DUA PULUH TUJUH

3.2K 117 5
                                    


Hai teman-teman gimana dengan cerita nya
Maaf ya kalau cerita nya kadang-kadang gak jelas hehe:)
Buat kalian semua makasih banget sudah support aku.
Jangan lupa terus baca cerita
Nadira dan Gus ali

"bunda jangan seperti ini dira gak mau mas Ali kenapa-kenapa"ucap Dira memohon pada Sarah.

"Kamu ingin menjadi anak durhaka Dira bunda sudah memutuskan kamu dan Ali"ucap Sarah marah

"Bunda tapi mas Ali perlu aku, aku gak mau mas Ali kondisi nya semakin memburuk"

"Bunda gak suka kamu perhatian sama dia dia aja gak menghargai kamu sebagai istri nya dia berani - berani nya mempoligami kamu"

"Ini bukan sepenuh nya salah mas Ali bunda tapi juga salah aku"ucap dira menangis menunduk.

"Sarah buka hati kamu"ucap ahmad suami nya.

Kyai Hamid dan umi Sarah memohon agar Dira bisa menjenguk putra nya dira yang baru datang dari kampus seketika tubuh nya melemah mendengar Gus Ali kondisi nya semakin memburuk.

"Maaf kan anak kami Sarah tapi mohon bantu kami ini jalan satu - satu nya"ucap umi Salwa memohon dihadapan Sarah.

"Kenapa harus Dira?apakah istri kedua nya tidak becus menjaga suami nya saat sakit" "tanya sarah acuh.

"Bukan seperti itu Ali tidak mencintai Jihan dia sangat mencintai Dira"

"Lantas kenapa dia mau menikah lagi dengan wanita itu dan kalian sebagai orang tua tidak marah sama sekali saat putra kalian menikah lagi"jawab Sarah.

"Sebagimana kalian tidak bersalah sedikit pun menyakiti dira dan kembali meminta agar dira kembali bersama ali"

Kyai Hamid dan umi Sarah terdiam ia sangat menyesal atas perbuatan mereka.

"Bunda izin kan Dira menemui mas Ali" mohon dira kepada Sarah.

Sarah terdiam ia menatap dira akhir nya ia menyetujui permintaan dira namun perjanjian pada diri nya tetap ingin berniat memisahkan Gus Ali dan Dira.

🌷🌷🌷

Tiba saat nya Dira sudah sampai dari rumah mereka yang begitu banyak kenangan  indah bagi nya dan Gus Ali.

Umi Salwa mengetuk pintu dan memberi salam pintu pun di buka oleh Jihan yang menatap Dira di belakang umi salwa.

Sedangkan Dira tetap memberikan senyum kepada jihan hhmad dan Sarah ikut menjenguk Gus Ali.

Sarah menatap sinis kepada jihan ia berlalu di hadapan Jihan dengan rasa jijik menatap nya.

Dira menuju kamar Gus Ali tiba-tiba ia terhenti melihat kondisi Gus Ali yang tersandar di kepala ranjang dengan tatapan begitu kosong tubuh yang tak terawat lingkaran hitam di mata nya nyaris Dira tidak mengenal suami nya.

Dira masuk ia tersenyum dan memanggil nama suami nya rasa sesak begitu menyengat ketika mata Mereka saling bertemu rasa rindu yang ia pendam sekarang terobati.

Gus Ali memeluk tubuh Dira erat seperti tidak ingin berpisah dengan Dira sampai kapan pun.

"Diraaaaa" lirih Gus Ali

"jangan tinggalin mas lagi mas gak mau kamu pergi"ucap Gus Ali terisak di pelukan dira.

Dira terdiam di pelukan Gus Ali suara nya seketika hilang ia membalas pelukan Gus ali.

Umi Salwa dan kyai Hamid menatap mereka berdua dengan rasa iba Ahmad tersenyum menatap kebahagiaan akhir nya Dira dan Gus Ali bisa bertemu kembali.

Jihan memandang dengan tatapan sulit di artikan, ia menatap Dira dengan tatapan benci menahan amarah.

🌷🌷🌷

Dira menyuapi Gus Ali Gus Ali makan dengan lahap dan nikmat sambil menatap mata Dira yang candu bagi nya ia memegang memegang tangan dira erat seperti takut kehilangan kedua kali nya.

"Mas, mau minum?"

"Enggak sayang mas mau nya kamu di sisi mas terus"

Dira tersenyum ia meletakkan semangkok bubur itu ke meja hias, ia memeluk tubuh Gus Ali kenapa ia sangat manja malam ini.

Dira meminta izin kepada orang tua nya untuk menginap di sini dulu Ahmad tak keberatan namun sarah pasti ia sangat marah, tapi kerna bujukan Dira akhir nya Sarah mengizinkan tapi hanya satu malam.

"Mas kangen sama kamu Dira"ucap Gus Ali memegang pipi dira.

"Boleh kah mas mencium kening mu Dira"tanya Gus Ali menatap wajah Dira.

Dira tertunduk malu ia mengangguk Gus Ali mencium kening dira lama rasa tak lupa ia membelai perut dira sambil mengelus lembut.

"Mas kangen kamu sayang"ucap Gus Ali

"Mas kangen anak kita juga"

"Boleh kah mas meminta sesuatu?"

"Boleh, emang mau apa?"tanya dira

Gus Ali berbisik di telinga Dira
Seketika Dira terdiam kaku,ia tak habis pikir ia juga tidak bisa menolak kerna ini adalah hak kewajiban nya.

"Boleh?"tanya Gus Ali memastikan lagi.

Dira mengangguk ia menyetujui ajakan Gus Ali akhir nya mereka pun melakukan apa yang di lakukan suami istri.

Jihan menuju kedapur mata nya tertuju pada kamar Gus Ali dan Dira, ia menghentikan langkah nya ketika mendengar suara dari balik kamar Gus Ali.

"Sialan"ucap jihan mengepalkan tangannya kuat.



🌷🌷🌷


Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang