DUA BELAS

3.6K 128 0
                                    

Dira memeluk tubuh Sarah erat ia sangat trauma dengan kejadian yang di alami nya bersama Gus Ali sarah yang tau dengan kondisi Dira sekarang ia menenangkan sambil memeluk tubuh Dira lembut.

Sarah Ahmad dan kedua orang tua Gus ali terkejut dengan kondisi dira saat mereka berjumpa pakaian yang sangat acak acakan di tambah tubuh Dira yang sangat lemas untung saja ada aisha yang menceritakan kejadian tersebut lewat telpon.

Sekarang mereka di ruang dimana gus Ali tangani dokter sudah menyerankan Gus Ali di rawat inap lebih dulu kerna luka dari kaki dan kepala nya cukup parah.

Umi Salwa di samping dira sedikit memuleskan sedikit minyak kayu putih ke badan dira.

"Dira lebih baik kita pulang saja ya nak badan kamu makin lemas "ucap Sarah panik

Dira hanya menggeleng menatap Sarah.

"Dira badan kamu masih lemah  jangan di paksa dira kamu juga perlu istirahat"ucap Sarah kesal dengan keras kepala Dira.

"Dira gak mau bunda dira mau nungguin mas ali sampai sadar"

Umi salwa mengelus lembut kepala dira yang tertutup jilbab berwarna hitam.

"Dira badan kamu sangat lemahbiarkan umi dan ustazd Rizky yang menunggu Ali di sini"ucap umi salwa lemah lembut.

Dira terdiam sejenak akhir nya Dira luluh oleh bujukan umi Salwa.

"Umi kalau mas Ali siuman segera hubungan Dira ya dan kalau mas Ali cari Dira bilangin dira nya di rumah bunda"ucap Dira memohon.

"Tenang sayang umi akan mehubungi Dira terus"ucap umi Salwa memeluk tubuh dira.

Akhir nya dira dan Sarah berpamitan dengan umi Salwa dan pulang di antar oleh ustadz Rizky.

"Umiii...."teriak cemas wanita dari arah belakang.

Umi salwa berbalik dan menatap wanita itu yang sangat khawatir

"Gimana dengan keadaan Gus Ali umi"ucap nya panik

"Jihan kamu kesini dengan siapa"ucap umi Salwa bingung.

🌷🌷🌷


Dira merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur nya ia menatap langit-langit kamar nya pikiran nya sekarang adalah keadaan Gus Ali.

ia ingin mehubungi umi Salwa namun hp nya ketinggalan di mobil ia juga tak berani ingin meminjam hp bunda atau nabila takut nanti ia akan di marahi karena tidak istirahat.

Dira menatap jam dingding sudah pukul sembilan malam namun hati nya begitu gelisah pikiran nya kacau kerna pikiran nya
Adalah Gus Ali.

🌷🌷🌷


Dirumah sakit Gus Ali sudah di pindah kan ke ruangan inap keadaan nya sekarang semakin membaik.

ia membuka mata perlahan tercium bau obat ,matanya terbuka sempurna .
Ia menatap kekanan bibir nya terangkat tersenyum melihat wanita di samping nya tertidur menelengkupkan kepala di ranjang ia mengelus pelan kepala gadis itu.

Ternyata istri nya yang menemani nya di saat ia sadar ia sangat bahagia gus Ali menyentuh tangan wanita itu sambil memanggil nama dira lembut sambil mengelus kepala.

Akhirnya wanita itu terbangun dan terkejut melihat Gus Ali sudah sadar ia  membulatkan mata nya ketika melihat Zahra yang menemani nya bukan istri nya Dira.

Gus Ali beristighfar memohon ampun kepada Allah kerna ia sudah menyentuh bukan muhrim nya.

Zahra  sangat bahagia gus Ali sudah siuman.

"Knp kamu disini mana istri saya Nadira"ucap Gus Ali dingin.

"Knp Gus Ali mancari dira? kan Zahra ada"ucap Zahra simpel.

"Saya mau istri saya yang menemani saya bukan kamu zahra, mana umi sama abi mana yang lain nya".

"Umi Salwa dan kyai hamid izin pulang katanya ada urusan mendadak di pesantren dan tidak bisa di tinggal kan kalau Dira gak tau mulai pagi tadi gak kesini"ucap Zahra acuh.

"Biasalah lah Gus istri durhaka gitu suami kaya gini dia gak mau ngurusin Dira itu memang belum paham arti menjadi istri Gus untung aja ada Zahra yang nemenin Gus"ucap nya membaga kan diri.

"Tidak mungkin istri saya tidak kesini, pasti dia kesini kamu berbohong kan zahra"ucap Gus Ali memestikan.

"Aduh Gus beneran Zahra gak liat mulai pagi tadi yang nemenin Gus itu cuma Zahra doang gak siapa-siapa"ucap Zahra mulai kesal.

Gus Ali memerhatikan wajah Zahra takut ia berbohong namun Gus Ali tidak melihat Zahra berbohong ia juga tidak percaya seratus persen kalau benar dira tidak kesini lantas siapa yang membawa dirinya kerumah sakit.

"Saya minjam hp kamu boleh saya ingin menelpon abi dan umi"pinta Gus Ali.

"Zahra gak bawa hp Gus,pas dengar kabar Gus Ali kecelakaan Zahra langsung kesini gak ingat bwa hp kerna khawatir banget sama keadaan Gus ali"ucap Zahra khawatir.

Allahuakbar
Allahu Akbar

Terdengar suara azan subuh Gus Ali segera bangkit dari ranjang tapi tiba-tiba rasa keram dan sakit menjalar dari kaki dan kepala nya  akhir nya ia  memutuskan untuk bertayamum.

"Zahra kamu tidak sholat?"tanya Gus Ali menatap Zahra melipat selimut.

"Sholat kok gus, ini tinggal wudhu Zahra mau sholat bareng sama Gus ya"pinta Zahra manja.

"Kamu sholat di mushola rumah sakit saja"tolak Gus Ali mentah - mentah.

" Zahra mau di imamin Gus aja kalau suatu saat nanti Gus jadi suami zahra"

"Mimpi kamu ketinggian"

🌷🌷🌷


Dira berjalan di koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa ia sangat merindukan suami nya itu satu hari tanpa Gus Ali begitu hampa bagi dira.

Dira di beritahu oleh umi salwa kalau Gus Ali sudah pindah kamar inap dira mencari nomor kamar Gus ali dengan tergesa-gesa.

akhirnya nya dira menemui kamar yang ia tuju ia membuka gangang pintu ruang Gus Ali tiba-tiba terdengar suara wanita di dalam sana.

Dira memberhentikan niat nya untuk masuk ia menempel kan telinga nya di pintu tersebut.

"Gus ayo makan bubur nya nanti dingin gak enak lagi"

"Saya sudah bilang saya akan makan setelah nadira kesini"

"Gus gimana si Nadira itu gak akan kesini"

"Saya yakin istri saya akan menjenguk saya" tegas Gus Ali.

"Gus si dira itu gak kesini dia paling selingkuh sama laki-laki lain"

Dira yang mendengar suara wanita yang sedang menjelak-jelak kan nama nya kesal , ia membuka pintu ruang tersebut nadira terkejut ternyata si zahra.

Gus Ali dan Zahra terkejut oleh kehadiran dira ia memasang wajah nya santai dan tersenyum kepada mereka seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dira berjalan menuju ranjang Gus ali.

Gus Ali mengangkat tangan nya untuk minta di peluk Zahra melihat Dira datang raut nya berubah beed mood.

Dira memeluk Gus Ali rasa rindu khawatir dan takut sudah hilang kerna oleh pelukan Gus Ali ia sangat rindu Gus Ali kenapa semakin hari Dira semakin cinta dan semakin takut kehilangan.

"Mass aku kangen...."lirih Dira di pelukan Gus ali

"Mas juga kangen sayang" jawab Gus ali.

"Mas sudah di ceritain sama Aisha "ucap Gus ali menyentuh pipi lembut dira.

" Hmmm siapa yang tega ingin ngelakuin  kita gini " ucap Dira sedih.

Zahra yang di dalam ruangan tersebut mendengar pembicaraan Gus Ali dan Dira merasa bersalah.

🌷🌷🌷


Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang