🌷🌷🌷
mereka Merapikan pakaian Dira dan membantu memasukkan barang-barang Dira kedalam lemari.
Dewi puri dan Tuti taksegan membantu dira
menurut dira Meraka sangat baik sekali Dira saja langsung akrab dengan mereka."Mari kita siap-siap ambil wudhu sebentar lagi akan magrib" ucap Dewi bardiri.
Mereka pun langsung bersiap-siap mengambil wudhu dan memakai mukena
Untung saja Dira hapal gerakan wudhu jadi tidak perlu malu lagi dengan teman nya.Mereka berjalan menuju mesjid dimana mesjid itu di tengah-tangah asrama putri dan putra.
"Eh Dira kamu mau kamana ?"tanya Puri sambil menarik tangan Dira yang berjalan ke arah khusus laki laki.
"Kesitu lah...." tunjuk dira dengan dagunya
"Oalahh ,Di situ tempat khusus santri putra" ucap puri.
"Kalau Kita jalan sana tunjuk tuti"
dira mengangguk paham mereka pun melanjutkan perjalanan nya menuju mesjid.
Banyak pasang mata yang melihat Dira mungkin kerna dira santri baru di sini.
Allahu Akbar
Allahu AkbarSuara azan berkumandang...
"Gila suara nya bikin gue pengen minta di halalin."kagum dira dalam hati.
Dira pun terkikik geli dengan ucapan dalam hati nya tadi melihat dira senyum-senyum sendiri membuat tuti merinding di samping nya dira.
Setelah selasai sholat magrib semua santri putra dan putri tidak di perbolehkan ke asrama dulu kerna akan di isi oleh ceramah kyai Hamid.
Dira sudah mulai mengantuk ia sangat bosan ia pun bersandar di dinding mesjid yang begitu dingin untung saja ia di shaf paling belakang jadi tidak ketahuan untuk tidur.
Ia memejamkan mata nya dan akhir nya ia terlelap dengan keadaan tertidur nyenyak.
Pengawas mengontrol semua santriwati
Kalau saja ada bercanda atau yang tertidur saat ceramah.Ketika pengawas itu berjalan menuju dira Tuti menyenggol lengan Dira agar terbangun namun tidak ada respon dari dira.
"Tidak di perbolehkan kan tidur saat kajian di mulai."ucap pengawas yang bernama syifa.
Tidak ada respon dari dira ia masih tertidur dengan pulas nya.
"Bangun cepatttt hei anak baru bangun"
Syifa pun menghela napas nya kasar ia
mengambil sejadah dan memukul nya ke arah dira."Astagaaafirlluah....."teriak dira terkejut semua santri dan pengejar menatap ke arah belakang.
Dira kesal ia berdiri menghadap pengawas yang bernama Syifa.
"Tidak di perbolehkan kan tidur saat
Kajian berlangsung"tegur syifa dengan serius."Gue ketiduran Lo gak bisa bangunin gue secara sopan"tatap dira tajam.
"Saya sudah membangun kan kamu tapi kamu tidak ada respon, kamu harus nya tau kalau pengajian gak boleh tidur"
"Mana aku tau kan aku baru di sini" jawab dira tidak terima.
"Maka nya jangan mondok kalau gak mau di atur " ucap Syifa tegas.
Tangan Dira sangat gatal ia ingin sekali mencakar mulut wanita di hadapan nya itu.
"Ada apa ini ribut - ribut " dari arah belakang ustazah anisa datang menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"apakah kamu menyesal menikahi aku mas."ucap dira menangis di hadapan ali. "Aku tidak menyesal sama sakali menikahi mu bidadariku,tolong jangan tinggal kan aku."ucap ali memeluk erat dira. "Ceraikan aku mas."ucap dira manjauhkan dirinya kepada! Gus...