Kembali Menyetubuhi Dita

3.2K 12 0
                                    

Di sela-sela obrolan mereka, Bryan yang sudah mengantuk berat pun berkata "Nov masuk kamar yuk, ngantuk banget aku" Ucap Bryan kepada Novi. Novi pun menjawab "Sama. Kayanya gara-gara capek deh, makannya ngantuk berat" Jawab Novi.

Bryan dan Novi pun masuk ke dalam kamar untuk tidur, di susul oleh Wulan yang masuk kamar dan Zein yang tidur di sofa. Begitu pun dengan Rey dan Dita, dia juga masuk kamar. Tapi nampaknya Dita masih kuat menahan efek obat tersebut sehingga dia menganti bajunya terlebih dahulu di kamar mandi.

"Ram ayo masuk, aku juga ngantuk" Ucap Bella kepada Ramadhan.

"Ayo, kita tidur" Jawab Ramadhan.

Ramadhan dan Bella pun masuk ke dalam kamar, namun di perjalanan menuju kamarnya, Ramadhan sedikit menggerutu perihal rencananya yang gagal "Ah sial. Gagal kan gua bangsat, kenapa harus pada tidur di kamar sih" Ucap Ramadhan di dalam hatinya.

Dengan hati yang begitu kecewa karena rencananya telah gagal, Ramadhan pun menghiraukannya dan tidur bersama dengan Bella di dalam kamar. Sesampainya di kamar Bella pun langsung beranjak ke kasurnya dan tidur, sedangkan Ramadhan masih benggong dan memikirkan tentang rencananya "Bagaimana pun caranya, gua harus make Dita" Ucap Ramadhan dalam hatinya. Ramadhan pun masih saja memikirkan cara dengan sangat-sangat menggunakan otaknya.

Jam sudah menunjukan pukul 03:20 pagi. Ramadhan sudah mulai menyerah dan hanya berpasrah, Ramadhan yang belum tertidur dan juga ia tidak terkena obat tidur oleh karena itu dia belum bisa tidur, Ramadhan pun memutuskan untuk keluar dari kamar, dia ingin sekali menghisap satu batang rokok, untuk merefresh otaknya yang sudah di penuhi oleh hawa nafsu "Kayanya gua harus ngerokok dulu lah, biar tenang otak gua" Ucap Ramadhan.

Sesampainya di ruang tamu, dia pun duduk dan mengambil satu batang rokok, Ramadhan pun menyalakan dan menghisap rokok tersebut, hembusan asap yang di tarik dalam-dalam membuat otak Ramadhan sedikit tenang. Beberapa lama menghisap rokok, dengan penuh penghayatan. Ramadhan pun terasa bahwa dia akan membuang air kecil, dia pun berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi, karena di perjalanan mengarah ke kamar mandi melewati pintu kamar Rey dan Dita. Ramadhan pun iseng membuka pintu kamar Rey dan Dita, apakah pintu kamar tersebut di kunci atau tidak, namun feeling Ramadhan mengatakan bahwa kunci kamar tersebut di kunci.

Pada saat berjalan, tangan Ramadhan membuka pintu kamar Rey dan "Cccllleeekkk" Suara pintu terbuka. Ramadhan pun terkejut dan berkata "Lah, ke buka" Ucap Ramadhan. Ramadhan pun lanjut berjalan mengarah ke kamar mandi untuk buang air kecil terlebih dahulu, setelah buang air kecil Ramadhan pun berpikir bahwa ada kesempatan yang tak boleh di sia-siakan.

"Mumpung ada kesempatan, gua ga boleh nyia-nyiain ini. Pokoknya malem ini gua harus bisa ngepuasin nafsu gua sebelum balik ke Indonesia" Ucap Ramadhan dalam hati.

Dari arah kamar mandi, Ramadhan pun masuk ke dalam kamar Rey, nampak Rey dan Dita sedang tidur berdampingan dan saling berdekapan, Ramadhan pun menghampiri mereka dan membuka selimut yang mereka kenakan, Ramadhan langsung menyampingi Dita dan pelan-pelan tangannya mulai masuk ke dalam baju Dita, saat itu Dita hanya mengenakan daster, ternyata setelah di raba-raba, Dita sama sekali tidak menggunakan celana dalam dan BH.

Tangan Ramadhan yang mulai nakal pun mulai memainkan lentik jarinya ke dalam ronga-ronga surga duniawi, jari tengahnya mulai memainkan tempo maju mundur ke dalam goa milik Dita. Ramadhan yang kurang puas dengan permainan itu, ia mulai menambahkan dua jarinya ke dalam goa milik Dita, kini tiga jarinya bermain-main di dalam goa milik Dita, Ramadhan pun mulai mengencangkan volume tangannya dengan speed yang lumayan tinggi, namun entah bagaimana tiba-tiba suara erangan Dita mulai keluar dari mulutnya "Acccchhhhhh" Suara erangan Dita. Ramadhan yang terkejut dengan suara itu, dia pun berhenti.

"Ngelidur kali nih orang ya, apa dia jangan-jangan lagi mimpi enak-enak hahahaha" Gumam Ramadhan.

Ramadhan yang sudah tidak bisa lagi membendung nafsunya, dia pun mulai membuka seluruh pakaiannya dan mulai meniduri Dita, Ramadhan pun menyingkapkan daster milik Dita sampai ke atas dada, kini buah dada yang bulat sempurna dan goa yang tak di tumbuhi bulu terpampang jelas di mata Ramadhan. Rudal milik Ramadhan saat ini belum berdiri sempurna, Ramadhan pun menarik tangan Dita dan mengarahkan tangan Dita tepat di bagian rudal milik Ramadhan, sesekali Ramadhan meremas-remas buah dada milik Dita. Hingga akhirnya rudal Ramadhan berdiri tegap secara sempurna, Rudal yang berdiri tegap secara sempurna kini siap menghujam masuk ke dalam goa yang di miliki oleh Dita.

Ramadhan mulai melumuri rudal tersebut dengan ludah miliknya, tujuan Ramadhan melumuri rudalnya adalah memperlicin jalan masuk ke goa milik Dita. Rudal tersebut perlahan masuk ke dalam goa yang terbuka secara terpampang di mata Ramadhan. Ramadhan mulai mengayunkan sedikit demi sedikit dan mulai memainkan tempo maju mundur, Ramadhan pun merasa kenikmatan "Accchhh, gila enak banget" Rintih Ramadhan.

Ramadhan pun mengangkat Dita dan berganti posisi ke belakang, tangan dan kepala Dita saat ini berada di posisi tertidur di atas perut milik Rey dan Ramadhan menghantamnya dari belakang. Ramadhan seperti seseorang yang tak berdosa, dia menyetubuhi Dita tepat di samping suaminya, jika hal ini di ketahui, entah apa yang terjadi antara Rey dan Ramadhan. Ramadhan terus mengenjot Dita dengan sekuat tenaga, sampai akhirnya Ramadhan mencapai puncak klimaksnya dan mengeluarkan cairan begitu banyak ke dalam goa milik Dita "Accchhhhhh" Erangan Ramadhan.

Seusai menyetubuhi Dita, Ramadhan mengembalikan posisi Dita ke tempat asalnya dan Ramadhan tidur-tiduran di samping Dita sambil mendekap Dita, sesekali Ramadhan memainkan put*ng milik Dita menggunakan lidahnya. Seperti tak ada rasa takut kepada Rey, Ramadhan dengan asik menjilat dan mengulum put*ng milik Dita, padahal Rey berada di samping Dita, mungkin Ramadhan tidak memiliki rasa takut karena Rey sudah meminum obat tidur yang begitu ampuh, sehingga Rey tidak merasakan apa yang terjadi pada dirinya.

Setelah puas bersetubuh dengan Dita, Ramadhan pun mengembalikan posisi daster milik Dita dan mulai mengelap cairan yang berceceran di kasur dengan tisu, dia pun keluar dari kamar Rey dan Dita, sesampainya di ruang tamu, Ramadhan baru menggunakan pakaiannya kembali dan duduk di sofa. Sofa yang di duduki oleh Ramadhan terdapat Zein yang sedang tertidur, Ramadhan pun menghiraukan itu. Dia mengambil handphonenya dari saku celananya dan mulai membuka galeri, ternyata Ramadhan merekam apa yang dia lakukan tadi bersama Dita, entah apa yang di pikiran Ramadhan, se tega itu dia mereka istri dari sahabatnya sejak SMK.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang