70. Extra | In another life

8.9K 461 45
                                    


Chapter extra ini adalah lanjutan dari chapter 02. Masa Lalu yang berisi tentang kisah perjalanan jiwa asli Revano Alldarick. Jadi ini pemerannya bukan Revano Keith Sebastian lagi, ya, karena Vano udah bahagia sama keluarga aslinya.

Happy reading
•••

Semakin Revano tenggelam ke dasar, air kolam memeluk tubuhnya semakin erat. Sementara itu matanya masih mencari celah terakhir sinar matahari yang sudah memudar di permukaan. Napasnya mulai tercekat, dan setiap gerakan lambatnya menciptakan riak keputusasaan di permukaan air yang gelap.

Dalam kegelapan, getaran gemetar merambat melalui otot-ototnya yang semakin lemah. Pemandangan bawah air menjadi kabur, dan terdengar seraknya jeritan Revano yang terhempas oleh tekanan air. Seiring waktu berlalu, keinginan terakhirnya untuk mencapai permukaan memudar bersamaan dengan kehilangan kekuatan.

Di detik sebelum ia menghembuskan nafas terakhir ia sempat berdoa di dalam hati.

"Tuhan...jika dunia dengan kehidupan lain memang ada tolong bawa Vano kesana, Vano ingin merasakan kasih sayang keluarga yang tidak pernah aku dapatkan selama di dunia ini--"

Setelah berdoa di dalam hati, Revano tiba-tiba merasakan sekelebat cahaya mendekat ke arahnya. Tangan Revano terulur untuk menggapai cahaya tersebut. Detik selanjutnya ia merasa jika jiwanya ditarik secara paksa dari raganya, Revano tanpa sadar meringis menahan ngeri. Ia menutup matanya dengan pasrah.

Selama hidupnya di dunia ini Revano tidak pernah dianggap oleh keluarganya, ia selalu dikucilkan dan diejek oleh saudaranya. Awalnya Revano tidak mengerti mengapa keluarganya begitu membencinya, ia hanyalah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa.

Revano berusaha keras untuk mencari tahu mengapa ia diperlakukan berbeda, ia juga sempat bertanya bagaimana cara mengerti pikiran orang dewasa kepada satu-satunya orang yang selama ini mengurusnya. Endru.

Endru saat itu hanya tertawa gemas.

"Saat tuan kecil dewasa, tuan pasti mengerti semuanya."

Revano menggeleng tidak puas. "Vano ingin mengerti sekarang paman," rengeknya berharap Endru memberikan jawaban yang ia butuhkan.

Endru terlihat berpikir sejenak. Setelah beberapa saat ia akhirnya membawa tubuh kecil Revano ke ruangan yang penuh dengan banyak buku. Yaitu perpustakaan pribadi keluarga Alldarick.

"Kenapa paman bawa Vano kesini?"

"Ini adalah perpustakaan tempat untuk membaca. Tuan kecil bisa membaca disini untuk menjawab apa yang tidak tuan ketahui."

Setelah mengatakan itu Endru tersenyum lembut. "Tuan kecil bisa membaca, kan?"

Revano mengangguk ragu. "Vano bisa membaca sedikit-sedikit." Ia menyatukan jari telunjuk dan jempolnya memperagakan seberapa banyak ia bisa membaca.

"Tidak masalah. Saya akan mengajari tuan kecil agar membaca dengan lancar." Tangan Endru terulur untuk mengambil sebuah buku berisi gambar-gambar dan nama hewan yang sekiranya bisa dipahami oleh Revano.

Endru mendudukkan Revano di sebuah meja yang ada disampingnya. Ia membuka buku yang ia bawa dan menunjukkan kepada Revano. Revano menengok dengan penasaran.

"Coba baca yang ini."

"Harimau," baca Revano dengan lancar. Endru mengangguk dan melebarkan senyumnya.

"Yang ini."

"... Buaya!"

"Ini--"

REVANO || Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang