DUA PULUH DELAPAN

3.5K 96 8
                                    

Jihan enak nya di apain ya gyusss

Jangan lupa komen ya


Pagi ini kedatangan kedua orang tua dira dan kedua orang tua Gus Ali.

"Saya tidak keberatan kalau anak saya berpisah setelah melahirkan"jawab Sarah.

"Dan saya mengizinkan kalau dira tinggal disini"

"Makasih bunda sudah mengizinkan dira masih tetap tinggal di sini lagi Ali akan menjaga Dira dan anak dalam kandungan dira"ucap Gus Ali percaya diri.

"Ingatt Ali setelah Dira melahirkan saya tetap memisahkan kalian dan urus langsung surat perceraian"tekan sarah

"Sarah sudah jangan seperti itu walau niat kamu ingin memisahkan mereka berdua,tapi kalau Allah menyatukan mereka kamu mau apa"jawab Ahmad menatap istri nya

Sarah terdiam mendengar perkataan Ahmad, Dira menghembuskan nafas ia sangat lelah dengan sifat-sifat orang tua nya yang sangat jauh berbeda.

🌷🌷🌷

Malam ini dira Gus Ali dan Jihan sedang menyantap makan malam merekapagi tadi sarah mencarikan pembantu untuk dira padahal Dira sudah menolak kerna ia masih bisa mengurus rumah dengan jihan

Namun sarah tetap memaksa takut kalau jihan berbuat tidak baik dengan dira,akhir nya Jihan menyetujui permintaan bunda nya tersebut.

"Bi, sini ikut makan di sini"ucap Jihan tersenyum menatap bi siti pembantu baru nya.

"Enggak non maksih, saya makan di lantai aja"

"Gak papa kok bi makan di sini aja tuh lauk nya masih banyak kalau gak di habisin takut basi"

" kalau dia gak mau gak usah di paksa" jawab jihan kesal.

"Kan dia pembantu di sini masa pembantu ikut makan sama majikan"ucap Jihan kembali.

Bi siti tertenduk ia begitu kecewa dengan ucapan Jihan.

"Jihan jaga ucapan kamu! Mana gelar kamu anak kyai dari pesantren tapi ucapan kamu tidak bisa di jaga"murka Gus Ali.

Jihan berdiri marah ia meninggal kan makanan nya yang masih ada tersisa di piring nya.

"Duduk aja bi ambil aja nasi nya banyak - banyak sama lauk nya juga"tawar Dira.

"Saya makan dari sisa bekas non Jihan aja non, kasian mubazir kalau di buang"ucap bi Siti santun.

"Gak perlu bi biar nasi bekas Jihan makanin ke kucing aja"

Gus Ali tersenyum menatap wajah Dira dari samping ia sangat bangga mendapat kan istri Sholehah seperti dira bagi nya kejadian yang pernah menimpa nya adalah yang terakhir dalam hidup nya ia tidak mau kehilangan dira.

🌷🌷🌷

Bulan ini Dira memasuki bulan keenam perut nya sudah begitu buncit ia mengambil jalan kuliah di rumah dulu atau kuliah online kerna takut kelelahan hari ini ia harus ke kampus kerna mengumpulkan tugas kuliah semester akhir nya.

Dira berjalan di lorong kampus ia masuk ke dalam ruangan dan mengumpulkan data dan sedikit berbincang-bincang dengan dosen nya.

Setelah selesai dira kembali kerumah kerna Gus Ali hanya mengizinkan dira hanya sebentar.

"Diraaaaa..."teriak embun.

Dira menoleh ke belakang ternyata embun yang memanggil nya.

"Ada apa embun,kok sendirian aja"tanya dira bingung

"Hmm Dira, tolongin gue pliss temenin gue kerumah sakit papi gue masuk rumah sakit"pinta embun panik.

"Plis dir bantuin, gue harus urus papi gue sendirian"

"Emmm tapi aku harus izin dulu sama suami aku takut dia nanti cariin aku lagi" "jawab Dira.

"gak ada waktu papi gue darurat banget"

Embun menarik paksa dira menuju mobil nya yang terparkir tak jauh, Dira hanya mengikuti langkah embun yang tergesa-gesa.

Embun menyuruh Dira masuk kedalam mobil mewah nya embun langsung menyalakan mesin mobil nya.

"Dir Lo haus gak?ni minum kasian Lo kalau kehausan"ucap embun memberikan air minum.

"Gak kok Bun, maksih ya aku gak haus "tolak Dira halus.

"Gue gak suka penolakan dir, gue gak macamin Lo kok gue mau Lo sehat aja kerna gue takut kandungan lo nanti kelelahan"jawab embun.

Dira mengambil air minum dengan ragu-ragu ia meminum sedikit air itu.

Embun melirik dira yang sedang meminum air yang ia berikan.

Dira mengerut dahi nya heran kenapa embun menyetir mobil nya sangat lambat
Padahal tadi ia tergesa-gesa hati Dira tiba-tiba ragu melirik embun yang asyik menyetir dengan santai dan raut  wajah terbilang biasa saja.

Tiba-tiba kepala nya terasa sakit dan rasa mengantuk menjalar dira pun tak sadar kan diri.





Gus Ali cemas menetap pintu menunggu Dira datang sekarang pukul lima lewat empat lima namun Dira tak juga pulang.

Ia menelpon ayah dan bunda nya dira namun nihil Dira tidak ada di sana Gus Ali pun menelpon teman Dira namun mereka tidak tau kalau dira kekampus.

Gus ali beberapa kali menelpon Dira tapi hp nya tak aktif mulai pagi tadi Ia begitu cemas sedangkan jihan menyabarkan Gus Ali.

"Kaya nya aku harus cari lagi Dira kekampus kamu jaga rumah"ucap Ali mengambil jaket nya di sofa.

"Mas mau cari kekampus pun Dira gak ada"ucap Jihan memestikan suami nya itu.

"Aku mau cari dira aku khawatir dia kenapa-
kenapa Jihan"

"Aku ikut "jawab Jihan.

Gus Ali dan Jihan menuju kampus dengan kecepatan tinggi Gus Ali menjalan kan mobil nya Jihan menutup mata nya takut bisa- bisa ia akan muntah.

Gus Ali menuju tempat ruangan khusus di sana sudah ada Sarah Ahmad dan Nabila dan dosen lain nya yang menatap layar televisi kecil.

"Itu diaaa dira bersama embun"ucap nabila kaget.

"Emang knp?siapa embun itu"ucap Ahmad manatap putri nya yang begitu khawatir.

"Embun itu adik tiri dari Kenzo pasti ada hubungan antara mereka atau dia ingin melukai dira"

"Nabila hubungi teman-teman dira dengan  cepat"ucap Sarah panik.

.

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang