Kekaguman Bryan kepada Wulan

1.4K 4 0
                                    

Sesampainya mereka di bandara, Rey pun berpamitan kepada sang supir untuk pulang. Seusai berpamitan, mereka pun masuk ke dalam bandara dan menukar tiket yang mereka beli secara online ke loket tiket "Gua nuker tiket dulu ya......, kalian nunggu di ruangan yang di sono aja. Tar gua ke sono" Ucap Rey kepada teman-temannya.

"Oke Rey, tar lu ke sono ya" Jawab Bryan.

"Iya, gua sendiri aja. Biar Dita ikut sama kalian" Ucap Rey.

Bryan dan teman-temannya bergegas berjalan mengarah ruang tunggu yang sudah di beri tahu oleh Rey, sedangkan Rey bergegas berjalan mengarah loket tiket untuk memberi tahu petugas bahwa Rey telah membeli tiket, sesampainya Rey di hadapan petugas. Rey pun berkata bahwa ia ingin berangkat ke Indonesia, dan petugas tersebut memberitahu bahwa pesawat menuju Indonesia akan berangkat 20 menit lagi. Setelah Rey menunjukkan tiket, ia pun kembali menemui teman-temannya yang sudah menunggu dia. Setelah Rey kembali berkumpul.

"Ayo jalan" Ucap Rey.

"Emang pesawat udah mau jalan ya sayang?" Jawab Dita.

"Pesawatnya, 20 menit lagi mau berangkat. Dari pada nanti kita grasak-grusuk, mending kita naik duluan aja" Ucap Rey.

"Emang boleh ya?" Saut Wulan.

"Boleh lah" Ucap Rey.

"Gua kira gak boleh. Maafin ya, soalnya gua baru pertama kali keluar negeri, jadi rada-rada kampungan hahahaha" Jawab Zein sambil tertawa.

"Ya sama kali, kita semua juga baru pertama kali keluar negeri. Kita kan emang orang kampung, kenapa malu jadi orang kampung?? Kita di sini juga belajar, karena pelajaran paling istimewa itu ya pengalaman" Ucap Bryan.

"Ya udah. Ayo dah jalan" Saut Ramadhan.

Bryan, Bella, Ramadhan, Novi, Rey, Wulan, Zein dan Dita pun berjalan ke arah pesawat, dia menempati tempat duduk mereka terlebih dahulu, karena mereka takut nantinya mereka akan terburu-buru karena keberangkatan pesawat yang terlalu mepet.

Sesampainya mereka di pesawat, mereka pun menduduki tempat masing-masing, seperti biasa mereka duduk saling berdampingan satu sama lain, mereka berada di satu deret, tak lama kemudian nampak seorang pilot sudah memberitahu bahwa mereka akan menjalankan pesawatnya menuju ke Indonesia. Satu-persatu para penumpang mulai memakai sabuk pengaman itu.

Pesawat pun mulai berjalan, lampu-lampu sudah mulai di matikan. Nampak seluruh penumpang sudah mulai tidur, sekilas dari mata Bryan. Bryan melihat Wulan yang sedang memokuskan matanya ke sebuah handphonenya, setelah di perhatikan lebih jelih lagi. Ternyata Wulan sedang membaca Al-Qura'an. Sekian kalinya, lagi dan lagi, Bryan kembali terpesona dengan Wulan, Bryan masih belum menyangka bahwa Zein benar-benar menemukan wanita yang sempurna, menurut pandangan Bryan, Wulan adalah tipikal wanita yang sangat-sangat sempurna.

"Gila ya Zein, bener-bener dapet cewe yang sempurna. Wulan udah cantik, agamanya bagus, rajin ibadah, rajin baca kitab suci, gak pernah marah kalo Zein lagi mabok bareng kita-kita, gak pernah marah dari segi apapun, mau bergaul, mau gabung sama orang-orang brengsek kaya kita, mau semuanya dah. Kalau Zein gak nikahin Wulan, Fix sih dia orang paling goblok di muka bumi" Pekik Bryan dalam pikirannya.

Saat sedang asik memperhatikan Wulan yang sedang membaca Al-Quraan. Tiba-tiba terdengar suara dari kuping kirinya, suara tersebut pasti suara Bella, karena Bella berada di samping kiri Bryan dan Novi berada di samping kanan Bryan.

"Liat deh Wulan, Dia itu tipikal wanita sempurna ya......., padahal kita semua yang berada di sini pada asik ngobrol, ada juga yang tidur, tapi Wulan? Dia sibuk dengan membaca Al-Quraan. Bahkan di tempat yang seharusnya untuk istirahat, dia masih sempat-sempatnya mengingat kitab sucinya. Pengen deh kaya Wulan, tapi aku sendiri masih banyak dosa" Ucap Bella berbisik di kuping Bryan.

"Semua wanita itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cuma terkadang kita sering melihat seseorang dari kelebihannya saja, hal itu lah yang semakin membuat kita kurang percaya diri, kitanya aja yang kurang bersyukur" Jawab Bryan berbisik di kuping Bella.

Mendengar jawaban yang di lontarkan oleh Bryan, Bella merasa ucapan Bryan adalah sumber motivasi untuk kehidupannya. Bella pun menyenderkan kepalanya tepat di pundak sebelah kiri Bryan. Bryan yang merasa pundaknya semakin berat karena di senderi oleh dua wanita sekaligus, yaitu Novi dan Bella. Bryan pun hanya bisa pasrah dan memutuskan untuk tidur, pengaruh alkohol yang berada di dalam tubuh Bryan masih terendap, sehingga membuat Bryan sedikit merasakan pusing. Bryan pun tertidur.

12 jam perjalanan telah berlalu.........

Nampak pesawat yang mereka tumpangi sudah mau mendarat atau landing ke bandara internasional Soekarno-Hatta. Lampu-lampu sudah mulai di nyalakan, para penumpang sibuk membereskan barang bawaan yang mereka bawa. Setelah pesawat berhenti total. Satu persatu para penumpang turun, termasuk Bryan dan teman-temannya yang juga turun dari pesawat.

Setelah mereka turun dari pesawat, mereka pun berjalan ke arah depan dan di sana, nampak Rey dan Ramadhan sedang sibuk tawar-menawar soal harga mobil yang ingin dia sewa, nampak dari kejauhan, Rey dan Ramadhan ingin menyewa sebuah Travel untuk mengantarkan mereka pulang ke rumah Rey. Mereka semua pulang ke rumah Rey terlebih dahulu, karena mobil mereka berada di rumah Rey. Tak lama dari tawar menawar soal harga, Rey pun menghampiri Bryan, Bella, Novi, Zein dan Wulan. Rey pun berkata.

"Ayo pulang. Gua udah nyewa travel buat nganter kita pulang" Ucap Rey.

Bryan dan yang lainnya pun membawa barang bawaannya mengarah ke mobil travel yang sudah di sewa oleh Rey. Menuntun koper dan barang yang begitu banyak, membuat mereka sedikit memperlambat laju langkah kaki mereka, sesampainya di tempat keberadaan mobil travel, mereka pun memasukkan barang tersebut ke dalam bagasi mobil dan mereka mulai masuk ke dalam mobil travel tersebut.

Pagi dini hari, mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi, jalan-jalan di tol sangatlah sepi, tidak terlalu banyak kendaraan yang beraktivitas di jalan tol, sehingga sang supir bisa mempercepat perjalanannya. Tak sampai 45 menit. Mereka pun sampai di rumah Rey lalu mereka turun dari mobil dan mengambil barang-barang yang berada di bagasi mobil, sedangkan Rey membayar sewa mobil itu.

"Ini pada mau pulang langsung atau nginep dulu ampe pagi di sini" Ucap Rey.

"Gua langsung balik aja lah. Takutnya besok gua males pulang, mending sekalian capenya. Makasih ya Rey atas semuanya, lain kali gua bakal balas budi lu, see you next time friend!" Jawab Bryan yang sudah kelelahan.

"Gua juga ikut lah sama Bella. Gua juga mau balik Rey, see you" Saut Ramadhan.

"Rey, boleh ga gua sama Wulan nginep ampe pagi di sini? Soalnya gua berdua masih ngantuk, takut kenapa-kenapa di jalan" Ucap Zein.

"Boleh lah, sini aja nginep" Jawab Rey.

"Gua titip manager gua ya Rey. Suruh balik besok pagi. Soalnya besoknya dia harus masuk kerja hahaha" Saut Bryan.

"Siap pak direktur" Jawab Rey.

Bryan dan Ramadhan pun mengambil mobilnya di dalam bagasi rumah Rey, lalu Novi dan Bella ikut masuk ke dalam mobil tersebut. Mereka pun berpamitan dan pulang ke tempat masing-masing, Bryan dan Novi yang pulang ke apartemen Novi dan Ramadhan dan Bella pulang ke rumah Ramadhan. Sedangkan Zein dan Wulan masih menginap di rumah Rey sampai pagi hari, karena mereka berdua kelelahan di perjalanan sehingga mereka tak mau memaksakan keadaan, takut ada hal-hal yang tidak di inginkan jika mereka berdua memaksakan untuk pulang.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang