PART 45

601 93 8
                                    




HAPPY READING



Hari ini adalah hari minggu,dimana aghni akan mendaftarkan irza ke sebuah club bola khusus anak-anak. Betapa bahagianya Irza saat aghni ingin mendaftarkan nya ke club bola.

"Pagi sayang" sapa Aghni

"Pagi mami" aghni duduk di meja makan bersama yang lainnya

"Makan yang banyak" Irza mengangguk

"Nanti habis dari daftarin Irza club bola kita ngumpul bareng yang lain, soal nya aku udah kangen mereka. Dapat waktu luang mereka susah banget soalnya" ucap jihane

"Iya, nanti aku ajak Abi juga sekalian, boleh kan"

"Boleh"

"Jihane, Apa syarat yg kamu berikan waktu itu masih berlaku untuk aku"

"Aku akan hapus syarat itu"

"Makasih"

"Ini masih manggil nama nih" ledek Doni

"Masih canggung pah" Jawab aghni

"seorang Aghni Gatra canggung" Doni tertawa sedangkan aghni tersenyum malu

"Pah, Jangan di ledek terus aghni nya" ucap Windy

"Iya maaf"

"Oh ya, mami punya sesuatu buat Irza"

"Apa itu mami" tanya Irza semangat

"Tunggu sebentar, mami ambilkan dulu" aghni mengambil barang di dalam mobil nya kemudian kembali masuk dan memberikannya kepada Irza.

"Ini buat Irza"

"Ini apa mami"

"Irza buka aja"

Irza membuka nya, saat tau isi di dalam nya irza semakin senang. "Ini buat Irza"

"Iya, sepatu bola ini buat Irza. Irza suka"

"Suka" jawab Irza sambil mengangguk semangat

"Mau mami pakaikan"  Irza mengangguk

"Bilang apa sama mami" ucap jihane

"Makasih mami"

Aghni tersenyum "sama-sama sayang" aghni mengusap pipi Irza lembut  "nanti kalau Irza bosan sama sepatu nya nanti mami belikan yang baru"

"Jangan ngajarin anak nya boros" ucap jihane

"Ngga boros, kan aku bilang kalau bosan beli yang baru"

"Itu namanya pemborosan, kalau masih bisa di pakai kenapa harus beli baru lagi"

"Ya kan kasian, masa cuma punya satu sepatu bola nya"

"Oke, dua aja cukup, ga boleh lebih dari dua dan belinya yang murah aja ga usah yang terlalu mahal"

"Iya. Yaudah, kita berangkat sekarang"

"Mah,pah kita pamit dulu ya"

"Iya hati-hati"

Di perjalanan

Seperti biasa, aghni selalu menanggapi bawel nya Irza. Sedangkan jihane hanya menggelengkan kepala melihat mereka berdua.

"Mami, tadi malam bunda beli bakso, baksonya besar-besar mami,perut Irza sampai kenyang terus perut Irza jadi buncit"

"Oh ya?! Coba mami lihat"

"Sekarang udah kempes mami"

"Kok kempes"

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang