Halo semuanya, ini adalah sekuel dari cerita Jiwa yang Tertukar. Semoga suka ya sama ceritanya. Yang belum baca, 'Jiwa yang Tertukar' wajib baca cerita itu dulu sebelum baca cerita ini.. biar kita sama-sama nyaman, okehh??💓💓
***
-Tidak ada yang mengira, sekotak susu basi, bisa membawanya ke dunia lain...-
(◍•ᴗ•◍)❤Revano Keith Sebastian adalah putra tunggal dari Agam Theo Sebastian, dan Sylvaine Asha Zlota. Di kota ini, siapa yang tidak mengenal Agam? Seorang pengusaha sukses dari ia berumur 20 tahun hingga sekarang, yang namanya tak kunjung redup. Banyak yang bilang bahwa Revano sangat mirip dengan Ayahnya. Hal itu memang benar, tapi meskipun ia lebih mirip ayahnya, sifatnya bisa dibilang turunan bundanya.
Karena Revano adalah anak satu-satunya, hidupnya selalu dilimpahi kasih sayang dan cinta dari kedua orangtuanya. Apapun yang Revano inginkan pasti langsung dikabulkan, itu sebabnya sifatnya bisa dibilang manja dan sedikit cengeng?
Suatu hari Revano mendengar kisah masa lalu kedua orangtuanya yang sulit diterima di nalar manusia. Bagaimana tidak, ayah dan bundanya sewaktu remaja katanya pernah bertukar jiwa atau bisa dibilang bertransmigrasi?
Awalnya Revano tidak terlalu percaya, hingga kejadian konyol membuat jiwanya pindah ke raga orang asing dan disana ia mempunyai sebuah misi agar bisa kembali ke tubuh aslinya.
Cerita ini menceritakan perjalanan Revano selama jiwanya menempati raga orang asing dan menjalankan misinya di dunia yang berbeda dari dunianya.
•••
Happy reading
•••Di didalam kamar bernuansa biru dan putih, seorang pemuda yang semula tertidur, bangkit dari kasur dengan hati-hati. Pemuda itu adalah Revano.
Revano mengusap matanya yang lelah. Ia baru saja selesai mendengar kisah panjang yang diceritakan oleh bundanya. Oleh karena itu, ia belum bisa terpejam sampai sekarang. Ia masih memikirkan kisah rumit antara ayah, bunda, paman Revan nya. Dan tentang "Jiwa" mereka yang katanya pernah "Tertukar".
Sebenarnya, Revano mengira bundanya hanya mengarang cerita yang begitu dramatis, sebagai pengantar tidurnya, seperti yang sebelum-sebelumnya.
Tapi, entah bagaimana, Ia merasa bahwa kisah yang diceritakan bundanya benar-benar nyata!
Tanpa menyalakan lampu kamar, Revano berjalan kearah balkon. Pemuda itu berencana menghirup udara malam, untuk menyegarkan pikiran. Sesampainya di balkon, Revan memandang pemandangan yang ada di bawah dengan tidak bersemangat.
Hening!
Tempat itu kosong, tentunya, karena ini sudah larut malam orang-orang pasti sudah terlelap dalam tidur mereka.
Hanya Revano seorang yang masih berdiri diam di balkon, memandang pemandangan malam dengan diam.
Di tengah keterdiamannya, Revano dikejutkan oleh sekelebat bayangan hitam, yang melewati pandangannya dengan cepat.
Revano mengucek matanya, dan memandang tempat itu sekali lagi. Tapi nihil. Bayangan itu tidak ada!
Bulu kuduk Revano berdiri seketika. Dengan ekspresi takut ia kembali masuk ke kamarnya, menutup balkon dengan rapat, dan berusaha memejamkan matanya agar bisa tertidur.
Revano menarik selimut, menutupi tubuh hingga ke ujung kepalanya. Di tengah-tengah ketakutannya, ia bergumam dalam hati: "Tadi itu, apa?"
Beberapa menit kemudian terdengar suara nafas yang teratur dari dalam selimut. Revano sepertinya terlelap karena ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO || Transmigrasi
Teen FictionRevano tidak pernah menyangka jika jiwanya akan terjebak di raga orang asing. Dan lebih parahnya lagi, Jiwanya menempati raga anak laki-laki yang berusia 5 tahun. Sungguh ironis sekali. Tapi yang sangat Vano sayangkan adalah.. kenyataan bahwa, anak...