SEPULUH

4.3K 148 0
                                    


🌷🌷🌷

Zahra terdiam di tepi danau di perbatasan asrama putri dan putra sambil menikmati pemandangan indah di depan nya.

tiba-tiba Gus Ali berjalan di depan zahra sambil menghitung lembaran kertas ia langsung menarik tangan Gus Ali.

Gus Ali terkejut sambil melihat ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada yang melihat mereka berdua di sini.

"Ada apaa?"sahut Gus Ali melepaskan cengkraman tangan Zahra.

"Mass aku kangen"ucap zahra manja.

"Zahra sudah saya bilang jangan pernah  dekat-dekat dengan saya, apalagi saya sudah memiliki istri"Gus Ali melapaskan pegangan tangan Zahra.

"Mas kita kan sepupu mana juga orang berpikiran negatif pada kita"ucap Zahra.

"Zahra walau kita mempunyai hubungan sepupu tapi kita bukan mahram dan juga saya takut kalau saja istri saya Melihat kita berdua nanti dia salah paham"ucap Gus Ali melanjut kan jalan nya.

Zahra menatap Gus Ali pergi yang terburu - buru Zahra mengepal kan tangan nya kesal.

Malam ini dira dan Gus Ali menginap di rumah kyai hamid dira merapikan tampat tidur nya Ia mengambil selimut di dalam lemari kecil di dekat tempat tidur nya.

tiba -tiba mata nya menatap sebuah benda pemberian dari Kenzo Gus Ali menghampiri dira yang mengambil kotak itu.

"Kotak apa itu?"ucap Gus Ali mengaget kan dira dari arah belakang.

Dira memberikan kotak itu kepada Gus ali.

"Itu kotak pemberian kenzo"ucap dira menyuruh Gus Ali untuk membuka.

"Mas izin buka ya sayang"izin Gus Ali menatap kotak itu sambil mengecek kotak tersebut.

"Iya masss buka aja gak penting juga"ucap dira menduduk kan diri nya di pinggiran kasur.

Gus Ali ikut duduk di samping Dira ia mulai membuka pita setelah itu membuka kotak kayu yang terukir pahatan bunga-bunga.

Gus Ali  membuka sampai terlihat sebuah kalung lionting bulan di dalam sana juga terdapat foto Dira bersama Kenzo.

Gus Ali mengambalikan foto dan kalung itu ketempat semula hati nya kenapa tiba- tiba cemburu melihat foto tersebut.

"kamu ingin mamakai kalung ini?tanya Gus Ali kepada Dira.

Dira mengelengkan kepala nya.

"aku gak mau lagi berhubungan sma Kenzo mas sekarang aku adalah istri kamu dan kalung ini buang saja tidak ada guna nya aku menyimpan kenangan mantan yang gak punya akhlak kaya dia"tunjuk Dira.

"Mas ambil ya kamu ikhlas gak?"

"Ambil aja mas buang atau jual sekalian lumayan uang nya beli miee instan"ucap Dira menahan tawanya.

" Kamu suka bulan ya ?" Tanya Gus Ali kepada Dira.

" Iya suka banget kadang tiap malam kalau di rumah mama aku liat nya Sampai berjam-jam "

Gus Ali membuka kembali kotak itu dan  memerhatikan kalung berlionting bulan tersebut.

"Kalau kita jual lumayan nambahin biaya acara nikahan kita nanti"ucap Gus Ali.

"Besok kita tes jual aja deh mas" ide dira.


🌷🌷🌷

Sore ini dira dan Gus Ali bersiap-siap untuk pulang rencana mereka akan menikah satu  Minggu lagi di aula pesantren Al hikmah.
Umi Salwa dan kyai Hamid ingin merayakan pernikahan Gus ali dan Dira kerna akad nya kemarin cukup sederhana.

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang