31. Membara

2.9K 203 41
                                    

Jay udah kelar mandinya. Dia rapi rapi dikit biar Heeseung agak luluh sama dia.

Jay keluar kamar. Lagi nyari keberadaan Heeseung.

'Ketemu juga.'

Jay akhirnya menemukan Heeseung yang masih rebahan di bangku panjang teras belakang.

Kemudian Jay langsung nyamperin Heeseung.

"Heeseung, gue bener bener minta maaf." Ucap Jay sambil jongkok menghadap Heeseung.

Heeseung nya merem, tangan kanannya digunakan untuk menutupi mata nya, sambil menikamati angin sepoi sepoi sore itu.

Gak menanggapi omongannya Jay.

"Heeseung.."

Kini Jay berani nyentuh tangan kanan Heeseung yang menutupi muka nya. Agar Heeseung bisa memperhatikannya.

Digenggam jemari tangan kanan Heeseung. Pake 2 tangan nya Jay.

Tapi Heeseung masih merem. Padahal Jay tau kalo Heeseung pura pura tidur doang.

Karena masih belum ada respon, kini tangan kanan Heeseung yang ada digenggamannya, Jay cium cium.

Dipancing sama Jay.

Tapi Heeseung nya malah narik tangannya, masih dengan posisi mata yang terpejam.

Jay cemberut. Tapi gak pantang menyerah dong.

Jay kini lebih berani lagi.

Kepala nya ia majukan, guna untuk mencium pipi kanan Heeseung.

Hembusan nafas Jay bisa dirasakan Heeseung.

Sialan Heeseung gak kuat.

Terbukalah mata Heeseung. Dan langsung menoleh menghadap Jay, yang wajah nya persis di depan wajah Heeseung.

"Apa mau mu." Tanya Heeseung, yang mencoba menahan wajah nya Jay biar gak cium cium pipi Heeseung lagi, dengan menangkup wajah nya Jay menggunakan jemari tangan kanan nya.

"Mau minta maaf.." ucap Jay yang masih di posisi menghadap wajah Heeseung persis.

Heeseung kemudian melepaskan tangkupan di wajahnya Jay.

Kini Heeseung merubah posisi nya menjadi duduk.

"Kenapa mau minta maaf" tanya Heeseung masih dengan intonasi yang dingin.

Jay mau berdiri, dan rencana nya mau duduk disebelahnya Heeseung.

Tapi dicegah, bahunya Jay ditahan Heeseung.

"Tetep dibawah, siapa yang suruh kamu berdiri."

Jay gak berani melawan, dia kembali lagi diposisi tadi.

Kini Jay agak diseret Heeseung agar dia berjongkok tepat diantara lutut Heeseung.

Kedua kaki Heeseung dibuka, agar kepala nya Jay bisa berada diantara paha nya Heeseung.

"Ngomong sekali lagi, apa mau mu."
Kini rambut belakang nya Jay agak dijambak Heeseung, tapi gak keras.

Biar Jay mendongak aja.

Jay menelan ludah nya susah payah. Agak gemeteran dia.

"Aakuu.. aku.. mau minta maaf."

Kalo udah pake aku kamu an berarti Jay udah pasrah aja mau diapain Heeseung.

"Kenapa minta maaf." Heeseung yang awalnya senderan dibangku, kini agak membungkuk. Dan Jay semakin didongakkan kepalanya.

Pegel pegel deh Jay.

HIPNOTIS - HEEJAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang