Rey Tolol

795 2 0
                                    

Perjalanan yang cukup jauh dan menguras tenaga membuat Bryan harus mengeluarkan jurus jitu yaitu menyalip-nyalip kendaraan lain. Akhirnya Bryan tiba di tepat di rumah Rey, lalu Bryan berkata "Kok sepi banget ya yang, kayanya engga ada orang? Mereka belom dateng atau emang udah jalan" Ucap Bryan kepada Novi, Novi pun menjawab "Masa iya udah jalan, kan jadwalnya sesuai kita ngumpul jam 5 sore, sedangkan sekarang baru jam setengah lima. Belom pada dateng kali" Jawab Novi sambil melihat-lihat sekitar rumah Rey.

Mereka pun turun dari mobil dan membuka pagar rumah Rey, lalu Bryan memasukan mobilnya ke dalam. Sesudah memarkirkan kendaraannya Bryan pun mengetuk pintu rumah Rey, berharap ada orang di dalam rumah Rey.

"Tok... Tok... Tok" Bryan mengetuk pintu rumah Rey, "Ada orang kali di dalem ya" Ucap Bryan. Novi pun menjawab "Ada mungkin" Jawab Novi.

Tak lama dari ketukan pintu yang di ketuk Bryan, keluarlah Rey. Rey terlihat seperti orang yang baru bangun tidur, Rey pun berbicara kepada Bryan.

"Eh lu Yan. Kenapa?" Ucap Rey.

"Lu bilang kenapa? Eh tolol. Lo jadi ga sih ke Turki. Bangsat lo ye" Jawab Bryan.

"Oh iya, astafirullahaladzim." Ucap Rey dengan wajah terkejut.

"Dih anak anjing, dia malah lupa" Jawab Bryan.

"Sorry Yan, gua lupa. Ya udah gua bangunin Dita dulu, terus beres-beres" Ucap Rey.

"Dah sono buruan" Jawab Bryan sambil menendang Rey.

Ternyata rumah yang terlihat sepi tak berpenghuni, ada penghuni yang melupakan janjinya. Rey lupa dengan acaranya sendiri, Bryan pun menelepon Ramadhan dan Zein, apakah mereka juga ikut lupa dengan acara ini. Bryan menelepon Ramadhan terlebih dahulu.

"Halo Ram" Ucap Bryan.

"Halo Yan, kenapa?" Jawab Ramadhan.

"Lu di mana sekarang" Ucap Bryan.

"Lagi on the way rumah Rey nih. Kenapa?" Jawab Ramadhan.

"Oh bagus dah. Si Rey goblok itu, masa dia lupa sama acaranya sendiri, pas gua samperin ke rumahnya. Dia baru bangun tidur, kan bangsat" Ucap Bryan.

"Hahahhaha, bocah tolol. Ya udah tunggu gua ya di sana" Jawab Ramadhan.

"Oke, buruan. Waktunya mepet" Ucap Ramadhan.

Sesudah menelepon Ramadhan, Bryan pun menelepon Zein, "Untung aja Ramadhan ga lupa, ga kaya si Rey Bego" Ucap Bryan kepada Novi, Novi pun menjawab "Suuuttt ah, siapa tau Rey sama Dita bener-bener lupa. Ya udah kita tunggu aja di dalem" Jawab Novi.

"Halo Zein" Ucap Bryan.

"Halo. Kenapa Yan?" Jawab Zein.

"Kenapa? Kenapa? Kenapa? Lo udah arah rumah Rey belom?" Tanya Bryan.

"Udah nih, tunggu ya. Paling 10 menit sampai sana" Jawab Zein.

"Oke kalo gitu, gua tunggu" Ucap Bryan.

Ramdhan dan Zein sudah di telepon oleh Bryan, Bryan hanya memastikan bahwa mereka berdua juga tidak lupa akan acara Rey, tidak seperti Rey yang lupa dengan acaranya sendiri. Bryan pun duduk di sofa bersama dengan Novi. Bryan yang sibuk dengan handphonenya membuat Novi penasaran, "Kamu lagi ngapain sih? Perasaan main handphone terus" Ucap Novi sambil melihat handphone Bryan. Kemudian Bryan menjawab "Aku lagi mantau online project aku yang di Surabaya sayangku, mau lihat perkembangannya. Berjalan sesuai expetasi atau engga, begitu loh" Jawab Bryan kepada Novi.

"Project baru kamu tinggal sehari aja, mana udah jadi. Palingan juga belum" Ucap Novi.

"Kata siapa satu hari? Ini udah berjalan 3 hari sayang. Dan perkembangannya juga bagus, di sana udah pada di pasang pondasi" Jelas Bryan.

"Hah? Udah pasang pondasi? Gila cepet banget proyek kamu" Ucap Novi.

"Iya beneran. Project ini emang aku kejar banget, pokoknya jangan sampai bertahun-tahun lah, harus secepat mungkin jadi. Aku salut sama Zein, dia bener-bener ngejalanin tugasnya dengan baik. Aku ga nyangka dan ga ngeperkiraanin bahwa masang pondasi secepet ini, padahal expetasi aku, masang pondasi itu sekitar seminggu lagi, tapi nyatanya malah udah proses pemasangan pondasi" Jawab Bryan.

"Ya udah, berarti kamu ga salah pilih orang buat jadi manager kamu. Semoga projectnya cepet selesai ya sayang" Ucap Novi.

"Iya makasih ya sayangku" Jawab Bryan.

Percakapan Bryan dan Novi yang membahas tentang pekerjaan Bryan membuat Novi merasa bangga, kelak dia akan menikah dengan seseorang pewaris tunggal warisan orang tuanya. Bryan yang dulu terkenal sangat keras, suka bertengkar, sering membuat onar serta bisa membuat seseorang yang belum mengenalnya bahkan bisa membuat orang tersebut jengkel. Kini Bryan udah berubah 180 derajat. Ia menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa, bisa menahan sabarnya namun sesekali emosinya tidak dapat di kendalikan. Membuat Novi sangat bangga dengan perubahannya tersebut.

Tak lama kemudian Ramadhan, Bella, Zein dan Wulan datang bersamaan dan mereka pun masuk ke dalam rumah Rey. Ramadhan, Bella, Zein dan Wulan saling memberi salam hangat dan berpelukan satu sama lain. Ramadhan pun bertanya kepada Bryan, kenapa Rey bisa lupa perihal acara yang mereka buat "Yan. Itu gimana dah si Rey. Bisa lupa begitu, emang beneran lupa atau gimana?" Tanya Ramadhan kepada Bryan, Bryan pun menjawab "Tau, gua ga ngerti lagi sama abang lu. Udah tua, udah punya pangkat, tapi masih aja tololnya ga ilang-ilang" Jawab Bryan, Bella pun menyaut percakapan Bryan dan Ramadhan "Lah kamu tau sendiri Bryan, kalo si Rey emang dari dulu lola (loading lama)" Ucap Bella.

"Hahahahha, udah lah kita tunggu aja" Jawab Bryan sambil tertawa.

Mereka pun melanjutkan percakapan-percakapan kecil mengenai kabar dan pekerjaan mereka, satu persatu saling menjelaskan satu sama lain. Ramadhan pun menanya kepada Zein tentang dia yang berkerja di mana sekarang.

"Sekarang lu kerja di mana Zein" Ucap Ramadhan.

"Gua sekarang ikut Bryan, kemaren gua di angkat sebagai Manager di perusahaan Bryan. Gua sih sebenernya lagi banyak banget tugas dari Direktur Utama Bapak Bryan, ngurus projectnya yang di Surabaya sama di Tanggerang. Tapi kata Bryan gua harus ikut jalan-jalan, jadi gua belom sempet tidur ini" Jawab Zein.

"Wihh, benerkan apa kata gua Bell. Gua tau Bryan, dia kalau ngomong emang selalu di tepatin dan keliatankan tentang Zein, sebenernya Zein itu pinter" Ucap Ramadhan.

"Emang lu ngomong apa Bell" Saut Bryan.

"Aku ngomong sama Ramadhan begini, kan Zein itu persis sama kaya kamu, apalagi nama Zein dulu waktu sekolah ga beda jauh besarnya sama kamu, rata-ratakan orang yang brandal otaknya ga nyampe kemana-mana, jadi aku ragu kalo Zein bener-bener masuk ke perusahaan kamu" Jelas Bella.

"Kan gua udah pernah bilang ke kalian! Jadi orang tuh jangan pernah memandang sebelah mata. Kita ga akan pernah tau tentang kepribadian seseorang, kita tidak berhak menilai baik-buruknya seseorang hanya dari katanya!!! Gua ga mau lagi lo, lo orang punya sifat kaya gitu ya" Ucap Bryan dengan nada marah.

"Maafin gua ya Zein, gua ga tau. Gua udah berpikiran buruk sama lu" Ucap Bella.

"Iya gapapa Bell, tenang aja kali. Gua aja sendiri juga ga nyangka bisa di percaya sama Bryan, mungkin karena gua terbiasa kali jadinya bisa ngurus tugas-tugas yang di kasih Bryan. Udah ya gak usah di pikirin lagi" Jawab Zein.

"Makasih ya Zein" Ucap Novi.

Di sela-sela perbincangan mereka, datanglah Rey dan Dita yang sudah siap membawa barang bawaan mereka.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang