Gus Ali yang sudah bersiap untuk pergi menemui abizar begitu juga Dira yang semangat sepanjang jalan ia mencek barang- barang keperluan abizar yang sudah ia siap kan.
Kurang lebih tiga jam perjalanan mereka menaiki pesawat terbang dan finis nya mereka sampai di pesantren riyadatul Huda milik kyai mubarak.
Gus Ali tidak menyembunyikan cerita masa lalu nya kepada abizar sedikit demi sedikit Gus Ali menceritakan bahwa orang tua Abizar sudah tiada sejak saat ia kecil.
Respon abizar saat itu sangat kecewa namun Dira sebagai ibu yang baik memberikan pengertian bahwa abizar adalah anak yang mereka sayangi.
Abizar menerima kenyataan itu dan bersyukur ia mendapat kan keluarga yang begitu menyayanginya dan saat itu juga abizar mengapdi di pondok kakek nya di pesantren riyadatul Huda.
Alasan abizar untuk belajar di sini kerja ia bisa setiap hari bisa berziarah ke makam kedua orang tua nya.
Awal nya dira dan Gus Ali keberatan jauh dari abizar dan usia abizar masih kecil untuk jauh dari mereka berdua namun abizar menyakinkan mereka bahwa dia akan berusaha sendiri.
Abizar menemui Dira dan Gus Ali di rumah kyai mubarak abizar langsung Salim dan memeluk kedua orang tua nya dan tak ketinggalan adik kecil nya itu.
"Kaka kangen Amina" ucap abizar manatap Amina.
"Amina jugaaa" ucap Amina dalam pelukan nya.
Semua orang tertawa dengan tingkah laku Amina.
🌷🌷🌷
Pagi hari di pesantren riyadatul Huda Dira dan umi Fatimah istri kyai mubarak sedang sibuk memasak di dapur, Gus Ali akan menginap di sini selama tiga hari.
Amina bermain dengan sipupus kucing peliharaan umi Fatimah saat Fatimah ingin menangkap si pupus lari ke luar rumah.
Amina berlari mengejar kucing sipupus
Seketika itu ia melihat lihat keberadaan si pupus ada di pinggir jalan.Dengan hati-hati Amina menghampiri si pupus saat dekat dengan pupus Amina melihat anak kecil sesama usia nya menatap nya dengan ibu nya yang menatap aneh.
Ibu itu menghampiri Amina dan saat itu ibu itu langsung mendorong Amina membuat terjatuh ibu itu langsung lari membawa anak nya cepat.
Amina menangis kesakitan untung saja ada santri putri yang menghampiri Amina teriakan Amina membuat satu pesantren heboh untung saja Dira yang mulai tadi mancari Amina langsung gercap menemui segerombolan santri putri.
"Umaaaaaa ......." Teriak Amina memeluk tubuh Dira.
"Kenapa sayang kok baju kamu kotor"tanya Dira khawatir.
"Maap Ning saya liat tadi ada ibu - ibu yang masuk di kawasan pesantren dan mendorong Amina"ucap salah satu santri itu.
Dira yang mendengar tuturan salah satu santri itu langsung membawa Amina kedalam rumah.
Di malam hari nya dira dan Gus Ali berargumen tentang kejadian Amina
Dira tidak terima ia ingin sekali bertemu dengan ibu-ibu itu sangat berani dia sudah ingin melukai anak nya.Gus Ali hanya menyabar kan dira, wajah Dira yang begitu merah memendam kemarahan.
"Assalamualaikum...." Ucap seseorang dari luar.
Gus Ali membukan pintu ternyata pengawas pondok ia memberikan kotak berukuran sedang yang tertulis nama Nadira.
"Dari siapa ini?" Tanya Gus Ali.
"Dari gojek tadi untuk di berikan kepada Gus Ali dan Ning Nadira kata nya" jawab pengawas itu Gus Ali langsung berterimakasih kepada pengawas itu.
"Apa itu..." Tanya Dira melihat kotak di tangan Gus Ali.
Gus Ali hanya bergidik ia langsung memberikan bungkusan itu kepada Dira.
Dira membuka bingkisan itu lalu Dira berteriak Gus Ali langsung menghampiri Dira yang wajah nya begitu pucat.Gus Ali begitu syok melihat bangkai tikus yang tergeletak bersamaan dengan kotak tadi.
"Mas besok kita harus pulang "ucap Dira khawatir.
Selama perjalanan pulang ia tidak ada rintangan apapun namun abizar begitu sedih kalau orang tua nya ingin pulang cepat waktu.
Dira begitu sedih melihat tangis Abizar pecah saat mereka pulang mereka berjanji akan kesini lagi tahun depan.
Padahal hari tadi adalah pertandingan cerdas cermat abizar di pesantren lain ia ingin menjadi penyemangat abizar di sana
Namun kerna terorran itu ia harus pulang.Gus Ali menghampiri wajah dira yang begitu sedih wajah nya yang tidak bohong memperlihatkan di pantulan kaca.
Gus Ali menghibur hibur Dira namun nihil
Begitu kecewa nya ia menjadi orang tua tidak bisa berlama-lama bersama abizar.Kring-kring
Bunyi hp Gus Ali, Gus Ali menyerit tertera nama kyai mubarak ia langsung mengangkat vidio Cell itu di sambungan sana ada abizar tersenyum lebar dengan satu piala besar di tangan kanan nya.
Gus Ali langsung heboh memperlihatkan ke arah Dira yang tadi nya murung berubah menjadi tersenyum bangga.
"Abi... Umaaa abizar juara satu cerdas cermat" ucap abizar menunjukkan piala nya kepada orang tua nya.
Nadira tersenyum gembira ia sangat terharu bangga kepada abizar walau ia tidak bisa menemani abizar untuk cerdas cermat namun ia selalu berdoa agar Abizar di beri kelancaran.
"Umaa sama Abi sangat bangga sama abizar" ucap Dira tak terbendung lagi air mata nya.
"Piala ini untuk Uma dan Abi yang sudah rela berkorban untuk abizar makasih Uma Abi sudah menjadi orang tua yang terbaik, nanti akhir tahun Abizar akan pulang mambawa piala ini untuk umaaa dan Abi" ucap abizar tersenyum kepada mereka.
🌷🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"apakah kamu menyesal menikahi aku mas."ucap dira menangis di hadapan ali. "Aku tidak menyesal sama sakali menikahi mu bidadariku,tolong jangan tinggal kan aku."ucap ali memeluk erat dira. "Ceraikan aku mas."ucap dira manjauhkan dirinya kepada! Gus...