Bisnis

386 5 0
                                    

Sesampainya di rumah Rey, terlihat orang tua Rey sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara syukuran Rey dan terlihat juga orang tua Rey sudah menyambut Rey di depan rumahnya bersama keluarga besar serta teman-teman dari ayah Rey.

Mereka pun satu persatu memarkirkan kendaraannya terlebih dahulu, lalu berjalan beriringan atau bersama mengarah ke dalam rumah Rey, Ayah dan Mama Rey sudah menunggunya di depan rumah sedangkan para tamu undangan menunggu di dalam rumah Rey.

"Gimana Rey, pelantikannya?" Ucap Ayah Rey.

"Ya berjalan dengan normal, Yah" Jawab Rey.

"Ini temen-temen kamu ya Rey? Kayaknya Mama nggak asing deh sama itu tuh yang ganteng itu" Ucap Mamah Rey.

"Yang mana mah? Semuanya mah ganteng" Jawab Rey.

"Ini loh, nama kamu Bryn bukan sih?" Ucap Mamah Rey.

"Iya Tante, nama saya Bryan" Jawab Bryan.

"Oh jadi kamu yang namanya Bryan, dulu waktu tante sering ke sekolahan kata guru-guru di sana Rey sering di pukulin ya sama kamu?" Tanya Mamah Rey.

Mendengar ucapan itu semua terdiam dan takut akan marahnya orang tua Rey kepada mereka.

"Kok pada diem aja? Bukannya jawab pertanyaan tante" Ucap Mamah Rey.

Dengan memberanikan diri, Bryan mengakui apa yang di bicarakan oleh Mamah Rey bahwa fakta itu benar.

"Iya Tante, waktu zaman sekolah saya sering mukulin Rey, sekarang saya minta maaf sama tante karena saya dulu sering mukulin Rey, saya siap Kok nerima konsekuensinya" Ucap Bryan mengakui kesalahannya.

"Oh ini, yang Bryan, Bryan itu" Ucap Ayah Rey.

"Iya Om, saya Bryan" Jawab Bryan.

"Pertama-tama saya terima kasih sama kamu. Berkat kamu dan pertemanan kamu kepada Rey bahwa terlihat kamu ini tipikal orang yang keras terhadap Rey. Om tahu kamu begituin Rey bukan tanpa maksud melainkan ada maksud tersendiri di dalam diri kamu yang Om nggak tahu apa maksud dan tujuannya, dulu Rey itu orangnya kayak banci sering main sama cewek, bahkan Om sendiri sering mukulin dia Karena Om nggak mau anaknya om itu kayak cewek, bedanya sama Mamanya Rey, mamanya Rey ya kayak biasa aja gitu karena mungkin Rey anak kesayangannya, beda cerita dengan om. Justru itu om masukin Rey ke sekolah yang sering tawuran, dengan alasan supaya Rey bisa jadi orang yang kuat dan akhirnya Rey ketemu sama kamu dan kamu juga Om sedikit tahu lah. Karena teman-teman Om itu polisi, kamu itu sering ketangkap polisi dan sering buat onar. Tapi Om malah seneng karena Rey ikut-ikutan sama kamu. Andai dulu Rey nggak ikut-ikutan sama kamu, mungkin saja Rey nggak bisa jadi yang sekarang, jadi Brigadir jenderal. Om makasih banget ya sama kamu Bryan" Ucap Ayah Rey.

"Saya Bryan dan saya minta maaf atas semua apa yang saya lakukan kepada Rey di zaman sekolah dulu, Rey dulu sempat cerita sama saya, bahwa orang tuanya pengen dia menjadi tentara, tapi karena wibawanya dan cara bicaranya terlihat seperti wanita membuat Rey seperti tidak percaya bahwa dia akan menjadi tentara. Oleh karena itu saya coba memperlakukan Rey dengan keras walaupun Rey dengan saya berteman dengan baik, maksud dan tujuan saya supaya Rey bisa kuat dan tegar menghadapi masalah dan apa yang om dan tante inginkan, saya tidak membenarkan perbuatan saya dahulu, tidak ada alasan apapun untuk permasalahan ini, jadi saya minta maaf Om dan Tante" Ucap Bryan.

"Benar sekali kamu, memang perbuatan kamu itu tidak dibenarkan, tapi kalau untuk mendidik menjadi orang yang lebih baik itu adalah salah satu bantuan kepada Rey" Ucap Ayah Rey.

"Dulu tante juga sempat nggak nerima tentang perilaku kamu terhadap Rey, tapi seiring berjalannya waktu, perilaku kamu itu membuat semuanya berubah, andai saja dulu tante tidak mengizinkan Rey untuk masuk ke sekolah yang sering tawuran, mungkin saja Rey tidak akan seperti ini" Ucap Mamah Rey.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang