-Tubuhku mungkin masih berusia 6 tahun. Tapi jangan lupa, usiaku yang sebenarnya adalah 16 tahun-
•••
Setelah terbangun dari gudang, Vano merasa seluruh badannya pegal-pegal. Karena ia tidak biasa tidur di tempat kasar seperti itu.
Ia sangat menyesali keputusannya yang terkesan terburu-buru. Sejak saat itu, Vano selalu berhati-hati saat mengambil keputusan.
Hari ini, seperti biasa, Vano sedang bermalas-malasan di dalam kamarnya. Karena tidak ada kegiatan yang bisa ia lakukan di tubuh kecil Revano.
Dari arah balkon, Re melompat dan berjalan menuju tempat Vano berbaring. Ekornya yang panjang bergoyang seirama dengan gerakannya.
"Tuan!"
"Ada apa?" Vano menjawab dengan malas.
"Aku membawa kabar baik dan kabar buruk. Kabar mana yang tuan ingin dengar lebih dulu?"
Vano mengangkat sebelah alisnya. Menatap Re dengan tertarik, "Kabar baik dulu."
"Kabar baiknya adalah kamu sekarang berusia 6 tahun!"
"A-apa? Secepat itu? Perasaan ini baru satu hari.."
"Iya tuan. Aku juga sedikit terkejut, tapi fakta mengatakan yang sebenarnya. Selamat-"
"Tunggu! Bukannya kamu mengatakan aku bertambah usia, jika mereka mulai menerima keberadaan ku?"
"Benar tuan."
"Jadi.. siapa itu? Bukankah pendekatan pertama ku hari itu gagal? Mungkinkah.."
Vano memandang lurus ke arah balkon. Lalu sedetik kemudian ia menyeringai senang.
'Hari itu, mungkinkah Vano membuat kakak kembarnya merasa bersalah karena meninggalkan nya di gudang sendirian?' Vano hanya bisa mengambil kesimpulan seperti itu.
"Dan kabar buruknya?"
"Ayah kamu akan bepergian ke luar negeri dan kakak ketiga-mu ikut dengannya."
"Kenapa hal itu disebut, kabar buruk?"
"Karena.. Jika Ayah kamu ataupun Devon tidak ada disini. Semua penghuni yang ada di kediaman Alldarick akan menindas kamu, tanpa ada yang menghalangi."
Vano mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Aku tidak takut. Justru ini adalah kabar baik, aku bisa memberi mereka sebuah pelajaran, karena telah berani menindasku!"
Re tertawa mendengar penuturan Vano. "Bukankah tuan sekarang anak kecil? Bagaimana bisa anak sekecil itu bisa memberi mereka pelajaran?"
Sebenarnya Re hanya bercanda, tapi Vano menganggapnya serius.
"Tubuhku mungkin berusia 6 tahun. Tapi jangan lupa, usiaku yang sebenarnya adalah 16 tahun."
"-Secepatnya.. aku akan membuat mereka menyesal karena telah berurusan dengan Revano Keith Sebastian!" Vano memandang lurus ke arah balkon memikirkan banyak hal dibenaknya.
'Sombong sekali. Bukankah kemarin kau mengeluh karena terdampar di tubuh anak kecil ini, tuan?' Ingin Re berteriak seperti itu, tapi kata-kata itu hanya keluar di dalam hatinya.
Kucing hitam itu memutar bola matanya malas. Vano tidak memperhatikannya karena sibuk sendiri.
•••
Saat siang hari Vano keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga, dengan kucing hitam yang ada di pelukannya.Menatap sebentar ke arah ruang tamu, lalu berjalan ke arah dapur. Ia berencana mengisi perutnya yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO || Transmigrasi
Teen FictionRevano tidak pernah menyangka jika jiwanya akan terjebak di raga orang asing. Dan lebih parahnya lagi, Jiwanya menempati raga anak laki-laki yang berusia 5 tahun. Sungguh ironis sekali. Tapi yang sangat Vano sayangkan adalah.. kenyataan bahwa, anak...