TIGA BELAS

3.7K 126 2
                                    

Hai gyus gimana cerita nya, maaf ya kadang-kadang suka gak nyambung cerita nya hehe..
Jangan lupa tekan bintang ya biar aku semangat  update terus dan selamat membaca.........✨🌤️

🌷🌷🌷

Dira membelakangi Gus Ali, ia membuang napas nya kasar ia meminta penjelasan kenapa Zahra bisa menemani Gus Ali di sini
Gus Ali tau kalau dira ngambek dengan Dira nya ia segara memeluk tubuh dira dari belakang.

"Kan mas bilang....dia yang gak mau pulang Lo padahal mas sudah nyuruh dia pulang"ucap Gus Ali lembut selembut sutraaa.

Dira tidak memberi jawaban dia tetap terdiam membelakangi Gus Ali
Gus Ali tau sifat dira ia mencium punggung Dira dari belakang.

"Sayangg...gak boleh Lo ngambek kan zahra nya sudah pulang juga kok"

Namun nihil tidak ada sahutan dari dira ia tetap mendiam kan Gus ali.

"ana uhibbuka Fillah zaujati"peluk Gus Ali dari belakang mencium pipi dira.

Dira tidak tahan oleh gombalan Gus Ali bisa-bisa nya ia akan mati sesak napas ia membalik kan tubuh nya menghadap Gus Ali namun raut Dira tetap sama datar dan dingin.

Gus Ali mengambil tangan dira sambil menatap mata Dira dengan kasih sayang
Dira yang di tatap ingin sekali berteriak kerna malihat ketampanan Gus Ali melebihi idola-idola nya.

"kok suami gue makin hari makin ganteng aja " batin dira

"Bidadari mas, jangan ngambek lagi yaaa"

"Hmmm"jawab Dira singkat

"Sayang, mau mas bacain surah ar-rahman gak?"tawar Gus Ali mengelus pipi dira.

Dira pun mengangguk kerna ia tidak mungkin menolak kerna Dira sangat merindukan suara merdu Gus Ali ketika membaca Al-Qur'an.

Dira merebahkan tubuh nya di samping Gus ali untung saja ranjang Gus Ali lebih besar gus Ali membaca kan surah kesukaan Dira yaitu surah ar-rahman Gus Ali memeluk tubuh Dira.

Dira yang di buat pangling oleh katampanan Gus Ali lebih dekat Gus Ali membaca surah sangat merdu membuat dira memeluk tubuh ali sangat erat.

"Fabi ayyi alaaaa'i rabbikumaa tukazzibaan"lantunan ayat suci keluar dari bibir Gus Ali yang membuat dira tersihir oleh kemerduan suara Gus Ali.

"Dan nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?ucap dira setelah menyimak bacaan Alquran Gus ali.

Gus Ali mengelus lembut pipi dira dan sesekali mencium pipi Dira sedangkan Dira terpejam menikmati ciuman Gus ali.

"Benar memang  nikmat mana yang Allah dustakankerna nikmat itu begitu nyata bagi mas...... Allah memberi kan seorang bidadari dan menjadi kan bidadari itu istri mass  mas mencintai mu Dira tidak ada arti penyesalan menikah dengan mu mungkin ini memang takdir Allah,Allah memberikan bidadari surga seperti mu untuk mas ana uhibbuka Fillah zaujati"

Dira yang mendengar perkataan Gus ali menyembunyi wajah nya di dada bidang Gus Ali mungkin saja pipi Dira merah seperti kepiting rebus.

Gus Ali terkekeh melihat perlakuan Dira ingin sekali ia mencium lebih namun melihat kondisi nya yang belum pulih total.

"Sayang  tatap mata mass"pinta Gus Ali.

Dira pun menatap mata elang Gus Ali yang  berwarna hitam legam alis begitu tebal bulu mata lentik dan panjang siapa saja yang melihat akan memuji ketampanan Gus Ali.

Gus Ali mencium kening dan sampai ke bibir lembut dira pada awal nya hanya kecupan tiba-tiba Gus Ali terbuai oleh bibir ranum dira.

Dira mengikuti arah bibir Gus ali Dira terpejam menikmati perilaku Gus Ali kepada nya Dira sudah terbiasa seperti ini kerna ini bukan pertama nya dengan Gus Ali melainkan makanan setiap hari nya bersama Gus Ali.

"Astagfirullahullazmin"teriak seseorang melihat Dira dan Gus ali

Gus Ali dan Dira terkejut melihat kedatangan orang tua Dira dan Gus Ali sarah menutup mulut nya dengan tangan nya bisa-bisa nya ia berteriak melihat anak dan menantu nya itu padahal itu hal sangat wajar.

🌷🌷🌷


Hari ini dimana Gus Ali sudah di perbolehkan pulang hanya luka kakinya yang  sudah mengering dan bisa beraktivitas beraktivitas seperti biasa.

Gus Ali dan Dira  berada di kerumah sebagai menantu  baik dira menyiap kan minuman dan makanan ringan untuk keluarga nya.

kyai Hamid, Ahmad dan ustazd rizky di sini mereka mengobrol tentang pernikahan Dira dan Gus Ali semua sudah di siap kan sekarang hanya menunggu hari H saja.

Baju Dira sudah di pilih oleh bunda nya dan semua nyamereka hnya mengikuti apa kata orang tua mereka masing-masing acara akan di laksana kan di ruang induk pesantren Al hikmah.

Tidak tidak sabar ingin memakai baju pengantin nya.

"Kalau undangan gimana bi"ucap Gus Ali

"Semua sudah siap, tinggal di bagi kan saja"ucap kyai Hamid.

"Kamu gak mau ngundang teman kamu Dira?"ucap Ahmad menatap putri nya itu.

"Emm Dira sudah lama gak kontekan sama mawar, Tasya sama devi yah"

"Knp?padahal mereka sahabat kamu mulai SMA" tanya Ahmad bingung.

"Semenjak dira di masuk kin kepesantren sampai nikah sama Gus Ali Dira gak lagi kontekan sama mereka lagi pula nomor Dira ganti"ucap dira menghembuskan nafas kasar.

"Nanti minta bantuin sama nabila suruh mereka kesini tapi izin dulu sama  ali"ucap Ahmad.

"Iya ayah nanti Dira minta bantuan sama nabila"

"Ustazd Rizky besok pagi  temani saya membagikan undangan kepada teman saya "pinta Gus ali.

"Siap Gus laksanakan"ucap ustazd Rizky.

Akhir nya kyai Hamid, Ahmad dan ustazd rizky pulang.

Dira menyiap kan makan malam berbagai lauk pauk sudah tertata rapi di meja makan Dira memang tidak bisa memasak selain sop ayam  namun apa salah nya ia memcoba  yang lain dari melihat  YouTube seperti kue brownies coklat nya walau sedikit gagal namun rasa tidak bisa di ragu kan.

Dira menaiki tangga menuju kamar nya dia mengetuk pintu sambil memanggil Gus ali.

Gus Ali yang di panggil meletakkan kan leptop nya di meja nakas dan membuka kan pintu padahal tidak terkunci.

"Mass Yo makan"ucap Dira sambil mangandeng tangan suami nya.

Gus Ali tersenyum dan berjalan bersama Dira untuk turun kebawah Gus Ali terkejut melihat berbagai macam lauk pauk yang mengunggah salera.

"Kamu masak semua ini.."ucap Gus Ali tak percaya

Dira memutar bola nya malas ia duduk dan mengambil nasi dan lauk pauk untuk Gus ali Gus Ali tersenyum.

"Makasih sayang"ucap Gus Ali.

"Sama-sama sayang"ucap dira.

Mereka pun akhirnya  makan malam Gus Ali sampai tambah tiga kali, ia tidak percaya kalau masakan  dira sangat enak dari pada makanan bintang lima.

Setelah makan dira duduk di meja makan menemui Gus Ali yang memain kan hp nya.

Dira bingung mau dari mana ia mengatakan hal ini ia menatap Gus Ali sedang asyik memainkan geme kesukaan Dira yaitu cacing.

Dira menarik napas nya panjang dan menghembuskan nya secara kasar.

"Masss..."ucap Dira pelan.

Gus Ali yang di panggil menatap Dira terus meletakkan hp nya di meja makan.

"Iya sayang kenapa"bals Gus Ali.

"Emmmm, aku boleh gak lanjutin kuliah aku"ucap Dira tertunduk takut kalau saja Gus Ali tidak mengizinkan nya kuliah lagi.

🌷🌷🌷

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang