DUA PULUH TIGA

3.6K 101 2
                                    

Gus Ali mendorong tubuh Jihan kasar, Jihan terduduk di lantai rasa nyeri berasa di bokong nya.

Gus Ali menatap nanar Jihan, tangan nya mengepal kuat wajah nya menyimpan amarah yang ingin sekali ia luap kan.

Dira turun kebawah dengan hati-hati rasa nyeri tiba-tiba menyerang perut nya.

"PERGI DARI RUMAH INII!!"usir Gus Ali menatap Jihan murka.

Jihan menggelang kan kepala nya tanda ia tidak mau pergi dari rumah ini.

Gus Ali menarik tubuh Jihan, gus Ali memaksa Jihan untuk keluar dari rumah, Jihan yang di tarik memundur kan tubuh nya dari tarikan Gus Ali.

"Masss sudahhh..."tangis diraa menarik tangan Gus Ali.

Gus Ali tidak menggubris perkataan dira, ia menarik Jihan untuk keluar.

"Kalau kamu ngusir Jihan, berarti aku berhak pergi dari rumah ini"ancam dira.

Gus Ali langsung melepas tangan Jihan, Jihan menatap tangan nya yang berbekas merah.

Gus Ali memeluk tubuh dira erat air mata yang ia tahan tak kuat lagi Gus Ali terisak di pelukan dira.

Dira terdiam kaku ketika di peluk Gus Ali, tangisan pertama yang ia dengar, hati nya begitu teriris pedih mata nya sudah berkaca-kaca.

"Maafi masss Dira...jangan tinggal kan masss"lirik Gus Ali dalam pelukan nya.

Dira memejamkan mata nya, rasa nyeri dari tubuh nya kian berasa.
Sedangkan Jihan menatap suami nya memeluk tubuh dira, apakah ia salah sudah menghancurkan pernikahan gus Ali dan dira.

Padahal ia menikah kerna cinta, salah kah ia meminta menjadi istri kedua,dan Dira pun menyetujui pernikahan Gus Ali dan dirinya.

"Aku tidak marah mas, kalau kamu benar-benar melakukan hubungan suami istri dengan Jihan kerna itu memang kewajiban"jawab Dira walau hati nya begitu rapuh.

"Bukan aku yang berhak dapat cinta kamu mass, tapi Jihan juga"sambung Dira.

"Tapi mas tidak sengaja sayang,tapi diaaaaa......."tunjuk Gus Ali marah kepada Jihan.

"Diaaa yang sudah menjebak mass dengan perbuatan yang menjijikkan ituu"

"Apakah aku salah mas? Aku juga istri kamu"lirih Jihan tertunduk.

Dira menjauh kan tubuh nya dari Gus Ali ia membantu Jihan untuk berdiri.

"Maafi aku yang sudah nyakiti hati kamu jihan"ucap dira.

"Tidak apa-apa mungkin ini takdir aku seperti ini, mungkin setelah beberapa lama Gus Ali akan terbiasa mencintai aku"

Dira mengangguk tersenyum.

_______________






Dira memegang gelas yang berisi air susu ibu hamil, ia meneguk sampai tak tersisa lagi, Gus Ali merebah kan tubuh nya di samping Dira.

Dira menatap Gus Ali dan beralih menatap depan, kenapa ia terbayang -bayang rasa sakit.

Gus Ali bangun dan menatap istri nya dari dekat,rasa iba melihat wajah dira seperti nya Dira banyak pikiran.

Gus Ali membelai pipi Dira, Dira menatap wajah suami nya itu, terbayang pertama kali mereka saling cinta dan saling memiliki

Gus Ali memegang tangan dira, mereka menatap satu sama lain.

"Maafi massss yang sudah melukai hati kamu Dira"ucap Gus Ali menatap mata Dira terlihat lelah.

Dira membalas dengan senyuman, kenapa ia sangat lemah mata nya sudah berkaca-kaca ingin sekali ia menumpahkan rasa lelah nya kepada Gus Ali.

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang