Hai gyus maaf ya kalian nunggu nya lama,
Aku gak ada waktu buat updetttin cerita ini
Dan makasih buat kalian yang udah nungguin cerita Nadira dan Gus Ali:)"Siapa laki-laki kemarin?"tanya Gus Ali dingin menatap dira.
Dira mengerut kan dahi nya menghampiri Gus Ali yang sedang menatap leptop nya.
"M-maksud mas "tanya dira.
"Saya melihat kamu kemarian berduaan di ruang kasehatan saya melihat semua nya siapa dia pacar baru kamu "
"Astagfirullahullazmin mas itu leo dia hanya membantu aku kerna kemarin aku pingsan"
"Terus harus berduaan dalam satu ruangan mana perawat atau menjaga nya kamu tau haram seorang wanita dan laki-laki yang bukan mahrom nya berduaan apalagi kamu sudah sah menjadi seorang istri"
"Dan saya tidak suka istri saya berduaan dengan laki-laki lain" jawab Gus Ali panjang lebar tangan dan mata nya masih fokos menatap layar leptop.
"OOO kerna ini semua kamu jadi perhatian sama Jihan kamu mau nyakiti aku itu coba kebetulan masss..."ucap Dira sedikit meninggi.
Gus Ali berbalik menghadap dira mata nya manatap fokos mata Dira.
"Kamu kira saya percaya dengan kata-kata kamu itu Dira!!"
"Mas kenapa kamu berubah kenapa kamu gak percaya sama aku mas"ucap Dira dengan mata menahan air mata nya.
Gus Ali berdiri manatap dira "kamu puas sudah menghancurkan hati saya, kamu puas membuat saya cemburu dira"
"dia hanya ngebantu aku aja masa kamu gak percaya sama aku kamu gak cinta lagi sama aku jadi kamu kaya gini"ucap dira bergetar Manahan tangisan nya.
Gus Ali diam ia pergi meninggal kan dira sendirian keluar kamar Dira terjatuh menangis pilu Manahan semua sesak nya.
Dari balik lemari Jihan tertawa puas mendengar perdebatan Gus Ali dan dira, hati nya begitu sangat bahagiaaa.
Menanti kelahiran anak pertama nya dira berbelanja sendiri mata nya melihat lihat sekeliling ruangan khusus perlengkapan bayi, dira mengelus perut nya yang besar
Sambil memilih milih baju bewarna biru muda.Dari hasil USG tadi dira akan melahirkan jagoan kecil nya.
Falsbck
" Masyaallah bayi nya begitu sehat, dan jenis kelamin nya adalah laki-laki"ucap dokter kandungan yang bertag nama Amira"
Dira tersenyum bahagia manatap gambar hasil usg nya mata nya ikut berkaca-kaca
"Diraa....kamu sendirian mana suami kamu sudah beberapa bulan ini kamu sendirian mencek kandungan"tanya dokter Amira manatap wajah Dira.
"Suami dira lagi kerja di luar kota dok, jadi nya Dira sendiri "jawab Dira manyakinkan dokter Amira
"Selama ituuu..... Dia kerja di luar kota"
Dira mencoba tersenyum mata nya sudah berkaca -kaca Manahan semua sakit nya dokter Amira merasa bersalah kerna sudah menanyakan hal rumah tangga anak dari teman nya itu.
"Dok-dokter ja-jangan bilang mama donggg"isak Dira Manahan segukannya Dira menangis mengeluarkan semua sakit nya.
Dokter Amira menghampiri dira memeluk tubuh dira lembut, dari wajah Dira dia sudah paham pasti banyak masalah yang menimpa nya.
"Diraaa coba lihat saya, kalau kamu bisa cerita kan masalah ini ceritakan kepada saya, kalau tidak bisa membuat kamu cerita kan oke saya tidak memaksa tapi kamu harus tau Dira kamu sedang mengandung "
Dira menatap di rak atas sepatu bayi bewarna oren ia teringat suami nya itu suka dengan warna Oren wartel, Dira ingin mengambil namun tangan nya tidak sampai menjangkau sepatu itu
Dira menghembus napas nya, ia mencoba lagi untuk mengambil namun sama saja ia tidak bisa.
"Bisa saya bantu..."
Dira berbalik ke arah suara dira langsung menduduk kan kepala nya malu.
"Ini.. lain kali hati-hati kamu sedang mengandung di mana suami kamu?"
"Emm makasih banyak "jawab Dira.
"Sama-sama, suami kamu menunggu di luar?"
"Emmm sua-"
"Masssss fariddd..."teriak seorang wanita menghampiri dira dan laki-laki tadi.
Mata dira menatap aisya menuju ke arah nya.
"Nadira...."ucap Aisya tidak percaya.
"Aisyaa...." Aisya mengangguk ia langsung memeluk tubuh dira hangat dira membalas pelukan dira.
"Kamu hamil ? mana Ali kamu sendirian aja di sini"tanya Aisya mencari-cari Gus Ali.
Dira tersenyum " iya ais, aku sendirian aja"
"Sayang... Tadi mas bilang tungguin di luar aja nanti kamu capek Lo" tegur Farid manatap istri.
"Aku juga pengen liat-liat Lo mas kamu kira aku gak bosan" wajah terlihat cumberut walau terhalang cadar.
Dira marasa canggung ia hanya diam teringat perlakuan Gus Ali pernah seperti ini.
"Eh Aisya kamu pengen beli baju bayi juga ya?"tanya dira.
Aisya tersenyum hangat manatap dira
"Gak kok tadi aku cuman mau beliin empeng aja buat keponakan mas Farid""Uuuu ini suami kamu ya aisya"tanya dira lagi.
"Iya, ini nama nya mas Farid"
"Beruntung banget kamu aisya dapat suami baik seperti mas Farid " jawab dira.
"Kamu juga beruntung dapat Gus Ali looo" aisya menculek dagu dira.
Dira tersenyum kecutmelihat ekspresi dira yang berubah Aisya langsung manatap dira serius.
"Kamu lapar gak? Kita makan ya"ajak aisya.
Dira menolak namun dira di Paksa kerna melihat wajah Dira yang sangat pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"apakah kamu menyesal menikahi aku mas."ucap dira menangis di hadapan ali. "Aku tidak menyesal sama sakali menikahi mu bidadariku,tolong jangan tinggal kan aku."ucap ali memeluk erat dira. "Ceraikan aku mas."ucap dira manjauhkan dirinya kepada! Gus...