Triple P (Complete)

1

"Jadi, kau akan pergi selama 3 hari?"tanya Pete pada suaminya, Vegas Kornwit Theerapanyakul Vegas adalah anak sulung dari keluarga Minor dan mempunyai adik bernama Macau.

Keduanya memang dipertemukan dalam ikatan perjodohan. Menikah tanpa cinta bagi Pete adalah membangun hubungan pertemanan biasa, sedangkan bagi Vegas adalah menambah beban pikiran yang sebelumnya hanya ada pekerjaan dan Macau menjadi bertambah, keluarganya.

Walau sudah 3 Minggu menikah. Keduanya masih sangat kaku meski memiliki perasaan di hati. Tidak di ungkap hanya menjadi pertanda jika itu adalah hal yang melandasi pernikahan yang dimulai dari perjodohan. Pete atau Vegas, keduanya tidak mempermasalahkannya dan hanya memberi ruang yang besar dengan kepercayaan yang mereka pegang erat.

Mereka nyaman di Zona masing–masing.

"Ya. "Ia menjawab dan memasang jasnya, mengancingkan 3 kancing dan membenahi sejenak. "Bersama Kinn. Kau bebas melakukan apapun selama aku pergi, asal jangan kelewat batas. "

Mata tajam itu menatap pantulan Pete yang mengenakan baju kaos oblong dengan celana training. Pete mengangguk patuh.

Vegas beruntung karena menikah dengan lelaki penurut. Meski ia pernah berpikir jika dia akan sangat menyebalkan dengan sikap bar–barnya atau bahkan mungkin saja sikap buruk seperti kebanyakan pria diluar sana.

Namun, dia sangat pendiam sesuai harapan kecilnya. Pria manis yang lugu dan polos. Dia selalu tersenyum bahkan mata binarnya yang selalu bercahaya dengan terang, kata–katanya sungguh sopan dan lembut bahkan ia belum mendengar lelaki itu mengumpat jika marah. Memiliki kesabaran ekstra menghadapi dirinya atau bahkan Macau, mempunyai kualitas diri sebagai Nyonya Minor dan yang paling penting, dia bersih dari segala kenakalan atau sikap yang merujuk ke arah negatif.

Vegas udah menyelidiki semuanya. Bahkan, ia menyelidiki riwayat hidup bahkan jadwal yang selalu Pete lakukan. Di Jam awal dia akan berolahraga singkat dan pergi ke dapur menyiapkan makanan, siangnya dia akan pergi kemanapun dia mau (seperti jam bebasnya), lalu dilanjutkan jam malam dimana dia sudah ada dirumah hingga esok hari. Hanya itu, tidak ada yang janggal.

"Ah ya Vegas, apa Porsche akan ikut? Chay?"tanyanya. Pete mengimbangi langkah Vegas yang menuruni tangga.

"Tidak. Keduanya akan menjadi beban nanti, cukup diam saja sudah beban apalagi ikut. "Balasnya. Ia melirik kebelakang dimana Pete yang menunduk dan mengigit bibir bawahnya.

"Maaf.."cicitnya.

Vegas tidak merespon. Dia memakai jam tangan dan pergi sarapan. Sarapan yang damai dengan ketenangan untuk menikmati makanan. Walau ini diselalu disiapkan oleh Pete, rasanya sungguh berbeda dengan masakan para maid yang bertugas untuk membuatkan makanan untuknya. Jadi, kini mereka hanya bertugas membersihkan Menisonnya dengan Pete yang mengurus segala keperluannya.

Dan seperti biasanya, Pete akan mengantarkan hingga ke depan pintu utama. Gerakannya jelas saja seperti setiap hari ia akan berangkat. Tidak mengharapkan Vegas memberikan Ciuman karena dia hanya mau melakukan apa yang orang tuanya lakukan saat papanya berangkat.

"Jaga rumah dan jangan mengacau, terutama jangan menyusahkan ku. "Ketusnya. Pete mengangguk kecil membiarkan mobil Vegas berlalu dari sana.

Kinn atau Anakinn Theerapanyakul adalah anak kedua dari keluarga Mayor. Dia adalah ketua mafia seperti layaknya Vegas, dan keduanya selalu melakukan beberapa hal bersama untuk mengerjakan tugas yang memang selalu berjalan disamping pekerjaan perusahaan. Perusahaan ini di alihkan pada sekertaris Vegas karena dia sendiri tidak mempercayai jika Pete mahir dalam hal itu. Mahir dalam internet katanya.

Walau hubungan Vegas dan Kinn tidak begitu baik dan terkesan agak buruk. Keduanya tetap berhubungan baik karena suami Vegas adalah sahabat baik Porsche yang merupakan calon Nyonya Theerapanyakul dan Porchay yang juga adalah kekasih dari Khimhant Theerapanyakul, anak bungsu yang perkerjaannya hanya berkuliah lalu pergi kemanapun dia mau tanpa peduli pekerjaan yang melimpah pada kakak keduanya.