37. Pengorbanan

1.9K 171 25
                                    

Heeseung udah sampai kamar Jay. Dan ternyata Jay udah bangun.

Jay hanya melihat Heeseung yang masih berdiri didepan pintu.

"Kamu udah bisa jalan?"

"Udah dikit dikit."

"Ayok makan dulu, Jake udah nunggu di ruang makan." Ajak Heeseung sambil mendekati Jay.

"Iya, gue cuci muka dulu."

Heeseung berniat mau gendong Jay lagi, kalo Jay masih belum bisa jalan.

Tapi ternyata dirinya agak canggung.

Jay bangkit dari tempat tidur, menuju kamar mandi, dengan tangan yang berpegangan pada benda disekitarnya.

Jalan nya masih tertatih, Jay juga kadang masih meringis dikit pas kena luka yang masih lecet.

Heeseung hanya diam melihat, dan tiba tiba kembali teringat ucapan Jake.

'Apa iya, aku terobsesi sama Jay?' Ucap nya pada diri sendiri.

'Apa iya aku malah menyakiti Jay?'

'Terus aku harus gimana?'

Heeseung malah bingung sama pendiriannya. Dia yakin bahwa dia cinta sama Jay. Dia yakin bahwa dia sayamg sama Jay. Dia juga yakin bahwa Jay akan bahagia jika bersama nya..

Tapi kenyataannya dia malah menyakiti Jay, membuat Jay menangis, membuat Jay tertekan.

Heeseung benar benar buntu. Pikirannya kembali kacau.

Pengorbanan yang dia keluarkan untuk Jay apakah sepadan dengan apa yang Jay lakukan pada nya?

Kemudian Heeseung meninggalkan Jay. Dia kembali ke ruang makan sendirian.

Jay masih di kamar mandi, habis buang air kecil yang dengan begitu susah payah nya.

Pantat nya masih lecet jadi harus ekstra pelan pelan dalam bergerak.

Setelah selesai dengan urusannya, Jay keluar dari kamar mandi, dan tidak melihat Heeseung dikamar. Bahkan hal sepele seperti itu, membuat Jay kembali overthinking.

'Heeseung gak nungguin gue? Apa gue yang terlalu lama ya..' wajah nya kembali murung.

Padahal tadi Jay udah seneng banget, Heeseung nengokin dia, ngajak makan bareng.

'Lalu apa apaan dengan ucapannya tadi. Yang gak serius siapa sih sebenernya?' Jay jadi agak emosi karenanya.

Sampe ruang makan. Tinggal belok. Tapi Jay malah berhenti dibalik tembok.

Karena denger Heeseung sama Jake yang asik ngobrol. Seru banget. Jadi tambah badmood Jay dengernya.

Agak lama Jay berdiri dibalik tembok. Sampai akhirnya dia menuju kursi ruang makan juga.

Heeseung dan Jake yang melihat kedatangan Jay langsung pada diem. Tapi Jake langsung bantuin Jay duduk.

"Are you oke?" Tanya Jake khawatir karena Jay terlihat kesakitan.

"Not really."

Padahal tadi Heeseung udah mau ngomong sama dia, masak ini diem diem an lagi.

Jay makan seperti biasa, dada nya dia buat gerak agak sakit. Karena kissmark dari Heeseung banyak banget. Kena kain baju dikit, agak perih.

Tapi Jay tetep makan sampe habis. Lalu Jay memutuskan untuk kembali ke kamar buat tiduran lagi.

"Heeseung, Jake, gue balik ke kamar dulu. Makasi makanannya."

"Gue bantuin ya.."

"Gak usah Jake, oh iya.. gue udah mendingan kok, kalo lo mau pulang gak papa."

"It's oke Jay, kalo lo butuh sesuatu, lo telpon gue ya.." ucap Jake karena seperti nya Jay memang pengen sendiri.

HIPNOTIS - HEEJAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang