PART 2

965 103 2
                                    

HAPPY READING


Pagi ini Aghni tengah bersiap untuk pergi karena harus mendatangi meeting penting dan untungnya meeting itu di adakan di hotel yang sekarang dia tempati.

"Sayang, memang harus sepagi ini meetingnya" tanya jihane baru keluar dari kamar mandi

"Iya, biar cepat selesai aja karena aku akan ngambil cuti 2 minggu. Aku ingin menghabiskan waktu bersama kamu tanpa diganggu oleh pekerjaan ataupun orang lain " aghni memakai kemeja dan mengandungnya

"Iya, semoga lancar sayang meetingnya"

"Makasih sayang. Sayang, blazer aku mana" tanya aghni kepada Jihane

"Tunggu sebentar"

Jihane mencari blazer aghni di dalam koper kemudian memakaikannya kepada aghni.

"Sayang" ucap jihane saat memasangkan blazer aghni

"Kenapa" aghni memeluk pinggang jihane agar lebih dekat

"Kamu ga merasa aneh dengan surat itu" ucap jihane sambil memainkan kancing kemeja aghni

"Kok kamu tiba-tiba ngomongin surat itu"

"Ya aku kepikiran aja, aku merasa aneh sama surat itu"

"Kan aku sudah bilang ga usah kepo sama isi surat itu, karena aku tau kamu akan kepikiran soal itu"


Flashback ON

saat aghni menutup kembali pintu kamarnya, tiba-tiba jihane berdiri di belakangnya dan membuat aghni terperanjat kaget.

"Astaga sayang, bikin kaget tau ga" ucap Aghni meredakan rasa kagetnya

"Iya maaf. Kamu lagi ngapain sih, ini malam lho malah ga tidur"

"Aghni lagi kerja sayang, besok harus meeting pagi"

"Terus kenapa kamu ada di pintu"

"Gapapa kok"

"Jangan bohong, itu apa yang ada di tangan kamu" tanya jihane curiga

"Ga ada ini cuma kertas biasa"

"Coba sini aku liat" ucap jihane sambil mengulurkan tangannya meminta kertas yang ada di tangan Aghni

"Ga ada sayang ini cum__" Jihane langsung mengambil kertas itu dari tangan Aghni

"Ini dari siapa" tanya jihane bingung

"Aku juga ga tau, tiba-tiba tadi ada yang ketuk pintu terus aku buka tapi ga ada orang dan aku liat ada kertas itu di bawah lantai depan pintu" ucap Aghni sambil berjalan ke arah kasur

"Sayang, ini bahaya lho. Ini termasuk pengancaman dan kamu cuma bersikap biasa aja" heran jihane

"Sayang ga usah di pikirin, mungkin aja itu kerjaan  Abi atau temen kamu" aghni mencoba menenangkan jihane agar tidak panik

"Meraka ga mungkin melakukan ini sayang, ini aneh banget"

"Ini nih, mangkanya aku ga mau kamu tau isi dari kertas itu ya karena kamu akan panik kayak gini"

"Gimana ga panik! Ini surat isinya pengancaman dan banyak bercak darah" kesal Jihane kepada aghni karena terlalu santai

"Udah sini, kamu itu ga perlu khawatir. Aku pastikan semuanya akan baik-baik saja" aghni menarik tangan jihane untuk duduk di pangkuannya

"Tapi ini aneh sayang. Apa aku tanya mereka ya buat pastikan ini benar mereka yang buat atau memang ada orang lain yang secara sengaja mengirim kertas ini"

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang