TUJUH BELAS

3.7K 104 0
                                    

🌷🌷🌷

Hari ini Dira seperti biasa di antar oleh Gus Ali mereka mengobrol seperti biasa di dalam mobil setelah 30 menit di jalan akhir nya sampai di halaman kampus.

Dira menyalimi tangan Gus Ali dan satu kecupan di kening dan pipi dira
Dira membuka pintu mobil nya dan menutup nya kembali.

seperti biasa ia akan menuju kantin lebih dulu kerna ada janjian kepada mawar
Dira menjenteng tas kecil yang berisi kerudung hitam yang ia janji kan membwa untuk mawar.

Di sana sudah ada teman nya yang sedang menunggu kedatangan Dira, Dira sedikit tergesa-gesa melihat teman nya yang sudah menunggu.

"Hai gyus maaf ya nunggu lama"ucap Dira sambil mengambil bangku di sebelah nya.

"Gak papa kok dir baru gue aja datang"ucap tasya.

"Lo aja yang baru datang gue mah nunggu lamaaa"sewot mawar menatap Tasya.

"Maaf ya mawar aku tadi nyetrikain kerudung nya dulu jadi lama deh"ucap Dira agak kecewa.

"Gak papa kok dir gue tau lo capek banget malam tadi jadi gak nyiapin lebih awal"sahut Tasya lagi.

"Bisa gak Lo gak usah ikut ngomong,gue mau ngomong tapi Lo yang ngerucus terus"kesal mawar sudah di ubun-ubun.

"Jangan adu bacot, adu fisik dong"sahut devi dingin menatap mawar dan tasya.

"Sudah, sudah ini kerudung nya mau sekarang atau nanti make nya"tawar Dira.

"Sekarang aja deh, temenin gue ya dir"

Dira dan mawar menuju wc,Tasya dan Devi menunggu mereka di kantin.

"Dir kek gini ya, kok aneh ya"ucap mawar sambil meniup-niup atas kerudung nya.
Dira membantu kerudung mawar sedikit ter miring.

"Ni cantikkan "tunjuk dira ke kaca

"Kok gue cantik banget ya mirip cut Syifa perpaduan Dewi Sandra"puji mawar pada diri nya ketika melihat di cermin.

"Masya allah"jawab Dira.

"Insya Allah gue mau make jilbab dir, bantu gue hijrah ya"ucap mawar menatap Dira

"Insya Allah apapun itu terbaik untuk teman aku,aku akan bantuin kok"ucap Dira menatap mawar.

Mawar terharu ia memeluk tubuh dira dengan bissmilah ia akan memulai jalan ini dengan lillah.

"Awali dengan bissmilah ingat mawar kata mas Ali, hijrah itu mudah namun Istiqomah itu sulit tapi kalau kita menjalani kerna Allah insya Allah kita bisa melewati semua ini"

Mawar berterima kasih kepada dira mereka pun berjalan menuju Tasya dan devi yang sedang menunggu.

Banyak pasang mata melihat mawar dan Dira ada yang memuji mawar dan ada yang melirik dan berbisik pada teman nya.

Namun mawar acuh dan menuju Tasya dan Devi berada ia tidak menghiraukan lirikan anak kampus saat ini.

"Hai gyus "ucap mawar duduk di samping Tasya yang di iringi dira.

Devi dan Tasya menatap mawar melongoo
tidak percaya ini mawar teman nya.

"Cantik kan gue ya dong pasti yeken fotoin gue dong "ucap mawar bangga.

"War ini beneran lo? Kok beda sih"tanya Devi terheran heran.

"Ya iyalah gue makin cantik kannnn ya kenn jujur ajaa"

"Iyadeh iya kembang kantil"sewot tasya

Dira tidak menghiraukan mereka Dira asyik meminum pesanan nya teh es tiba-tiba seseorang menepuk pundak nya.

Dira menoleh ternyata si embun adkel nya.

"Dira ada perlu sama kamu"ucap embun menatap Dira.

"Eh gyus aku mau duluan ya"ucap Dira mengiringi embun di belakang .

"Ngapain mereka?"heran Tasya.

Mawar dan Devi saling bertatapan.

🌷🌷🌷


Gus Ali berjalan menuju musholla kerna jadwal nya ia mengajar kitab khusus santri Wati disana sudah banyak santri wati duduk melingkar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"salam Gus Ali sambil memasuki musholla.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"salam mereka.

Gus Ali duduk dan membuka kitab yang akan di ajar kan dengan khitmat mereka mendengar kan apa yang Gus Ali ucap kan.

Gus Ali memandang satu persatu santri wati yang sedang membariskan kitab tapi tatapan nya terhenti dengan seorang wanita yang mulai tadi memperhatikan nya terus ia tidak pernah bertemu dengan seorang itu.

Apakah santriwati baru? tapi knp umi dan Abi tidak memberitahu nya.

"Kamusantri baru?"tanya Gus Ali menatap dingin.

Santri lain menatap lirikan Gus ali kebelakang wanita yang di tatap menggaruk kepala nya tak gatal.

"Iya Gus saya santri baru"ucap wanita itu takut-takut.

"Kenapa kamu menatap saya? Apakah kamu tidak tahu arti dari zina mata"tanya Gus Ali datar.

"Maaf Gus saya tidak berniat seperti itu maaf kan saya, saya janji tidak mengulanginya lagi "ucap wanita itu malu kerna di tatap aneh dengan yang lain.

"Siapa namamu"ucap Gus Ali penasaran

"Nama saya adalah Maryam Jihan fakhirah anak dari kyai Mubarak dari pesantren riyadul huda"

Semua orang tercengang ketika mendengar tuturan perkataan dari gadis itu ternyata dia seorang ning.

"Alasan kamu belajar di pesantren ini"tanya Gus Ali heran

"Saya ingin menuntut ilmu lebih dalam lagi di pesantren ini"ucap nya percaya diri.

Gus Ali melanjutkan pelajaran kitab yang Sempet terhenti ia sangat malas mendengar kan seseorang yang tidak penting bagi nya.

Jihan menghembus napas nya kasar ketika perkataan nya di cueki Gus ali.

🌷🌷🌷


"Ada apa ya embun?"tanya dira

"Ini ada mau kenalan sama Lo"ucap embun sinis menunjukkan pria di samping nya.

" Hai kenalin gue leo dari jurusan hukum" jawab nya sambil mengulurkan tangannya

Dira menangkup kan tangan nya "kenalin saya Dira"

"Boleh minta wa nya gak?"tanya leo basa basi.

"Maaf saya gak bisa, permisi"jawab Dira kembali kekelas.

Embun menatap loe dengan wajah ingin tertawa.

"Gue bilang apa dia itu sok suci tau gak Lo lebih baik cari cewe modelan dikit dehh"tawa embun kepada loe.

Leo yang di tertawakan embun menjauh pergi.





🌷🌷🌷



Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang