Keesokan harinya, Bryan bangun lebih awal untuk datang kekampus, ia akan segera melaksanakan sidang skripsinya.
Sesampainya di kampus, dia bertemu dengan Zein yang sedang berada di kantin.
"Woe Zein"Ujar Bryan.
"Ada apa Bryan?"Jawab Zein.
"Ngeliat Novi ga?" Tanya Bryan.
"Lah gimana caranya?, nanya Novi kegua?" Dengan wajah keheranan.
"Ya kan, kali aja lu ngeliat"
"Engga, emang kenapa?"
"Engga apa-apa, gua udah seminggu ga nemuin Novi"
"Seetdah, kemana aja lu?"
"Gua sekarang erat banget sama mamah gua, semenjak tiga bulan lalu gua kenalin Novi ke orang tua gua"
"Alhamdulillah sekarang makin seneng dong lu ya"
"Iya ni, alhamdulillah"
Kebetulan Zein tau tentang masalah keluarga Bryan, terkadang Zein juga memberikan masukan. Masukan agar ia tetap tegar menjalani hidup.
"Gua kekelas Novi dulu ya Zein"
"Iya Yan, cari cinta lo"
"Okesiap"
Setelah berbincang dengan Zein, Bryan pun pergi meninggalkan Zein dan mengarah ke kelas Novi.
Sesudah sampai di kelas Novi, Bryan mencari Novi tapi hasilnya kosong. Bryan tidak menemukan Novi di kelas lalu ia bertanya pada teman sekelas Novi.
"Permisi mohon maaf, kenal Novi ga?"Ucap Bryan kepada salah satu teman perempuan Novi.
"Novi?dia kayanya udah seminggu deh ga masuk" Jawab teman perempuan Novi.
"Ha?seminggu, perasaan gua chatan baru kemaren deh ga dibales"Ujar Bryan terkejut dengan perkataan perempuan itu.
"Beneran deh?masa iya gua bohong"Jawab teman Novi.
"Oh yaudah makasih ya, informasinya."Bryan pun bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.
Bryan berfikir, ko bisa Novi tidak masuk kuliah selama seminggu sedangkan dia selama ini baik-baik aja dan hubungan mereka pun sama sekali tidak mempunyai masalah.
Kenapa Novi bisa pergi begitu saja , apakah dia sakit ataupun dia pergi meninggalkan Bryan??
Perasaan resah dan gundah kini datang menghampiri Bryan, pikirannya menjadi kacau sehingga dia tidak bisa konsentrasi, Bryan binggung harus mendahulukan sidang skripsi atau mencari Novi. Dengan bimbang Bryan harus memilih sidang skripsi terlebih dahulu, keputusan yang tepat di hati yang cukup resah.
Keesokan harinya, Bryan cepat-cepat menuju kekampus untuk melaksanakan sidang skripsi, dia harus cepat agar memiliki waktu yang banyak untuk mengetahui tentang Novi.
Beberapa jam kemudian, Bryan telah selesai mengikuti sidang skripsi, Bryan pun bergegas pergi meninggalkan kampus, karena ia ingin mencari Novi.
Tanpa berfikir terlalu lama, Bryan mengunjungi rumah Novi. Secepat mungkin dia menancapkan gas agar sesegeraanya sampai di rumah Novi.
"Mungkin Novi sakit, jadi dia tidak masuk kuliah"Ujar Bryan berbicara di dalam hatinya.
"Mungkin benar saja, dia tidak menceritakan kepadaku karena ia takut membuatku khawatir"Gumamnya.
Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Bryan pun sampai tepat di depan rumah Novi.
Terlihat sangat sepi sekali, rumah itu seperti kosong tak ada penghuninya. Ia terus mencari dan melihat dari sela-sela rumah bahwa benar rumah ini kosong tanpa penghuni, tiba-tiba mata Bryan tertuju pada bagian rumah Novi. betapa terkejutnya dia melihat tulisan di papan yang tersangkut di pagar rumah Novi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Fiksi RemajaCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_