Kembali ke Bryan
Tepat pukul 8 pagi. Bryan terbangun dari tempat tidurnya, Bryan sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Yang Bryan ingat hanya, pada saat Bryan dan teman-teman Bryan selesai makan, ia mulai merasakan ngantuk yang sangat luar biasa. Bryan melihat Novi yang masih tertidur di sampingnya, Bryan melihat kancing baju Novi terbuka, Bryan tidak memperdulikan itu. Bryan pun membangunkan Novi "Sayang. Sayang" Ucap Bryan menggoyang-goyangkan badan Novi. Novi pun terbangun dan berkata "Iya sayang aku bangun ini. Semalem kaya ngerasa ngantuk banget gak sih pas abis makan, seinget aku. Aku di ajak kamu masuk ke kamar terus kita tidur deh" Jawab Novi.
"Iya, tumben ya ngantuk banget semalem" Ucal Bryan.
"Iya tumben" Jawab Novi.
Bryan dan Novi bangun dari tempat tidurnya dan berjalan mengarah keluar, sesampainya di luar Bryan melihat Rey, Zein, Dita, Wulan dan Bella terkapar di ruang keluarga/tamu. Bryan dan Novi pun membangunkan satu persatu teman-temannya tersebut "Woi Rey. Zein. Bangun woi, bangun" Ucap Bryan kepada Rey dan Zein, Bryan membangunkan Rey dan Zein dengan menendang-nendang badan mereka berdua. Lalu Novi membangunkan Dita, Bella dan Wulan dengan menepuk-nepuk pipi mereka. Satu persatu dari mulai Rey, Zein, Dita, Bella dan Wulan mulai bangun, mereka berdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawa masing-masing.
"Lah kok gua bisa sih tidur di sini" Ucap Rey.
"Lah mana gua tau anjing. Gua aja baru bangun terus keluar kamar tiba-tiba kalian semua pada tidur di sini" Jawab Bryan.
"Gua ngerasa semalem tuh mata beraaaaaaaat banget. Sampai buat tidur ke atas sofa aja udah ga sanggup" Saut Zein.
"Sama gua juga. Ada yang ngerasa sama gak?" Tanya Bryan.
"Iya sama" Jawab semua teman-teman Bryan.
Mereka semua merasakan kebinggung perihal apa yang terjadi pada mereka semalam, tiba-tiba Bella bertanya kepada Bryan "Lah si Ramadhan kemana Yan?" Tanya Bella. Bryan yang menyadari bahwa Ramadhan tidak ada di tempat itu, Bryan pun menyuruh Rey untuk mencari Ramadhan "Lah iya. Baru sadar gua kalo Ramadhan engga ada. Sono cari Rey" Jawab Bryan.
Rey bangun dari duduknya dan berjalan mencari keberadaan Ramadhan, satu persatu kamar di buka oleh Rey. Dari mulai kamar Rey, kemudian ke kamar Ramadhan. Setelah membuka kamar Ramadhan, Rey pun melihat Ramadhan yang sedang tertidur "Ono Ramadhan" Teriak Rey kepada teman-temannya. Bryan yang mendengar ucapan tersebut "Bangunin sekalian Rey" Jawab Bryan. Rey pun masuk ke dalam kamar Ramadhan dan membangunkan Ramadhan, beberapa saat kemudian Rey dan Ramadhan berkumpul di ruang keluarga/tamu tersebut.
Bryan pun menanyakan kepada Ramadhan apakah Ramadhan juga merasakan apa yang mereka semua rasakan "Ram. Lo ngerasa ga semalem itu mata lu tiba-tiba ngantuk berat?" Tanya Bryan kepada Ramadhan. Ramadhan yang terkejut mendengar ucapan Bryan "Eeeeee iya sama. Pas abis makan itu, mata gua berat banget. Terus gua masuk dah ke dalam kamar buat tidur, gua kira Bella bakal nyusul. Eh taunya engga" Jawab Ramadhan dengan gugup.
"Ya udah. Ya udah. Emang cuacanya di sini begitu kali, sekarang kita mandi. Terus siap-siap jalan ke Cappadocia. Jadikan kita ke sana?" Ucap Bryan menyudahi kejadian yang telah mereka lalui semalam.
"Jadi dong. Ya udah gua mandi duluan" Jawab Rey.
Rey pun berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi, sedangkan Zein masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada dia dan teman-temannya semalam. Satu persatu dari mulai Rey mandi terlebih dahulu, kemudian di susul Bryan dan seterusnya. Hingga mereka siap untuk pergi ke Cappadocia.
Mereka semua melupakan begitu saja, tentang apa yang terjadi pada mereka. Mereka menggangap bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa. Pada saat semua sudah siap berkumpul dan membawa keperluan yang akan di perlukan nanti, Rey pun mulai menelepon penjaga rumah tersebut untuk di antarkan pergi ke Cappadocia.
"Merhaba, günaydın efendim, ben evi kiralayan Rey. Geçen günkü isteğim üzerine bizi Kapadokya'ya götürmeye hazır mısınız?" Ucap Rey kepada penjaga rumah tersebut.
"Merhaba, günaydın Bay Rey, oh evet. Geçen gün isteğinizi hatırlıyorum, sonra beni bekleyin, aracı hazırlamak için yaklaşık 20 dakika önceden" Jawab pejaga rumah tersebut.
"Hazırım efendim bekliyorum" Ucap Rey.
"Tamam hocam en kısa zamanda gideceğim" Jawab penjaga rumah.
Rey pun menutup percakapan dia dengan penjaga rumah tersebut, Bryan pun bertanya kepada Rey tentang apa yang ia bicarakan kepada penjaga rumah "Gimana Rey? Bisa ga dia nganterin kita" Tanya Bryan kepada Rey. Rey pun menjawab pertanyaan tersebut "Bisa Yan katanya. Tapi nunggu 20 menitan lah, soalnya dia belom nyiapin mobil" Jawab Rey.
"Ya udah kalau begitu. Btw emang kalian ga laper apa" Ucap Bryan.
"Kalian laper ya?" Saut Bella.
"Iya" Ucap Ramadhan.
"Novi, Dita, Wulan. Bantu gua buat nyiapin makanan ya, kita masak mie instan aja. Kebetulan gua bawa stok dari Indonesia" Ucap Bella.
"Iya Bell. Ayo" Jawab Dita.
Bella pun berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil mie instan yang Bella bawa dari Indonesia. Sesudah mengambil mie instan yang cukup banyak, Bella pun membawa mie tersebut ke arah dapur untuk di kelola terlebih dahulu, hitung-hitung untuk mengganjal perut mereka yang lapar.
Ramadhan yang sedikit gugup tentang pertanyaan Bryan tadi membuat Ramadhan harus waspada "Gua harus pandai, pandai, main drama nih di depan mereka. Takutnya gua ketawan sama mereka, yang ada gua bisa di bunuh sama Rey" Ucap Ramadhan dalam hati.
Pada saat Bella, Novi, Dita dan Wulan memasak di dapur, Sedangkan Bryan, Ramadhan, Rey dan Zein menunggu di ruang keluarga. Bryan bertanya kepada Rey perihal holidaynya nanti.
"Rey. Kita jalan-jalannya ke Cappadocia aja nih? Apa gimana? Engga ngerti gua" Ucap Bryan.
"Ya engga lah. Wisata di Turki masih banyak, makannya kita jalan lama-lama di Cappadocia. Masih ada Instanbul dan lain-lain" Jawab Rey.
"Oke deh bosku. Yang di bayarin mah nurut aja hahahahaha" Saut Zein.
Beberapa lama kemudian datanglah para segerombolan wanita yaitu Bella, Novi, Dita dan Wulan membawa mie instan yang telah mereka makan berserta piring-piring dan air minum. Mereka menaruhnya di lantai dan membagikan piringnya satu persatu. Seperti biasa Dita menggunakan pakaian yang serba Oversize, Ramadhan pun melihat Dita tidak nafsu sama sekali kepadanya. Setelah di bagikan, mereka pun makan mie instan tersebut sambil menunggu kedatangan penjaga rumah yang ingin menjemputnya dan mengantarkan mereka ber-8 ke Cappadocia.
Mereka memakan dengan lahap karena efek dari tidur semalam, yang membuat mereka ber-8 kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_