EMPAT PULUH TIGA

2.7K 86 3
                                    

✧🌷🌷🌷✧

Hai guys gimana dengan cerita nya
Makin seru atau makin gajelas
Maapin author ya lama gak up
Cerita ini....
Tapi janji dehh aku makin upp
Cerita nyaaa teman teman.

✧🌷🌷🌷✧

Nadira berjalan menuju kamar nya, Sarah yang melihat putri nya itu dengan kesal.

"Kenapa baru pulang?katanya sebentar doanggggg"sindir Sarah.

"Heee anu bun jalan nya macet banget"boong dira.

Sarah menghampiri Dira ia menatap curiga dengan tatapan yang tajam.

"Di telpon gak aktif kenapa?"tanya sarah.

"Hp dira lobet Bun gak ingat ngeces"

"Helehh sana gih badan bau kerbau" ucap Sarah meninggalkan Dira.

Sedangkan Dira cemberut menatap bunda nya yang sudah mengejek nya itu bau-bau gini ia tetap kelihatan cantik seperti putri bak bidadari.

Di kamar dira merebahkan tubuhnya sambil melihat notif dari suami nya itu, ia terkejut melihat pesan dari Frans bahwa ia akan ke Indonesia kerna kerjaan, ia segera menelpon Frans namun sayang jawaban Dira di tolak.

Dira langsung bedmodd ketika panggilan nya di tolak tapi gimana lagi suami nya itu super sibuk, namun ia kembali terpaku mengetahui bahwa Frans akan ke sini ia segara memberi tahu ayah bunda dan Nabila ke bawah.

"Pasti bunda bahagia banget sama kabar ini" ucap Dira berlari kecil menuruni tangga.

✧🌷🌷🌷✧

Gus ali menidurkan abizar namun mata abizar tetap saja tidak bisa mengejamkan mata nya abizar dengan celoteh nya menceritakan nya sore tadi.

"Uma nana cangar ancik Abi"

"Terusss"tanya Gus Ali sambil mengelus-elus rambut abizar.

"Teyus Abi main cama Uma nana"

"Hmmm gitu ya, kalau gitu abizar tidur biar besok bisa bermain lagi sama Uma nana"

Abizar mengangguk semangat, Gus Ali menarik selimut ketubuh abizar dan memberikan kecupan di kening abizar,
Merasa anak nya sudah lelap ia mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur di samping ranjang.

"Siapa Uma nana,dengan lancang ia memasuki wilayah pesantren dan Aisha mengizinkan dia bermain dengan abizar" ucap Gus Ali dalam hati.

✧🌷🌷🌷✧

Hari ini hari yang sangat di tunggu -tunggu oleh dira,ia sudah lama tidak berjumpa dengan suami nya itu.
Ia berusaha semaksimal mungkin lebih awal ke bandara menjemput Frans.

Sudah 3 jam ia menunggu kedatangan Frans namun tidak ada kehadiran Frans hp nya pun tidak aktif, Dira mencari - cari keberadaan Frans.

"Dir,mana sih frans kan ini sudah lewat jadwal penerbangan nya"kesal Dira.

"Hp nya gak aktif bila"ucap dira pasrah.

Tiba-tiba nomor tak di kenal memanggil dari hp Dira,Dira segera mengangkat telpon tersebut raut wajah nya berseri mendengar suara orang di sana tiba-tiba wajah nya berubah dratis menjadi kecewa.

Nabila manatap wajah dira yang berubah sedih ia menghampiri Dira.

"Kenapa?"tanya Nabila.

"Frans gak nginep kerumah, dia bilang dia langsung ke hotel "sedih dira.

Nabila langsung manyabarkan Dira "ya sudah dir kita pulang saja, nanti kita bilang sama bunda kalau frans malam ini gak nginep di rumah"

Dengan wajah sedih dira mengangguk setuju,nadira dan nabila memutuskan untuk pulang kerumah, rasa kecewa Dira hanya diam sampai di rumah ia melewati Sarah yang manyambut nya di depan pintu.
Sarah mencari-cari keberadaan Frans namun ia melihat Nabila yang menghampiri nya.

"Di mana Frans bil?"tanya sarah.

"Dia gak jadi nginep di sini Bun,dia nginep di hotel kata nya"

"Hah!!!maksud nyaa dia gak kesini kalian sudah ketemu di bendara kan"

"Sudah Bun bila capek pengen makan"ucap nabila merengek kelaparan.

"Huhhh padahal bunda masakin banyak makanan buat diaaa"kecewa Sarah.

Sarah  menemui Dira di kamar nya namun pintu kamar nya di kunci mulai dalam, Sarah mengetuk-ngetuk pintu kamar Dira namun tidak ada sahutan dari Dira.

Dira melamun di bawah ranjang nya sesakit ini kah menunggu kedatangan orang yang ia rindu kan, sesakit ini kah di dusta kan oleh harapan sendiri kenapa kisah cinta nya tidak seindah impian nya dulu?.
Air mata nya menetes di pipi nya menandakan sakit yang ia rasakan sudah melukai hati nya.

Ia memeluk tubuh nya sendiri ia terisak sambil memanggil nama seorang pria yang dulu ia cintai ia ingin sekali bertemu dengan lelaki tersebut.

"Guss Ali aku kangenn......."


✧🌷🌷🌷✧

Kyai Hamid dan umi Salwa pupus dengan harapan mereka keputusan Gus Ali yang tetap memilih untuk sendiri, mereka sudah memaksa Gus Ali untuk menikah lagi dengan kerabat nya.

Kyai Hamid memijit pelipisnya bingung harus dengan apa lagi ia mengatakan nya,
Gus Ali diam dengan tatapan dingin sambil menatap abizar bermain di luar rumah.

"Kenapa Abi dan umi memaksa Ali untuk menikah lagi?Abi dan umi tidak perlu mencari kan Ali pasangan hidup"jawab Gus Ali sekali lagi.

Umi Salwa menghembuskan nafas nya ia sudah pusing dengan ini gus ali manatap orang tua nya yang terdiam itu.

"Ali gak pernah meminta Abi dan umi untuk mencarikan seorang istri, Ali bisa sendiri merawat abizar sendiri"

"Kamu masih menunggu Nadira itu kembali ali? Padahal kamu sudah tau dia sudah menikah dengan laki-laki lain dan hidup bahagia" jawab kyai Hamid.

"Abi..., Ali tidak pernah menunggu untuk Dira datang kembali kehidupan Ali tapi Ali mengambil pelajaran pada masa lalu kerna kegeoisan dan kesalahan kita Ali kehilangan semua nya"

"Bukan itu juga masih banyak yang harus di perbaiki,Ali tidak mau masa itu akan ter ulang lagi apalagi saat ini abizar sudah ada di kehidupan Ali"

Gus Ali langsung berdiri meninggalkan kyai Hamid dan umi Salwa.




✧🌷🌷🌷✧







Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang