[ A GLIMPSE OF US ]
Gue menghirup udara sejuk kota Bandung pagi ini. Matahari yang baru muncul perlahan membuat tubuh gue menghangat. Gue duduk di kursi taman setelah jogging pagi hari ini. Gak lupa airpods yang memainkan lagu Glimpse of us. Lagunya lagi trend dan ternyata enak. Walau suka kebawa sedih.
Gue merem dan bermaksud buat menghayati lagunya sama suasana pagi ini. Tapi tiba2 ada bocil nyenggol kaki gue sampe akhirnya dia jatoh. Gue langsung bantuin bocilnya buat berdiri.
"kamu gapapa? ada yang sakit gak?"
"nooUoU, aku gapapa kok"
"orang tua kamu mana? masa sendirian kesini"
"adaa! dibelakang papa aku... lagi lari tapi lama"
"itu namanya jogging"
"ohh, itu papa... PAPA!"
Anak kecil itu lari ngehampiri papahnya, lucu banget. Tanpa sengaja gue ikut tersenyum ngeliat tingkah lakunya, mirip seseorang. Gue mulai ngeliat papanya, dan gue cukup kaget. Engga, maksudnya gue kaget banget. Kok bisa se kebetulan ini? Gue saling tatapan sama lelaki itu. Sebentar, jadi dia papanya anak yang jatoh tadi?
"papa aku tadi jatuh nabrak kakinya kakak ini, tapi aku gapapa. Aku jagoan kan"
"iya kamu jagoan... Raka..."
"Raja..."
Kenapa gue harus ketemu Raja disini. Raja nyamperin gue sambil pegang jari kecil anaknya itu. Gue yang awalnya duduk lansung berdiri berhadapan.
"Raka ini kamu?"
"iyaa, Ja"
"apa kabar?"
"baik, Ja. Ini anak kamu?"
Raja terdiam, senyumnya hilang dan langsung ngeliat ke arah anaknya sambil menghela nafas.
"iya, Ra. Kenalin nama dia Raka. Raka Mahesa"
Gue langsung terdiam, nama anaknya sama kayak gue. Tapi nama belakangnya pake nama dia. Haha lucu. Gue kembali senyum dan jongkok buat nyesuaiin tinggi badan gue sama anaknya Raja.
"hai Raka Mahesa, kenalin nama kakak, Raka Sanjaya"
"wihh nama kita sama, kak!"
"iyaa, nama kita sama. Tapi nama kamu lebih bagus"
"kenapaa?"
"nama kamu pernah jadi impian nama kakak, tapi gagal"
"kenapa?"
"..."
Gue berdiri natap mata Raja yang sekarang terlihat berkaca-kaca lebih dari sebelumnya. Seharusnya gue yang sakit hati kan?
"kenapa nama aku, Ja?"
"aku gagal bikin kamu jadi milik aku, sekarang aku punya Raka yang sepenuhnya milik aku dan bakal aku jaga terus"
"bagus, bahkan kamu nempatin janji kamu buat bikin nama belakang kamu ada di nama aku, walau bukan aku orangnya..."
Gue sama Raja cuma bisa saling tuker pandangan. satu kalimat yang dulu sering diucapin, mendadak susah buat diungkapin.
"aku sayang kamu, Ra"
"aku juga sayang kamu, Ja"
But I'm thinking of the way it was
Said I'm fine and said I moved on
I'm only here passing time in her arms
Hoping I'll find
A glimpse of us"Rara bangun, Ra heii bangunn"
Gue perlahan ngebuka mata gue yang penuh air mata. Gue bisa liat wajah Raja yang cemas. Wajah Raja yang memang gue kenal.
"Rajaaa, hiks..."
Gue langsung meluk Raja dan Raja langsung ngelus punggung gue buat nenangin gue. Gue takut, gue ga siap sama mimpi yang baru aja gue alamin tadi.
"kamu kenapa, Ra? mimpi buruk?"
"buruk banget, aku takut bakal kejadian"
"cupcup gausa takut, ada aku"
"Raja, tolong jangan pergi. Aku belum siap, bahkan mungkin aku ga akan siap"
"shut ngomongnya kemana aja. Aku ga akan kemana-mana, Ra. Aku bakal terus ada di samping kamu, mau kamu sedih atau senang. Harus aku yang ada di samping kamu"
Gue diem dan mulai ngehapus air mata gue yang udah agak kering. Raja juga ngebantu buat ngehapus air mata gue. Gue natap matanya.
"aku sayang kamu, Ja"
"aku juga sayang kamu, Ra"
Tamat.
Makasii udah baca akhir kisah ini
Semoga kita bertemu lagi secepatnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
My King
أدب المراهقينcerita ini tentang perjalan cinta gua di SMA. Perjalan cinta gua yang aneh. Gua suka dengan seorang lelaki. Ya, gua seorang gay. Ini emang aneh dan gua akui itu. Tapi jika hati sudah memilih, siapa yang harus disalahkan? - Raka -- 🔥category🔥...