PART 46

609 91 25
                                    

HAPPY READING




Saat naik ke kamar, aghni dan Jihane melihat Irza tengah tertidur lelap. Jihane berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Namun saat mengambil handuk dan bathrobe nya, jihane melihat Aghni tengah mendekati sang anak yang tengah tidur.

"Jangan ganggu anak nya tidur, baju kamu juga basah. Kalau Irza sakit gimana, mending mandi dulu terus ganti baju nya" ucap jihane

"Ga usah, aku langsung ganti baju aja, dimana baju aku"

"Kamu kalau ga mandi nanti sakit"

"Ga akan"

"Mandi atau..."

"Iya iya, tapi kalau mandi sama kamu boleh"

"Jangan macem-macem kamu. Gantian mandinya, aku dulu baru kamu" ucap jihane tegas

"Iya"

Jihane pun masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Aghni tengah duduk di balkon. Sebenarnya dia kedinginan, tetapi kalau dia di dalam akan membuat lantai kamar nya akan semakin basah dan Jihane akan marah padanya.

Jihane telah selesai dengan urusan mandi nya, dia berjalan ke arah lemari untuk mencari baju. Namun jihane tak melihat Aghni di kamar, jihane pun melangkahkan kaki nya ke balkon dan melihat Aghni berdiri di pojok balkon sambil bersendekap dada karena kedinginan.

"Kamu ngapain di balkon, ini dingin lho nanti makin kedinginan terus masuk angin kamu nya"

"Takut lantai nya basah"

"Ya kan bisa di pel nanti"

"Takut kamu marah nanti"

"Sini masuk, mandi sekarang aku udah selesai"

"Iya"

~

Selesai dari kamar mandi, aghni mengganti baju nya. Ternyata jihane telah menyiapkan baju untuk Aghni yang di letakkan di atas kasur.

"Makasih kemeja nya" ucap Aghni dan dibalas senyuman oleh jihane yang sedang membaca novel. "Kamu masih suka baca novel" tanya aghni

"Tentu. Ini novel yang pernah kamu belikan buat aku dulu"

"Kok belum habis baca nya, kan udah lama"

"Baru berani baca lagi sekarang" aghni mengangguk pelan sambil mengganti baju nya

Jihane yang melihat Aghni mengganti baju di depan nya malah diam terpaku melihat tubuh aghni yang semakin atletis. Bahu nya semakin lebar dan tubuhnya yang ramping membuat jihane tak berkedip. Namun ada satu yang membuat jihane heran melihat bahu aghni.

Disana ada bekas jahitan, sepertinya itu sudah lama. Jihane yang sedang duduk di kasur, berjalan menggunakan kedua lutut nya ke arah aghni yang berada di depan tepian kasur.

"Tunggu" ucap jihane saat Aghni ingin memakai baju nya

"Kenapa"

"Punggung kamu kenapa" jihane menyentuh bekas luka itu

"Kenapa apanya"

"Punggung kamu, kenapa ada bekas luka yang di jahit"

"Aeemmm...."

"Tolong jangan bohong sama aku"

"Kena sayatan"

Dahi jihane mengerut  "sayatan?? Kenapa bisa"

"Empat tahun lalu, aku mabuk di jalanan terus aku ketemu dua preman bawa senjata tajam. Dia minta uang sama aku, ga aku kasih karena aku emang lagi ga bawa uang, Kita berantem terus kena deh punggung aku. Seinget ku itu sih, kata Abi juga gitu karena Abi yang bantu aku"

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang