TIGA PULUH EMPAT

3.3K 131 12
                                    

"Dira aku yakin kamu kuat buat jalanin semua ini"ucap aisya menenangkan dira menangis sedih.

"Aku sudah berpikir lebih jauh kalau anak aku lahir aku akan bercerai dengan mas Ali Ais"ucap dira sedih.

Ais memeluk tubuh dira dia tau Dira wanita kuat selama ini ia mau berbagi suami dengan wanita lain.

"Aku setuju dengan keputusan kamu dir, dan aku yakin kamu akan mendapat laki-laki yang bisa lebih menghargai kamu"ucap Aisya memeluk tubuh dira.

Mata Aisya tertuju ke arah Farid yang asik mengobrol dengan teman nya di depan restoran mall Aisya tersenyum menarik napas nya.

"Ya Allah bila ini jalan yang terbaik aku akan merelakan mas Farid dengan wanita yang benar-benar tulus mencintai nya kelak"

Gus ali menunggu kedatangan dira sudah pukul lima sore namun Dira tidak kunjung datang.

Jihan menghampiri Gus Ali dengan membawa kan secangkir kopi panas.

" Mas di minum dulu" unjuk jihan meletakkan kopi di meja tamu.

"Kamu mikiran dira? Mungkin dia sama laki-laki kemarin mas berduaan paling mereka"sahut jihan duduk di samping Gus Ali.

"Hp nya aja gak di aktifin nya tuh!!"nyinnyir Jihan.

"Biasa mas dira tu sok polos padahal dia suka selingkuh di belakang kamumana mau dia dipoligamiin coba kaya aku walau jadi istri kedua aku rela kok gak nyelingkuhin kamu dan gak berhubungan dengan laki-laki lain"sahut jihan kembali.

Gus Ali memegang kepala nya pusing kenapa hati nya begitu kacau apakahbenar dira mendua kan Gus ali.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap dira di depan pintu.

"Tuh kan baru datang si dira nya marahin aja mas biar kapok " ucap Jihan pura-pura marah.

"Masss tadi ak-"

"Gimana seru jalan sama selingkuhan puass gak?" Sindir Gus ali.

Dira tertunduk takut manatap Gus Ali
"T-tadi aku meriksa hasil USG anak kita mas"ucap Dira ragu.

"Di temenin sama laki-laki itu paling masss"cibir Jihan malas.

"Astagfirullahullazmin demi Allah mas aku gak pernah kaya gituu"ucap Dira menyakinkan suami nya itu.

"Masss kamu percaya aku kan mass"ucap dira terisak.

"Heleh,boong paling masss dia itu munafikkk muka nya aja sok polos" sewot Jihan malas.

Dira menggelang mata nya berkaca-kaca di dalam hati nya hancur ketika suami nya tidak sama sekali mempercayai nya.

Dira bersujud di kaki Gus Ali tangisan mulai terdengar ia tidak sama sekali selingkuh
Gus Ali terdiam ia teringat akan kejadian kemarin ia menggenggam tangan eratt.

"Mas aku gak selingkuhin kamu aku cinta sama kamu mass kamu percaya kan sama aku" tangis dira pecah rasa pilu yang ia tahan ia curah kan.

Rahang Gus Ali mengeras ia memejamkan mata nya Manahan amarah tangan nya yang berurat menggenggam kuatt ingatan sangat terlihat jelas.

Gus Ali menendang tubuh Dira yang berada di kaki nya dira terkejut suami nya yang tidak pernah kasar kepada nya sekarang seperti ini.

Tubuh dira terjatuh kebelakang wajah nya begitu shock melihat Gus Ali seperti kesetanan.

Sedangkan Jihan menutup mulut nya antara takjub dan takut.

"ALIIIII!!!!!!!!!!" Teriak Aisya murka.

Farid melihat Dira menangis tanpa suara di lantai membuat hati nya sangat emosi.

Bugh!
Bugh!

Tamparan demi tamparan farid layangkan di perut dan di wajah Gus Ali Gus Ali tidak melawan dia terdiam Mata memerah manatap Farid yang manatap nyaa tajam.

"Kamu berani dengan wanita tapi tidak berani melawan saya"tunjuk Farid dengan esmosi

"Mass fariddd sudah hentikan"lerai aisya menghampiri mareka beradu tatapan.

Farid melepaskan pegangan nya ia merapikan baju nya yang sempat berantakan.

"Aliii aku gak nyangka kamu kaya gini sama Nadira kamu bukan seperti Ali yang aku kenal mana Ali yang dulu!!!"ucap Aisya marah.

"ALI YANG DULU MATI!!!" Ucap Gus Ali menekan kan kata-kata nya.

"Oooo mati baiklah aku akan membawa dira pergi dari sini semoga Allah membalas perbuatan kamu alii!"

Aisya membangunkan tubuh Dira yang lemah mata nya yang sembab air mata yang habis ia curahkan.

Sedangkan Jihan mangintip di lantai atas saat Gus Ali dan Farid saling tinju Jihan lari ke atas takut ia akan di salah kan.

(Ckckck Johan2 )

Aisya membawa dira pergi dari rumah ini Nadira memeluk tubuh Aisya erat ketika di mobil air mata nya membasahi kerudung aisya.

Untung saja Farid dan Aisya kembali kerumah Dira kerna hp dira tertinggal

"Dira aku telpon orang tua kamu ya ceritaan semua nya biar mereka tau" ucap Aisya lembut.

"A-aku takut Ais nanti ayah marah sama mas Ali"Isak Dira.

"Gak perlu takut, ada aku dir"

"Makasih ya Aisya kamu selalu ada untuk aku kamu banyak banget nolongin aku dan juga mas Ali ketika kecelakaan"

"Iya sama-sama dir anggap aku sebagai Kaka kamu jangan pernah sungkan untuk bercerita " ucap Aisya memeluk tubuh Dira

Farid tersenyum mendengar percakapan mereka berdua Farid mengintip Aisya dikaca kecil Aisya memejamkan mata nya kesakitan.

"عائشة, هل انت بخير"
(Aisya apakah kamu baik-baik saja?)
Tanya Farid menggunakan bahasa Arab

Aisya menggelang membuka mata nya pelan
(انا ,بخير زوجي"

Aku baik -baik saja suami ku










Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang