Part 28

195 25 0
                                    

Kita ketemu Chris sama Rose dulu yap!
Ada yang kangen??

Happy Reading!

***

Di waktu yang sama, di bawah tanah Kerajaan Api. Suara gesekan besi serta langkah tegap dua orang pria menggema. Selain karena tempatnya yang tertutup, tidak ada suara lain untuk mengisi kekosongan.

"Anu ... Lady?"

Tak tahan dengan kesunyian yang melanda, salah satu prajurit memberanikan diri angkat bicara. Dia bertanya pada seorang gadis yang digendongnya ala tuan putri. Gadis berambut pink yang dengan santuy menikmati makan siangnya.

"Apa?" Lady bertanya dengan malas. Mulutnya dia simpan kembali dengan potongan keju yang dibawa oleh salah satu prajuritnya.

"Apa benar ini jalannya? Sepertinya kita hanya berputar-putar sejak tadi."

"Entah. Aku hanya menuruti intuisiku," jawab sang Lady santai. Dia lantas menunjuk ke persimpangan jalan. "Ke kanan!"

Kedua prajurit, Lucas dan Jack, hanya mampu menurut. Sesekali mereka bergantian menggendong Lady yang mengeluh tak ingin berjalan kaki. Sudah hampir satu jam ketiganya terjebak dalam gorong-gorong saluran air. Untung saja masyarakat Kerajaan Api bisa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kalau tidak, mereka harus menutup hidung untuk bertahan.

"Tunggu! Bukannya itu tangga?" Jack menghentikan langkah dan menunjuk ke ujung jalan. Dia mengajukan api yang dia bawa ke depan, untuk melihat lebih jelas.

Benar saja, itu adalah tangga yang mengarah ke atas. Mungkin saja ke permukaan. Mereka pun memutuskan untuk menaiki tangga tersebut. Namun, demi keamanan, Jack diminta untuk naik duluan dan melihat situasi.

"Bagaimana?" Rose bertanya setengah berteriak. Dia kini berdiri di atas kakinya sendiri. Sedang Lucas membawa obor untuk memberi penerangan bagi Jack yang sudah sampai di atas.

Jack sedikit menurunkan kaki, menengok ke bawah dengan senyuman. "Kita berhasil, Lady! Di atas sana adalah gang. Walau saya tidak tahu pasti berada di mana, tapi kita bisa keluar dari sini!"

Senyum merekah di wajah Rose. Meski dia tidak berjalan, gadis itu juga merasa lelah. Keinginannya untuk keluar dari tempat tanpa harapan ini sedikit lagi terkabul. Perlahan tapi pasti, kakinya menaiki tangga vertikal tersebut. Dia harus berpegangan kuat karena sedikit licin.

Sesampainya di atas, Jack membantunya untuk segera naik. Lady itu lantas mengatur napasnya perlahan. Dia belum pernah mengalami pengalaman seperti ini. Kedua matanya memindai ke sekitar. Seperti kata Jack, mereka berada di sebuah gang. Di ujung gang, Rose bisa melihat sebuah jalan.

Usai Lucas datang, mereka langsung berjalan keluar dari gang. Mata sedikit menyipit karena perbedaan sinar cahaya. Rose akhirnya sadar, mereka sedang berada di tengah kota.

"Wah, kita berhasil, Jack! Tak kusangka kita bisa sejauh ini," tutur Lucas merangkul pundak teman prajuritnya.

"Kau benar! Misi kita selesai. Kita tidak mati di gorong-gorong atau di tangan Count!"

Kebahagiaan yang singkat itu membuat mereka seolah lupa, mereka sedang berada di medan perang. Jumlah penyihir mungkin sudah berkurang, tapi dampak yang diberikan melebihi perang antar kerajaan.

Gedung kota yang semua nyaris runtuh, jalan-jalan berlubang hingga tak bisa dilalui oleh kereta, dan mayat yang bertebaran di jalanan. Bagi Jack ataupun Lucas, mungkin ini pemandangan yang biasa, tapi tidak bagi Rose. Dia harus memuntahkan makan siangnya karena melihat darah yang mengalir di dekatnya.

Lucas mendekat, menahan tubuh Rose agar tidak terjatuh. Tangan yang satunya menghalangi pemandangan mengerikan di sana.

"Ugh ... Apa-apaan ini?" Rose menerima sapu tangan dari Jack dan mengusap sudut bibirnya. "Apa seluruh kerajaan seperti ini?"

Prince Babysitter [END Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang