TIGA PULUH LIMA

3.1K 128 2
                                    

Otwww niih rahasia jihan kita bongkor
Gimana gyus apakah dira sama ali kita
Pisah atau baikan?
..

"Sudah bunda bilang Dira kamu masih saja ngeyel bertahan sama laki-laki seperti itu, sekarang kamu nyesalkan"tanya sarah menatap dira terduduk kaku menatap lantai.

"Sudah Sarah, cukupp!"ucap Ahmad menyabar kan istri nya itu.

"Sekarang kamu masuk kekamar"perintah  Ahmad kepada dira.

Dira mengangguk walau wajah nya tetap takut manatap orang tua nya.

"Mass kita harus beri pelajaran sama si ali"

Ahmad menghembuskan nafas nya ia tidak suka arti balas membalas keburukan orang
Sebagaimana pun Ali adalah menantu nya.


🌷🌷🌷


Dira mendudukkan tubuh nya di tepi ranjang kepala nya berisi ingatan gus Ali yang membuat nya begitu sakit.

Tangan Dira mengusap perut buncitnya.

"Maaf kan bunda ya sayang" kata yang membuat hati Dira begitu pilu mengucapkan nya.

Dira memejamkan mata nya ia menetralkan kondisi hati nya yang begitu gelisah
Terdengar deritan ponsel nya di atas naskah.

Dira membalas pesan dari aisya begitu bahagia nya ia mendapat kan sahabat yang begitu baik seperti Aisya.

"Aku yakin Allah maha baik Allah maha memberi petunjuk kita hanyalah hamba biar Allah mengatur segala nya kerna Allah selalu memberikan yang terbaik"ucap dira berpasrah diri.


🌷🌷🌷


Pagi ini Aisya mengajak dira menemui orang tua nya mata nya tak henti-henti nya menatap keindahan desa yang begitu asri.

Aisya sedang asyik mengobrol dengan umi nya sedangkan dira mendengar kan percakapan mereka.

Mata Aisya tertuju ke arah foto kelaurga yang di gantung rapi di dinding.

"Ni minuman nya nak di minum dulu" ucap umi menawarkan kepada Dira.

Dira yang di panggil langsung mengalihkan pandangan nya malu ketahuan menatap foto keluarga Aisya.

"Aisya kamu punya adek?"tanya Dira pelan takut uminya Aisya tau.

Aisya tersenyum" iya itu adek aku dia gak tinggal disini lagi kerna kuliah"

Dira ber oh riaa dia baru tau kalau Aisya punya adek.

" Nanti aku cek ke dokter lagi kok umi, umi jangan khawatir dengan aisya"

"Nak ini penyakit serius lebih baik kamu tinggal di sini aja Farid juga ikut tinggal di sini "

Aisya tersenyum manatap umi nya  menyakinkan bahwa dia baik -baik saja.

"Umi tinggal dulu ya, umi mau kedapur"pamit umi aisya kepada Dira dan Aisya.

Aisya mengangguk dira menatap Aisya yang sedang meminum teh itu dua hari lalu aisya memberitahu tentang penyakit leukemia yang di idap nya.

dira begitu terkejut nya rasa sedih dan kecewa kerna Aisya menyembunyikan semua ini kepada Dira.

"Dir kita pulanggg,kita pamit sama umi dulu" ajak Aisya menghampiri umi nya kedapur.


🌷🌷🌷



"

Sekarang kita berhasil dabir" bahagia Jihan menatap dabir kesenangan.


"Sekarang si dira itu akan bercerai sama Ali dan aku jadi istri satu-satu nyaaa"

Dabir memutar bola mata nya malas" kamu harus ingat Jihan didalam perut kamu ada anak aku bukan anak si gus ituh!!" Jawab dabir jengkell.

" Iya tau kok" jawab Jihan malas.

"Malam ini caffe ramai juga ya gak nyangka seramai ini" tanya jihan.

"Lah iyalah kan malam Minggu kamu dah izin sama suami tercinta kamu " ucap dabir malas.

"Sudahhhh aku bilang izin ke rumah umi abii"

"Haduh laki kamu polos juga yaa Jihan mau mau nya aja percaya sama kamu"

"Lah iyalah aku kan hebatt "tawa jihan bangga

Di bagian kursi sana ada dua wanita sedang menatap Jihan dan dabir dengan tatapan curiga.

"Pur Lo tau kan masalah dira?" Tanya tutim

"Dan si Ning Jihan ngapain sama laki-laki itu"tanya balik Puri.

"Kaya aku tahu aja tut pasti ada rahasia deh sama mereka berdua"

"Ini barang bukti nya sebuah foto nanti kita kirim ke dira aja biar dia tau kebusukan si jihann" jawab Puri manatap Tuti semangat.

Dirumah Gus Ali termenung dengan kesalahan nya raut wajah nya begitu kecewa Dangan diri nya sendiri ingin dia menemui Dira namun nihil pasti orang tua dira akan marah besar.

Gus Ali begitu stress rasa sakit manjalar di hati nya ia  sangat menyesal ia benci dengan diri nya sendiri mengapa diri nya seperti ini.

Gus Ali segera mengambil wudhu semua kesalahan nya mata nya tak henti-henti nya menangis dalam satu Minggu ini.

ucapan nya dan doa minta ampun selalu ia ulang-ulang setiap selesai sholat nya penyesalan dalam hidup nya adalah melepaskan dira dan anak nya.

Dira menatap ke arah jendela kamar nya melihat bintang yang bersinar dan bulan walau hati nya rapuh tapi ia tetap harus kuat.

ia yakin ini adalah sebuah ujian dia bisa melalui semua ini sudah 4 bulan ia masuk kuliah online rasa rindu dengan teman-teman nya dan jarang bertemu dengan mereka bagi Dira menceritakan masalah itu adalah sebuah aib apalagi ini masalah rumah tangga nya cukup beberapa orang aja yang tau.

Nadira dan Gus Ali (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang