🌷🌷🌷Hari ini pertepatan hari ulang tahun abizar, santri Wati dan santri putra bergotong royong mempersiapkan acara tersebut.
Di dapur banyak makanan yang sudah di siap untuk tamu- tamu yang datang dan orang tua para santri semua.Ulang tahun abizar yang hari ini bertepatan ke enam tahun Gus Ali memakai kan Koko ke badan abizar.
" Anak Abi ganteng banget" ucap Gus Ali mencium kening abizar.
"Ayo kita keluar pasti semua orang manunggu kita"
Gus Ali membawa abizar keluar banyak sekali tamu-tamu dan keluarga Gus Ali yang berkumpul di ruang tamu.
"Masya Allah ganteng banget abizar" puji umi Salwa.
Abizar tersenyum manatap umi Salwa dan memeluk umi Salwa, Gus Ali tersenyum Kenapa hari ini ia sangat bahagia melihat keluarga nya kumpul semua.
Gus Ali membayangkan Dira ada di sini pasti akan Sempurna keluarga nya itu, namun itu hanya khayalan yang mustahil pikir Gus Ali ia menjauhkan bayangan nya itu.
Gus Ali membawa abizar keluar untuk ketempat panggung yang sudah di sedia akan, banyak santri Wati memuji ketampanan abizar, abizar melambai-lambai kan tangan nya manyapa tamu- tamu yang duduk di bawah panggung.
Abizar melirik-lirik mencari-cari seseorang
Gus Ali manatap abizar yang kebingungan pun bertanya"Uma Aisha mana bi?" Tanya abizar.
Gus Ali ikut mencari-cari keberadaan Aisha dan Farid tapi tidak ada di sekeliling para tamu mungkin mereka terlambat.
"Uma Aisha belum datang mungkin macet di jalan"ucap Gus Ali menenang kan abizar yang gelisah.
Saat semua santri Wati menyanyi kan lagu mabruk Alfa mabruk abizar di suruh untuk memotong kue nya dan menyuapi kepada Gus Ali, umi Salwa,dan kyai Hamid.
Semua langsung bertepuk tangan yang sangat meriah , dan saat itu aishaa dan Farid maju kedepan panggung abizar yang antusias menunggu kedatangan Aisha langsung menyuapi aishaa dan farid kue.
"Makasih sayang, mabruk Alfa mabruk anak Uma semoga Allah memberi keberkahan untuk mu dunia akhirat " ucap aishaa mencium kening abizar.
"Umaa hadiah untuk abizar "pinta abizar dengan polos.
Aisha tertawa geli melihat tingkah laku abizar, ia memberikan hadiah ukuran cukup besar membuat Mata abizar membulat ketika melihat ukuran hadiah nya besar.
"Makasihh umaaaaa"peluk abizarr kepada aishaa, aishaa membalas pelukan abizar.
Farid manatap Gus Ali lalu ia menepuk pundak Gus Ali, Gus Ali merasa heran dengan wajah Farid yang tersenyum kepada diri nya apakah ada hal yang aneh pada diri nya.
"Ada yang ingin bertemu dengan mu Gus" ucap farid.
Gus Ali merasa heran siapa yang ingin bertemu dengan nya.
Aisha turun dari panggung meninggal kan semua nya Gus Ali semakin merasa heran dengan tingkah laku dua suami istri itu.
"Siapa?" Tanya Gus Ali kepada Farid.
"Hamba Allah" ucap Farid terkekeh.
Gus Ali geleng- geleng dengan jawaban Farid.
"Coba lihat siapa dia" ucap Farid menunjukkan ke arah depan panggung.
Di sana ada Aisha dan seorang wanita yang berjalan menuju panggung, Aisha merangkul lengan tangan wanita itu
banyak pasang mata tertuju pada Aisha.Gus Ali terdiam sejenak mengingat wajah wanita yang tertunduk malu, semakin dekat wajah yang sangat ia kenali itu semakin jelas.
Abizar tersenyum menatap Aisha dan bertepuk tangan melihat kehadiran nya.
"Umaaaaa nanaaaaaaa" teriak abizar sangat kencang sambil berlari menuju Aisha dan Dira.
Dira menyamakan tubuh nya dengan abizar dan memeluk tubuh anak itu, ia tidak lupa memberikan hadiah untuk abizar.
Kyai Hamid yang sudah merancakan ini dengan Farid tersenyum bahagia sedangkan umi Salwa terkejut oleh kahadiran Dira.
Gus Ali masih mematung sudah bertahun - tahun ia tidak menatap wajah Dira menukar kabar pun ia tidak pernah apakah ini mimpi pikir Gus Ali.
Dira manatap semua nya di panggung tak terkecuali Gus Ali, dan membagikan senyum kepada mereka.
Farid menepuk pundak Gus Ali, Gus Ali langsung tersentak mata nya masih manatap dira.
Dira menghampiri Gus Ali jantung dira sangat berdetak cepat.
"Bagaimana kabar mu Gus" tanya Dira.
Gus Ali gelepan pertama kali ia mendengar suara Dira setelah bertahun - tahun.
"Al-alhamdulilah saya baik, gimana kabar mu juga" ucap Gus Ali gelagapan.
"Aku juga baik" ucap dira antusias.
Ustazahah Fitri yang melihat itu ia langsung menanyakan kepada umi Salwa, umi Salwa hanya terdiam tak berkutik.
Gus Ali membawa Farid turun dari panggung ia membawa Farid ketempat lebih jauh dari keramaian.
Gus Ali menghembuskan nafas nya ia berkeringat dingin, gugup, dan sedikit malu Farid yang melihat Gus Ali langsung tertawa terbahak - bahak.
"Jangan gitu dong bro santayyy bawa rilex" ejek Farid kepada Gus Ali.
Gus Ali yang menyapu keringat nya memakai Tisu manatap Farid dengan tajam.
"Nanti suami nya marah far, kalau dia kesini"
"Aduhh guss, dia sudah cerai sama suami nya ini kesempatan buat kamu untuk kembali"
Gus Ali terkejut dengan kabar Dira, dia melihat wajah Farid dia tidak percaya dengan kata-kata Farid.
"Sekarang kamu perbaiki dan bahagia bersama Dira, ini kesempatan untuk kamu jangan sia-sia kan kesempatan ini"
"Kalau dia menolak ajakan ini aku yang malu" resah Gus Ali.
Farid tertawa mendengar tuturan Gus Ali.
"Emang perlu dira tidur di kamar kamu lagi Gus" ejek Farid.
"Maksud kamu apa" tanya Gus Ali tidak paham.
"Biar di nikah kan secara paksa lagi" ejek Farid tertawa puas.
Gus Ali hanya diam wajah nya berubah datar bisa- bisa nya ia di ejek dengan Farid padahal dia lebih tua dari pada Farid.
🌷🌷🌷Semua tamu menyantap semua makanan yang di sediakan, dira dan Aisha asyik mengobrol dengan kyai Hamid dan umi Salwa Gus Ali tersenyum tatkala melihat abizar bahagia sekali.
Farid menyengol lengan Gus Ali memberikan Kode, Gus Ali hanya diam tidak berkutik.
Aisha dan Dira menuju ke arah dapur dengan umi Salwa, Farid langsung menarik tangan Gus Ali menghampiri mereka kedapur.
Dira tertunduk malu ketika ada Gus Ali di hadapan nya, Aisha menggelengkan kepala nya melihat keberadaan Farid dan Gus Ali.
"Kalian ngapain kesini, di sini kami sedang sibuk " ucap Aisha dengan nada kesal.
Farid terkekeh melihat wajah istri nya yang kesal itu.
"Gina sayang, kami mau..."
Mata Aisha melotot mendengar tuturan Farid.
"Hah gina siapa massss?" Tanya Aisha tidak terima.
Farid refleks memukul mulut nya, mulut nya sudah typo harus nya ia mengatakan gini bukan gina.
Gus Ali dan Dira hanya tatap - tatapan melihat pertarungan suami istri tersebut.
🌷🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"apakah kamu menyesal menikahi aku mas."ucap dira menangis di hadapan ali. "Aku tidak menyesal sama sakali menikahi mu bidadariku,tolong jangan tinggal kan aku."ucap ali memeluk erat dira. "Ceraikan aku mas."ucap dira manjauhkan dirinya kepada! Gus...