Setelah melihat momentum yang tidak di duga-duga dari Rey, terlihat bahwa watak seseorang itu bisa dinilai dari cara bersikapnya. Dingin belum tentu pendiam dan banyak bicara belum tentu petakilan.
Bukan Rey yang tidak meyadari sikap Dita terhadapnya, namun ada sesuatu yang telah ia persiapkan untuk meyadari hal tersebut. Banyak tipikal seseorang meyadari hal istimewa yang di orang lain kepadanya, namun banyak cara juga seseorang dapat meresponnya.
"Gilaaaaaaaaa!" Ucap Ramadhan.
"Engga nyangka! Rey bisa seromantis ini" Saut Zein.
"Didikan siapa sih ini? Ampe bisa seromantis ini?" Tanya Bryan.
"Maaf ya, udah bikin kalian kaget" Jawab Rey yang sedang memegang erat tangan Dita.
"Lo hebat asli" Ucap Bryan sanjung dengan keberanian Rey.
"Alasan kamu suka ama Dita apa Rey?" Tanya Novi.
"Engga tau kenapa, sifat keibuan Dita selalu keluar di pikiran gua, dalam arti ada sifat dan perilaku Dita ke kalian sama aku yang membuat nilai plus dihati aku" Jawab Rey.
"Jadi kapan kalian nikah?" Tanya Bella.
"Pulang dari liburan ini, gua bakal bawa orang tua gua kerumah Dita. Baru kita tentuin tanggalnya" Jawab Rey.
"Udah pengen cepet-cepet eheeem yaa hahahahhaa" Ucap Bryan sambil tertawa.
"Ihh otakmu, pikirannya gitu terus" Jawab Novi.
"Hahahhhahaha" Bryan tertawa.
Setelah berbincang-bincang dan melihat moment yang mungkin tidak pernah di lupakan oleh Rey dan Dita, kemudian Ramadhan bertanya kepada mereka.
"Ini gaada gebrakannya apa??" Ucap Ramadhan.
"Oh tenang, setelah gua nikah. Gua bakal ajak kalian ke Turki" Jawab Rey.
"Turki?" Tanya Novi.
"Iya ke Turki, dari tiket sama tempat tinggal. Gua yang biayain semuanya, tapi untuk makan bayar sendiri hahaha, kita bakal kesana seminggu" Jelas Rey.
"Harus jadi sih ini, biar bisa ke Turki" Saut Zein.
"Ada apa, dengan Turki?" Tanya Bryan.
"Dari banyaknya tempat di dunia ini? Kenapa harus Turki?" Saut Bella.
"Dari banyaknya tempat di dunia ini, kenapa harus Turki? Karena Turki adalah tempat bersejarah pembebasan Kota Konstatinopel dan sampai kapanpun Kota itu bakal jadi Kota sejarah. Yang gua mau Kota tersebut dari sejarah di kehidupan gua sama Dita. Kelak gua punya anak dan cucu nanti, gua bakal bilang sama Anak dan Cucu gua "Ini loh dulu tempat Kakek sama Nenek liburan setelah nikah dan disini janji saksi bisu tempat berkumpulnya orang-orang yang kakek dan nenek anggap mereka saudara kandung sendiri" begitu " Rey menjelaskan maksud dan tujuannya ke Turki.
"Gilaasihhhhhh!!!! Ampe gua ga bisa berkata-kata lagi bangs*t" Ucap Ramadhan.
"Do'ain gua cepet nyusul ya" Ramadhan melanjutkan ucapannya.
"Do'a gua selalu yang terbaik buat kalian" Jawab Bryan.
"Terus, lu Zein. Gimana? Apa gaada cewe gitu yang lagi deket sama lo?" Ucap Bella.
"Hehehehhehe, gua masih mau fokus kerja dulu" Jawab Zein.
"Apa lu masih trauma Zein?" Tanya Bryan.
"Iya Yan, sampai saat ini. Gua masih menunggu keajaiban Tuhan, buat nyatuin dia sama gua lagi" Jawab Zein.
"Apasih yang lo harapin dari dia?" Bryan kembali bertanya.
"Sama halnya kaya lo, cuma bedanya. Novi masih mencintai lo dan lonya masih mencintai Novi. Sedangkan gua? Tapi ada salah satu cara dia yang ngebuat gua masih mau ngejar dia" Jelas Zein.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_