SEMBILAN BELAS

3.7K 108 3
                                    

Gus Ali dan dira berada di rumah kyai Hamid dan umi Salwa,Dira sedang sibuk
menyiap kan minuman dan makanan kering.

Di ruang tamu ada kyai hamid yang sedang mengobrol dengan kyai Mubarak.
Dira meletakkan minuman kepada kyai Mubarak istri beliau dan Jihan.

Dira duduk di samping Gus Ali sambil mendengarkan obralan mertua nya itu.

"Abi cepat katakan"ucap istri nya menatap suami nya yang sedang asik mengobrol.

Kyai Mubarak pun mengangguk dan menatap Gus Ali dan Dira,
Tiba-tiba hati Dira tidak karuan ketika di tatap oleh kyai mubarak seperti itu.

"Maaf hamid saya ingin meminta maaf sebelum nya, alasan saya kesini ingin mengenal kan putri saya lebih dalam"

"Dan terima kasih sudah menerima putri saya Jihan menuntut ilmu di sini"ucap kyai mubarak menatap kyai Hamid serius.

"Boleh kah saya meminta Gus Ali menikahi putri saya satu-satu nya yaitu Jihan"

Degggg

Semua terdiam mendengar tuturan dari kyai Mubarak

Nadira terkejut ia memegang tangan Gus Ali yang bergetar.

"Maksud..."ucap kyai Hamid.

"Saya ingin menikah kan putri saya kepada Gus Ali, ia sangat mencintai Gus Ali lebih dulu"

"Maaf tapi Ali sudah menikah"jawab umi salwa sopan.

"Salwa...Jihan putri ku rela menjadi istri kedua Gus Ali, dan dalam Islam di perbolehkan seorang laki-laki menikah lagi"ucap fatimah.

"Tapi wanita mana yang rela cinta nya terbagi"sarkas Salwa.

Nadira dan Gus Ali terdiam mendengar kan orang tua nya dan orang tua Jihan.
Gus Ali tidak bisa berbicara ia menggenggam tangan istri nya kuat.

Dira menahan air mata nya kenapa mandengar itu rasa sakit menjalar di hati nya hanya diam ia rasakan saat ini.

"Maaf mubarak aku menolak,lebih baik kamu mencari laki-laki lain untuk putri mu masih banyak laki-laki lain di luar sana"ucap kyai Hamid tegas.

"Aku gak mau, aku cinta sama Gus Ali lebih dulu"ucap Jihan dengan nada tinggi.

"Dan dia..."tunjuk jihan kepada Dira.

"Dia tidak pantas dengan Gus ali,dia hanya wanita yang fakir ilmu yang lebih cocok dengan Gus ali adalah aku, aku adalah seorang ning paham agama paham membahagia kan Gus ali"sambung Jihan.

Gus Ali menatap jihan dingin rahang nya mengeras ketika mendengar hinaan yang di lontarkan untuk istri nya.

"LEBIH BAIK KALIAN PERGI!!!SAYA TIDAK AKAN MENERIMA INI, SAYA SANGAT MENCINTAI NADIRA ISTRI SAYA!!!"ucap Gus ali marahh kepada Jihan.

Jihan berdiri dan berlari keluar rumah kyai hamid menuju asrama putri Jihan berlari menuju atas bangunan.

Banyak santriwati berteriak hesteris ketika melihat Jihan ingin melompat dari atas.

Banyak santri putra dan putri dan para pengajar lainnya  melihat Fatimah menangis melihat putri nya yang berdiri dari atas.

Dira tiba-tiba menangis kenapa ia sesakit ini.

"MUNGKIN INI TERAKHIR JIHAN MELIHAT DUNIA,JIHAN RELA MATI DARIPADA HARUS SAKIT MELIHAT GUS ALI DAN DIRA BAHAGIA"pekik Jihan menangis.

"JIHAN LEBIH BAIK MATI DARI PADA HARUS SAKIT TERUS!!!"

"Ali tolong pikir kan sekali lagi Jihan adalah putri kami satu-satu nya"ucap kyai Mubarak menangis.

Fatimah bersujud di hadapan Ali ia menangis begitu sakit nya ia harus kehilangan putri satu-satu nya itu.

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang