Kebrutalan Bryan terhadap Viola tidak membuat Viola takut kepada Bryan, padahal Bryan memberikan itu sebagai efek jera kepada Viola. Namun Viola tidak sedikit pun gentar terhadap apa yang di lakukan Bryan terhadap dirinya "Di kira gua takut kali di ancam kaya gitu, cihh" Ucap Viola seraya menantang Bryan.
Viola akan bersikap seperti trauma terhadap Bryan, dia akan selalu patuh akan ucapan Bryan namun dia memiliki misi tersendiri untuk melancarkan keinginan Viola "Gua akan bikin lo jatuh cinta Bryan, kita liat siapa yang bakal jadi pemenang di permainan ini. Apakah gua atau lu? Gua bakal bikin satu permainan yang ngebuat lu ga akan lupa akan permainan ini!" Ucap Viola dalam hati seraya mengancam Bryan.
Pagi hari itu suasana pagi yang terasa sejuk, hujan yang jatuh ke bumi di iringi dengan hembusan angin yang begitu kencang. Membuat Bryan malas untuk berkerja, ia hanya menikmati suasana pagi itu lewat jendela apartemen Novi, Novi yang sudah terbangun, lalu ia mendekap ke pelukan Bryan karena ke dinginan.
Bryan sudah melupakan kejadian kemarin, dia berjalan seperti biasanya. Seolah-olah tidak ada memori yang teringat di kejadian kemarin.
"Sayang. Aku dingin banget!!" Ucap Novi sambil mendekap dengan kuat tubuh Bryan.
Bryan menarik dagu Novi yang lancip, dan menatap manik-manik mata yang indah, lalu ia berkata "Kamu dingin? Aku siap buat ngehangatin kamu. Kalau kamu mau?" ucap Bryan sambil mengecup bibir Novi yang imut. Lalu Novi menjawab "Maksud? Kamu, Apa. Sayang?"
Bryan menghela nafas panjang, sepertinya Novi kurang peka atau paham perihal ucapan yang Bryan ucapkan.
"Maksud. Aku itu, Aku bakal buat kamu engga ke dinginan lagi. Kamu pasti paham apa yang aku maksud" Ucap Bryan berbisik di kuping Novi. Kemudian Novi menjawab dengan nada yang sedikit menggoda "Aku tau kok maksud kamu. Boleh ga. Aku di puasin sama kamu." Mendengar jawaban yang di berikan oleh Novi, membuat Bryan seperti di tantang oleh Novi.
Bryan pun menarik leherku, ia mengecup dan mengigit-gigit kecil telinga Novi. Lalu jemari tangan Bryan mulai menjalar ke bagian kelamin Novi. Bryan memainkan lentik-lentik jarinya di bagian sensitif Novi hingga membuat Novi, meremas kasur tersebut.
Bryan mulai melakukan aksi nakal di tubuh Novi, meremas dengan lembut, dan memainkan daging kenyal yang menggoda hasrat, hingga Novi berhasil mendesah hebat.
Rambut Bryan pun di remas lembut, ketika Novi merasakan kecupan liar yang dilayangkan Bryan berhenti di cerukan lehernya, mengisap dan menandai jejak di sana.
“Aaaach. Sayang,” desah Novi kembali lolos dari bibirnya yang tipis. Setelah Bryan menenggelamkan jemarinya ke dalam rongga hangat milik Novi.
Basah, sangat basah. Membuat Bryan sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh seksi milik Novi, sepertinya Bryan sudah mencapai puncak nafsunya.
Bryan bergerak ke posisi intim, dan mengulum habis bibir pacar cantiknya itu, sebelum sesuatu yang sudah menggeliat di bawah sana benar-benar sempurna tenggelam dalam kehangatan tubuhku.
“Uuchh!!” Erangan Bryan akhirnya keluar dari mulut, saat tubuhnya sempurna merasakan kehangatan itu.
Bryan memainkan dengan lembut, menjaga kondisi kestabilan tubuhku dan membuat diriku merasakan kenikmatan.
Ayunan perlahan, tetapi nikmat. Hingga Bryan dan Novi berkali-kali susah payah menelan salivanya, dengan mata berkabut. Merasakan sensasi yang luar biasa ini.
Novi meremas kain yang Novi tiduri, ketika bisikan-bisikan cinta di ucapkan Bryan, sambil memejamkan netra. Di ikuti gerakan Bryan, pelan-pelan tetapi membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat.
Sensasi yang dahsyat, kembali di rasakan dua insan ini. Setelah cukup lama Novi tak merasakan kenikmatan yang sama bersama Bryan karena kesibukan masing-masing.
“Sayang. Aku mau keluar,” desis Bryan, ketika hampir di titik puncaknya. Terasa seluruh tubuhnya bergetar, aliran darahnya berdesir-desir, detak jantung pun kian terpompa.
“Aku juga, sayang,” balas Novi tersengal-sengal, yang kini berpindah posisi memegang peranan di atas tubuh Bryan yang atletik.
Adrenalin mereka semakin terpacu ketika titik puncak bersamaan mereka temui. Bagikan sengatan aliran listrik yang merambat dalam aliran darah. Bergairah, dan nikmat.
Novi tergeletak lemas di dalam dada Bryan, peluh membanjiri tubuh dua insan ini.
"Badan aku lemes banget" Ucap Novi dengan nada yang tersengal-sengal.
"Peluk, aku. Sayang" Jawab Bryan dengan nada tersengal-sengal.
Seusai memainkan, permainan yang membuat mereka merasakan kelelahan, Bryan kemudian tertidur di dekapan Novi. Begitu pun sebaliknya, Novi tertidur di pelukan Bryan, pelukan yang sangat hangat di campuri keringat yang mengucur deras.
Hari itu mereka membuang waktu mereka dengan tertidur, mereka sama-sama tidak berkerja karena di sore hari, Bryan dan Novi akan pergi ke Turki bersama dengan teman-temannya.
Di sore hari, Bryan terbangun dari tidurnya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 15:00. Bryan pun membangunkan Novi yang masih tertidur lalu berkata "Sayang! Bangun. Udah sore, kita jadi pergikan?" Ucap Bryan sambil memainkan hidung Novi yang mungil. Novi pun terbangun, lalu menjawab ucapan Bryan "Ihhh. Sakit tau, kalau udah sore, kamu mandi duluan aja sayang. Aku nyiapin baju-baju aku sama baju-baju kamu dulu" Jawab Novi dengan mata setengah memejamkan matanya.
Mendengar ucapan Novi, Bryan bangun dari tempat tidurnya dan bergegas mengambil handuk, lalu ia pergi ke kamar mandi. Untuk mandi. Berbeda dengan Novi, ia bangun dari tempat tidurnya dan mulai mengambil koper dan membereskan pakaian-pakaian yang akan Bryan dan Novi saat berada di Turki nanti.
Pada saat Novi membuka lemarinya, ia berkata "Kebiasaan laki-laki. Kalau ngambil baju pasti berantakan! Haduuhh Bryan, Bryan" Ucap Novi sambil mengambil pakaian Bryan yang berantakan, lalu ia mulai memilihkan pakaian untuk Bryan dan memasukkannya ke dalam koper yang sudah di ambil Novi.
Novi pun membereskan baju-baju yang berada di lemari pakaian Bryan dan memasukkannya ke dalam koper, tak lama kemudian Bryan keluar dari kamar mandi dan melihat Novi yang sedang membereskan pakaiannya. "Kamu masukin baju aku yang keren-keren aja sayang. Biar nanti aku di sana kelihatan kerennya hahahaha" Ucap Bryan dengan nada tertawa.
"Kamu mau ngapain keren-keren di sana? Mau cari yang lebih cantik dari aku? Atau bagaimana?" Jawab Novi dengan nada sedikit keras. Bryan pun menjawab ucapan Novi. "Maksudnya tuh, aku juga mau tampil kerenlah sama kamu. Aku mau memperbaiki feed instagramku sama kamu, emangnya kamu ga mau?" Ucap Bryan sedikit mengeles.
"Itu mah, bisa-bisaan kamu aja" Jawab Novi dengan sedikit marah kepada Bryan. Bryan pun menghampiri Novi, lalu ia menarik dagu Novi seraya berkata" Jangankan untuk mencari yang lain! Meliriknya saja, aku tidak mau. Karena aku sadar, aku sudah memilikimu, aku hanya cinta kepada kamu" Ucap Bryan menenangkan emosi Novi.
Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Bryan, membuat Novi sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Подростковая литератураCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_