Ramadhan, Rey, Zein, Bella, Dita, Wulan dan Novi sedang berada di satu ruangan tanpa Bryan. Mereka bercanda dan saling melawak satu sama lain. Tak lama kemudian terdengar suara bell berbunyi, seperti ada yang menaruh barang di depan pintu "Kayanya ada paket deh ke rumah ini" Ucap Dita. Dita pun berjalan keluar untuk melihat sesuatu apa yang berada di depan pintu. Dita pun membuka pintu dan mengambil barang, ternyata itu barang yang di pesan oleh Rey, yaitu daging dan sayur mayur. Dita kembali berjalan mengarah mereka ber-6 sambil membawa pesanan yang di pesan oleh Rey.
Novi yang melihat Dita membawa 1 kantung plastik besar, lalu Novi menanyakan kepada Dita, apa yang dia bawa.
"Itu apa Dit?" Tanya Dita.
"Ini loh, pesanannya si Rey. Ini daging sama sayur, buat kita masak hari ini" Jawab Dita.
"Ouh, kirain apa. Oh iya, kok abis kamu buka pintu depan, di sini dinginnya kaya kerasa banget sih" Ucap Novi.
"Kalian gak tau ya?" Jawab Dita.
"Ga tau apaan Dit?" Tanya Bella.
"Tadi pas gua buka pintu, gua ngeliat di luar lagi turun salju. Makannya dingin banget pas gua buka pintunya, di dalam tapi ga dingin-dingin amat ya" Jawab Dita.
"Oh lagi turun salju. Di sini ada alat buat penghangat ruangan, baru aku nyalain tadi. Aku juga baru di kasih tau sama pemilik rumah" Ucap Rey.
"Kalian buruan masak dah, laper nih gua" Saut Ramadhan.
"Iya Ram, kita orang masak dah" Ucap Dita sambil membawa tentengan yang Dita ambil dari luar.
Bella, Dita, Novi dan Wulan pun berjalan mengarah ke dapur untuk memasak bahan yang sudah di beli oleh Rey, sedangkan mereka para laki-laki berada di ruang tamu untuk menikmati fasilitas rumah tersebut, termasuk memainkan playstation 3 "Di sini kan ada ps 3 lo orang pada mau maen ga?" Tanya Rey.
"Emang ada Rey?" Jawab Zein.
"Ada, kalo lo orang mau. Gua ambilin nih, kita maen bola aja bertiga" Ucap Rey.
"Ya udah ambil sono" Saut Ramadhan.
Rey pun mengambil PS3 tersebut di dalam sebuah lemari, Rey baru teringat. Pada saat Rey bertransaksi untuk menyewa rumah tersebut, Rey di beri tahu oleh pemilik rumah bahwa fasilitas di rumah tersebut sangatlah lengkap, termasuk PS3 untuk menghilangkan kejenuhan para penyewa.
Sementara pada saat Rey mengambil PS3 di sebuah lemari, di luar hanya tersisa Ramadhan dan Zein, Ramadhan yang menyombongkan dirinya kepada Zein perihal kemampuan Ramadhan dalam bermain game "Liat aja nanti, pasti si Rey kalah mulu sama gua" Ucap Ramadhan ke Zein.
"Lah kok bisa Ram?" Jawab Zein.
"Gua waktu zaman sekolah dulu, kalo lagi cabut sekolah pasti gua maen ps berempat, gua, Bryan, Rey sama Bella. Biasanya kan sore gua kumpul tuh buat tawuran, nah pas paginya kita orang maen ps dulu dah hahahaha, dari dulu Rey ga pernah menang lawan gua. Dari kita berempat yang paling bloon si Bella, tapi kalo laki-lakinya mah Bryan paling bloon, dia kalo maen ps emang ga bisa, tapi kalo maen warnet. Gila jagonya dia, kadidat saingan gua waktu maen ps cuma si Rey, tapi Rey ga pernah menang lawan gua" Jelas Ramadhan tentang masa lalunya dahulu bersama Rey, Bryan dan Bella.
"Oh jadi lu yang paling kuat nih, boleh lah di coba ama gua hahahhaha" Jawab Zein.
"Lah jadiin, gua juga penasaran sama skill lu hahaha" Ucap Ramadhan.
Tak lama kemudian Rey keluar dari kamar dengan membawa PS3, Rey lalu berjalan mengarah ke TV untuk menyambungkan kabel PS3 ke TV. Setelah semua telah terpasang, Rey pun menyalakan TV-nya dan mereka mulai memainkan permainan bola Winning Eleven. Rey mulai memilihkan Club Bola Ramadhan dan Zein, setelah semua sudah memilih tim masing-masing, Rey pun bertanding melawan Zein, sedangkan Ramadhan menunggu final.
Mereka sudah mulai bermain, nampaknya kedua skil mereka saling beradu, kedudukan sementara masih 0-0. Menit pun terus berlalu hingga pertandingan mereka masih imbang, babak kedua pun di lanjutkan namun belum ada goal dari ke dua belah pihak. Hingga di menit 89, Ramadhan yang sedang melamun pun terkejut dengan teriakan Zein yang begitu keras "Goooooooaaaaaaaallllllll" Teriak Zein.
Ternyata Zein mengungguli pertandingan tersebut, beberapa menit kemudian pertandingan telah selesai. Rey harus mengakui perihal kemenangan Zein.
"Hoki aja itu" Ucap Rey.
"Hahahhahaha, hoki ampe juara ya" Jawab Zein.
Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan Ramadhan dan Zein, Formasi demi formasi telah di lakukan oleh Zein, terlihat laga final ini sangatlah panas. Mereka harus beradu skill dan kecerdikan bermain, siapa yang pantas menjadi juara dan siapa yang pantas di sebut raja game bola. Baru saja pertandingan berjalan 3 menit, namun gawang dari Zein sudah terbobol oleh Ramadhan "Mana nih, eazy banget ga sih hahahhaa" Ucap Ramadhan.
"Kan gua kata apa, Zein mah menang hoki doang" Saut Rey yang kesal dengan kekalahannya.
Tak lama dari kekalahan Zein, Zein pun membalas skor menjadi imbang yaitu satu sama "Hoki nih bos" Ucap Zein. Rey hanya terdiam dan terus menonton pertandingan Ramadhan dengan Zein. Tak selang lama dari gol Zein, Zein kembali membobol gawang Ramadhan "Anjing. Bisa begitu tendangannya" Ucap Ramadhan.
Lagi dan lagi Zein kembali membobol gawang Ramadhan, skor sementara 1-3. Zein mengungguli skor tersebut dan babak pertama telah usai. Di babak kedua Ramadhan mencetak gol ke gawang Zein dan Skor 2-3, kemenangan masih di pegang oleh Zein. Di menit-menit akhir kurang lebih 2 menit tambahan waktu "Udah ngalah aja Ram, gua juaranya nih" Ucap Zein dengan menyombongkan diri. Namun Ramadhan masih fokus bermain hingga pada akhirnya Ramadhan menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
"Selow. Ga usah sombong dulu. Lo maen ama gua, bukan ama Rey hahahaha" Ucap Ramadhan.
"Makin panas nih pertandingan. Pokoknya yang menang bakal gua kasih 1 JT" Jawab Rey.
"Serius gak nih, kalo serius gua bakalan serius buat menangin nih pertandingan" Ucap Zein.
"Serius lah gua sialan. Kalau di antara lu berdua ada yang menang bakal gua kasih duit, mumpung masih ada tambahan waktu sama adu pinalty" Jawab Rey.
"Oke gua serius nih, lumayan gua kasih Wulan duitnya" Ucap Zein.
Ramadhan dan Zein pun mulai memainkan permainan dengan mode yang sangat serius, Mereka berdua sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata apapun sampai babak penambahan waktu sudah memasuki babak kedua, babak kedua baru di mulai. Dengan kepandaian skill yang di miliki oleh Zein membuat dia bisa membobolkan gawang Ramadhan. Waktu tambahan pun telah selesai, Zein memenangkan pertandingan tersebut.
"Gila sih, Zein jago banget. Gua aja sampai kewalahan ngadepin skill dia" Ucap Ramadhan.
"Hahaha makasih Ram" Jawab Zein.
"Sial!!. Harus ngeluarin duit gua buat Zein babi ini" Ucap Rey sambil mengeluarkan uang 1 JT di dompetnya dan memberikan kepada Zein.
"Makasih bos Rey. Akhirnya gua dapet duit. Lumayan lah gua kasih ke Wulan" Jawab Zein.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun masakan yang anak perempuan masak belom siap juga, Perut Ramadhan sudah mulai keroncongan, namun di sisi lain Ramadhan merasa dirinya mules.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Ficção AdolescenteCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_