Part 29

213 36 2
                                    

Hayo yang kangen Nafa dan Zay!
Sekarang full part mereka berdua doang wkwkwk

Happy Reading!

***

"Bibi mau ke mana?"

Sebuah senyuman polos dari seorang anak kecil terasa lebih menyeramkan dibandingkan hantu manapun. Senyum dari bibir tipis bewarna merah muda, senada dengan rona yang muncul di pipi bulatnya. Penampilan lucu yang membuat bulu Sylphy berdiri. Wajahnya memucat, ini bukan seperti keinginannya.

Seharusnya rencananya berjalan mulus.

Dia menghancurkan semua kerajaan dan menguasai benua. Menjadikan seluruh tanah menjadi kekuasaannya dan membuktikan bahwa dirinya pantas. Dia bukan lagi monster yang dibuang hanya karena terlalu kuat. Dunia harus mengakuinya. Mengakui kekuatan dan tunduk padanya, bukan ketakutan hingga menjadikannya sampah buangan.

Bukan, bukan ini yang Sylphy rencanakan. Kenapa Antonia kembali menganggunya?

Dulu, Alan dan Silvia, adiknya yang menghancurkan mimpinya. Kini, anaknya juga melakukan hal yang sama.

Kenapa nasibnya selalu sial dengan seseorang bermarga Antonia?

Wanita itu bahkan lahir dari keluarga Antonia. Keluarga yang memberinya warisan kekuatan yang luar biasa. Jikalau dia lahir dari keluarga biasa, pasti ini tidak akan terjadi. Sylphy tidak akan mendapatkan kekuatan yang besar dan dia tidak akan dibuang.

Sylphy akan lebih bahagia jika tidak ada darah Antonia yang mengalir pada tubuhnya.

"Hahahaha!"

Gila. Mungkin itu definisi yang tepat untuk seseorang yang diujung tanduk. Nafa juga mengkerutkan dahi, mencoba memahami kelakukan bibinya, tapi percuma saja. Dia memang sudah gila sejak awal. Bibi mana yang ingin menghancurkan keponakannya hanya karena cemburu?

"Kalau kau segitu inginnya membunuhku. Boleh, silahkan! Aku juga tidak akan membiarkanmu lari! Kalau kita mati, tidak akan keluarga Antonia lagi. Tidak akan yang menderita seperti kita lagi. Bukannya itu bagus?"

Ah, Nafa salah. Bibinya tidak gila. Dia hanya terlalu lama menderita. Meskipun bibirnya menyunggingkan tawa, kedua mata merahnya mulai berkaca-kaca. Menjatuhkan kristal cair dengan perlahan menuju pipinya. Senyuman mungkin bisa menipu, tapi mata dan air yang dibawanya tidak bisa menipu.

"Bibi ...." Nafa terhenyak ketika tangan sang Bibi berada di punggungnya. Membalas pelukannya yang sama erat.

Air mata Nafa nyaris jatuh jika tidak mengingat apa yang dilakukan oleh sang bibi sebelumnya. Ya, entah seperti apa penderitaannya dulu, itu tidak ada hubungannya dengan Nafa. Gadis itu tidak bersalah, dia bukan alasan mengapa bibinya dibuang. Bukan dia juga yang meminta Dewa untuk membuatnya lahir sebagai keluarga Antonia.

Nafa bukan pelaku, dia adalah korban. Korban balas dendam sang bibi terhadap kekejaman takdirnya. Peduli setan dengan laranya, Nafa sendiri juga merasakan sakit!

Antonia membuatnya harus memiliki pigmen rambut yang berbeda dengan orang lain. Membuatnya berbeda, membuatnya harus menerima pandangan aneh dari semua orang. Antonia pula yang membuatnya harus berada di kawasan paling miskin di Kerajaan Api. Dan Antonia juga yang membuat Nafa harus menerima kutukan konyol dari Sylphy.

Nafa membulatkan tekad, dia akan tetap melakukan apa yang sebaiknya dia lakukan.

"Jangan menaruh dendam padaku, ya? Bibi."

Tepat setelah mengatakan itu, tubuh Nafa bersinar. Jumlah mana yang mati-matian dia tahan saat di ibukota akhirnya terlepas. Ledakan mana itu kembali terdengar. Kali ini lebih dahsyat dibanding yang tadi.

Prince Babysitter [END Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang