Bab 45

260 17 0
                                    

Hai. Maap lama, aku bingung mau eksekusi endingnya gimana.

Hoo, ini bab ending, tapi abis ini bakal ada epilog.

Happy Reading

***

Sesuai rencana awal, mereka mulai bergerak. Nafa dengan Satoru menuju Kerajaan Angin. Zayden, Rose, dan Christhoper bersiap ke Kerajaan Air. Meskipun berpisah, mereka sepakat untuk saling bertukar surat. Nafa dengan Zayden lebih tepatnya.

Nafa diberikan kelas tambahan oleh Satoru, setidaknya sampai dia layak dipanggil sebagai mantan putri mahkota. Lily dengan setia menemani Nafa sekaligus menjadi penjaganya. Ketiga gadis itu menghabiskan waktu dengan sedikit menyenangkan.

"Tapi, cinta itu memang mengerikan, ya?" gumam Satoru tiba-tiba ketika di tengah perjalanan. "Tak kusangka Zay yang kukenal bisa berubah hanya karena cinta."

"Anda benar, Yang Mulia. Nona Nafa juga bertambah tolol ketika berhadapan dengan cinta," timpal Lily dengan sengaja menyindir.

"Heh! Apa maksud kalian?" Tangan Nafa masing-masing memberikan pukulan pada kedua orang itu. Tak lama kemudian, ketiganya tertawa. "Yah, tapi setidaknya cinta mengubah pandanganku pada dunia. Aku kembali memiliki tujuan dan emosi. Dulu, yang kupikirkan hanya bertahan hidup untuk diriku sendiri. Tak kusangka bahwa aku juga berjuang hidup karena seseorang. Agh! Sial!"

"Kau kenapa, Lady?" tanya Satoru heran melihat Nafa yang menarik rambutnya sendiri ke depan.

"Gimana ini?" wajah Nafa masih belum terlihat jelas. "Aku sudah kangen dengan Zay."

Satoru dan Lily saling memberikan wajah datar. Mereka tidak menanggapi wajah kemerahan milik Nafa dan memilih untuk berjalan meninggalkannya.

"Eh! Tunggu!"

Tidak butuh waktu seminggu, ketiga gadis itu akhirnya sampai di tanah Kerajaan Angin. Satoru langsung disambut oleh para prajurit yang mencarinya. Dia diminta untuk kembali ke istana sebab raja dan ratu sudah menunggunya.

"Siapa yang kau bawa, Pangeran Satoru?" Raja melirik ke arah Nafa dan Lily yang menunduk dengan keringat dingin.

"Ah, dia ini adalah Antonia Nafa. Calon permaisuriku."

"Oh, begitu." Raja mengangguk mengerti. Hingga sang raja menyadari sesuatu yang tak biasa. "Tunggu! Calon permaisuri? Kau akan menikah dengannya? Orang luar itu?"

Alis Satoru menukik tak suka. "Lady Antonia bukan orang luar, Yang Mulia. Dia ini adalah putri mahkota dari Kerajaan Api. Yang Mulia tentu masih ingat dengan sahabatku, Zayden?"

"Yang kau bilang sudah meninggal itu?"

"Benar, Yang Mulia. Zayden memberikan wasiat terakhir untuk menikahi calon tunangannya. Dengan begitu, dia bisa beristirahat dengan tenang. Dan aku ingin mengabulkan permintaan terakhir sahabatku, Yang Mulia. Karena itu, restuilah hubungan kami," pinta Satoru menatap lurus pada sang ayah. Dia mengatakannya dengan tegas dan serius agar tidak ada yang curiga.

Nafa tersenyum kaku. Bagaimana mungkin drama seperti ini akan diterima?

"Lady Antonia? Angkat wajahmu."

Yang dipanggil tersentak, dia mengangkat wajahnya dengan hati-hati. Menarik senyum seindah mungkin. Terjadi keheningkan sejenak dan raja amat melihatnya dengan serius. Situasi semakin terasa tegang.

"Ah, lebih cantik dari dugaanku. Baiklah, kau boleh menikahinya, Satoru."

Eh? Segampang itu? Lalu, untuk apa drama kebohongan tadi? Batin Nafa kebingungan.

Prince Babysitter [END Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang