Halo halo! ada yang kangen sama Zay? atau Christopher? wkwkwkwk
***
Beberapa saat sebelumnya,
Asosiasi Penyihir. Dibentuk sekitar satu abad yang lalu berkat keputusan lima kerajaan. Kerajaan Api, Kerajaan Air, Kerajaan Angin, Kerajaan Tanah, dan Kerajaan Cahaya. Kelima kerajaan ini tinggal dalam satu benua besar. Dan tempat Asosiasi Penyihir berada di tengah-tengahnya. Membatasi sekaligus membawa perdamaian bagi kelima kerajaan.
Hal ini diputuskan karena kapasitas penyihir yang semakin langka berkat adanya perang. Penyihir juga enggan melakukan pertarungan yang beresiko dengan nyawa mereka. Berkat itulah, semua penyihir dikumpulkan. Mereka menjadi simbol perdamaian.
Namun, terdapat pergerakan aneh diantara para penyihir beberapa tahun belakangan. Mereka yang awalnya meminta bayaran tinggi, sifatnya semakin menyebalkan dan tidak tahu diri. Mereka seolah menganggap diri mereka lebih baik daripada manusia lainnya.
Hingga pada akhirnya, hari ini. Terjadi pemberontakan serentak oleh para penyihir.
"Tuan Putri!" Lily berteriak masuk ke dalam ruangan. Dia lalai, meninggalkan majikannya dengan orang yang masih dia waspadai.
Setelah mendapat tugas dari Chris untuk memata-matai para penyihir, Lily juga mulai curiga dengan Gundalf. Meskipun logikanya selalu mengelak karena Gundalf adalah sosok yang masih berwibawa saat ini.
Dan hatinya bersorak senang karena kecurigaannya benar. Tuan Putrinya dibawa pergi dari kerajaan.
"Gundalf, sialan kau!" umpat Lily dengan tatapan mengerikan. Dia berjalan cepat ke arah Zay yang berada di dekat orang tuanya.
"Ayahanda dan Ibunda cepat berlindung di ruang bawah tanah! Situasinya akan semakin gawat jika penyihir berhasil menyerang istana!" pinta Zay.
Ayahnya menggeleng keras. "Bagaimana mungkin sang raja justru berlindung ketika rakyatnya diserang? Ayah akan tetap keluar, Zay. Ibumu saja yang berlindung."
Zay menggaruk kepalanya frustasi. Dia dan ayahnya sama-sama keras kepala. "Baiklah! Tapi, Ayahanda hanya memberi perintah di sini saja. Hanya aku yang akan turun ke kota."
"Kenapa kau tak segera menyelamatkan Tuan Putri, ha?"
Ketiga orang itu terhenyak. Apalagi Zay yang kerahnya tiba-tiba dicengkeram oleh Lily. Perbuatan yang kurang ajar diberikan oleh pelayan pada keluarga kerajaan. Bisa-bisa Lily dibunuh setelah ini. Namun, akal sehatnya sudah menguap entah ke mana.
Di pikirannya hanya ada Nafa serta kemarahannya. Marah atas Gundalf, marah dengan Zay, dan marah dengan dirinya sendiri. Ketidakmampuannya untuk mengungkap identitas Gundalf secepatnya membuat majikannya dalam bahaya.
"Tenanglah!" Zay menggenggam tangan Lily yang sulit sekali melepaskan bajunya. "Aku tahu jika aku harus segera menyelamatkannya! Tapi, bukan hanya Nafa yang perlu diselamatkan. Semua rakyat di sini dan kau juga."
"Apa maksudmu?"
"Berlindunglah bersama Ibunda. Anak itu pasti membunuhku jika terjadi sesuatu denganmu," pinta Zay lebih lembut ketika genggaman Lily mengendur. Lantas melirik pada ibunya dan memberi kode.
"Benar, Lily. Ayo, ikutlah bersamaku. Dunchess juga pasti akan lebih lega jika kau bersamaku. Aku tahu kau khawatir, kami juga mengkhawatirkannya. Oleh karena itu, serahkan semuanya pada Zay, oke?"
Lily menarik napas, mengambil alih kendali dirinya. "Tidak perlu, Yang Mulia. Saya justru akan merasa terhina jika hanya diam dan berlindung ketika Tuan Putri dalam bahaya. Ijinkan saya tetap di sini dan membantu orang yang terluka," ucapnya kembali sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Babysitter [END Masih Lengkap]
FantasiaZay, pangeran mahkota yang menolak dijodohkan mengutuk tunangannya menjadi bayi! Sang tunangan yang tak terima memintanya untuk mengembalikan tubuhnya seperti semula. Namun, sayangnya Zay tak tahu bagaimana caranya. Lantas, dia diminta untuk tanggun...