Happy reading
•••
Genta mengangguk. Setelah itu ia berkata sambil menatap sekitar, "Vano dimana?"
Mendengar kakak kesayangannya menanyai Vano, Kelvin menatap Genta tidak percaya. "Buat apa kakak mencari anak itu?"
Genta menjawab tanpa ragu-ragu. "Kakak mau mengajak Vano juga biar Kelvin ada teman disana."
Setelah mendengar jawaban yang dilontarkan Genta, Kelvin mendengus di dalam hatinya. "Sebenarnya malas banget kalo ada dia, bawaannya pengen ngumpat mulu. Muka dua, Cih."
Kelvin begitu membenci sifat Vano yang menurutnya lain di depan dan lain di belakang, dengan kata lain, Vano adalah orang bermuka dua. Kelvin melupakan fakta jika sifatnya juga kurang lebih seperti Vano.
Kelvin akhirnya mengangguk pasrah. Ia terpaksa menyetujui gagasan Genta karena tidak kuasa menolak kakaknya itu. Apalagi tidak jauh dari tempat duduk mereka ada empat anggota Galaxi yang terus memperhatikan mereka sedari tadi, ia harus menjaga citra baiknya di depan mereka.
"Vano mungkin di kamarnya kak."
Genta mengangguk mengerti. "Oke."
Kelvin melanjutkan, "Mau Kelvin yang ngajak dia atau Kakak?
"Biar kakak saja. Kelvin tunggu disini ya," pinta Genta yang segera di angguki Kelvin.
"Baiklah."
Merasa tidak ada yang di bahas lagi, Genta pamit kepada anggota Galaxi untuk menjemput adik bungsunya agar ikut bersama mereka. Anggota Galaxi tidak keberatan, mereka justru senang karena ada banyak orang yang menemani mereka bekerja.
***
Di ujung tangga, mata Genta menatap nanar ke arah pintu kamar yang tertutup rapat. Itu adalah ruangan yang dulunya pernah adik keduanya-Kelvin gunakan sebagai tempat melukis. Ruangan itu sangat luas dan tentunya berada di lantai tiga, sejajar dengan kamar Gema, Genta, Devon, dan Kelvin.
Sebelumnya kamar Vano memang ada di samping kamar pelayan, lebih tepatnya di samping kamar Endru. Karena kelahirannya yang membawa sial, Herson tidak pernah mau repot-repot mengurusi urusan Vano, pria yang berstatus sebagai ayah dari lima anak itu hanya acuh tak acuh. Ia pikir Vano memang memilih ruangan itu sebagai kamarnya agar lebih dekat dengan Endru, pengasuh Vano dulu.
Tetapi Herson tidak tahu jika Genta-lah yang mengusulkan agar Vano menempati kamar kecil itu. Saudara yang lainnya juga sebenarnya tahu, tetapi mereka tidak membantah ide Genta saat itu.
Hingga saat ulang tahun Vano yang ke-sepuluh, Endru yang selalu melayani Vano dengan sangat tulus harus menghembuskan nafas terakhirnya karena sebuah insiden yang tak terduga.
Saat itu Endru begitu bahagia karena akhirnya ulang tahun tuan kecilnya dirayakan sama seperti saudaranya yang lain. Dengan sangat antusias, pria paruh baya itu rela tidak tidur agar ikut andil dalam mempersiapkan acara ulang tahun Vano yang akan dirayakan di sebuah gedung mewah di esok harinya.
Tetapi naasnya, mobil yang dikendarai Endru mengalami kecelakaan saat ia hendak kembali dari mansion dengan membawa kado yang sudah ia persiapkan jauh-jauh hari.
Flashback
Tiga tahun yang lalu
Sebuah gedung yang sangat mewah kini dihias sedemikian rupa dengan pernak-pernik dan balon-balon berwarna yang khas digunakan jika ada acara perayaan ulang tahun. Endru menatap puas ke arah ruangan yang sudah Ia dan pelayan lainnya hias dengan sangat indah, yang menurutnya sangat cocok untuk kepribadian tuan mudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO || Transmigrasi
Teen FictionRevano tidak pernah menyangka jika jiwanya akan terjebak di raga orang asing. Dan lebih parahnya lagi, Jiwanya menempati raga anak laki-laki yang berusia 5 tahun. Sungguh ironis sekali. Tapi yang sangat Vano sayangkan adalah.. kenyataan bahwa, anak...