16. Cahaya

3.3K 245 38
                                    

Seperti perkataan Heeseung sebelumnya.

Agar ciuman mereka agak panjang, bukan malah tahan nafas, tapi bernafas lewat hidung selagi bibir nya bekerja.

Jay mempraktekkan nya, dan benar saja, ciumannya menjadi agak lama..

Hidung mereka juga saling bersentuhan, merasakan nafas masing masing.

Dan itu malah meningkatkan gairah mereka.

Kedua tangan Heeseung yang nganggur, kembali beraksi.

Disentuhnya punggung Jay secara langsung. Kaos yang dipake Jay memang oversize jadi malah mempermudah Heeseung untuk menjelajahi tubuhnya Jay.

Jay keenakan, benar benar seperti dimanjakan.

Bahkan kini kaki kiri Jay berada di pangkuan Heeseung.

Semakin mengikis jarak diantara mereka.

Saling menghangatkan satu sama lain.

Mereka semakin hanyut dalam suasana ini. Hingga tidak menyadari bahwa pengunjung satu nya sudah pulang, dan tinggal mereka saja yang ada di taman.

Pantulan cahaya dari bulan malam ini, memperindah wajah Jay yang sedang dibalut nafsu bersama nya.

Hingga rasanya, malam ini jangan cepat berlalu.

Setelah berlama lama mereka berciuman, akhirnya terlepaslah tautan dari kedua bibir itu.

Jay kembali terengah engah. Tangan nya kini turun untuk menggenggam jaket Heeseung yang menutupi paha nya.

Heeseung berdiri, dan menyuruh Jay berdiri juga.

Karena Heeseung tau bahwa mereka adalah pengunjung terakhir, jadi Heeseung semakin berani.

Btw, celana Jay masih dengan keadaan resletingnya turun, ygy..

Dituntunlah Jay untuk mendekati pohon rindang didekat danau.

Enggak, mereka gak mau nyemplung ke danau kok. Main aman aja..

Jaket Heeseung digunakan sebagai alas duduk diatas rerumputan.

Heeseung duduk selonjoran. Menghadap danau. Punggung nya bersandar pada pohon.

Lalu Jay disuruh duduk dipaha nya, membelakangi danau, alias menghadap Heeseung.

Posisi nya, kedua kaki Jay melangkah. Dan paha Heeseung digunakan Jay untuk duduk.

Pantat nya Jay diremas remas oleh Heeseung. Karena memang Jay itu termasuk berisi bagian pantat nya.

Heeseung kembali mencium bibir Jay.

Kedua tangan Jay mengalung di leher Heeseung. Sangat erat.

Karena posisi Jay yang lebih tinggi dari Heeseung. Jadi Heeseung harus mendongak agar bisa mencium Jay.

Digerakkan nya pantat Jay, maju mundur untuk menggesek adik Heeseung.

Kaki Jay semakin melangkah maju, demi menyapa adik Heeseung dari balik celana nya.

"Kamu mau menyapa nya langsung Jay?" Paham akan pertanyaan itu, Jay hanya menganggukkan kepala nya.

Ya, yang dimaksud Heeseung adalah menyapa sang adik yang masih berada di balik celana.

"Keluarkan."

Tak butuh waktu lama agar Jay bisa mengeluarkan adik Heeseung.

Jay menunduk, posisi nya masih duduk kaki Heeseung.

Jay menyamankan diri untuk mengulum adik Heeseung.

"Eerrgghhh" erangan Heeseung saat mulut Jay mulai bekerja, sambil tangan kanan Heeseung mengelus rambut Jay.

HIPNOTIS - HEEJAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang