HAPPY READING
Jihane tengah memasak untuk Aghni sarapan sebelum mereka pergi ke rumah orang tua jihane. Aghni masih berkutat di kamar mandi.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari yang membuat jihane mengerutkan keningnya. Segera jihane membuka pintu namun mematikan kompor terlebih dulu agar tidak gosong masakannya.
Saat membuka, berdiri seseorang tengah memegang sebuah box, orang tersebut memakai jaket hitam, topi dan masker.
"Maaf cari siapa" tanya jihane
"Ini ada paket untuk nona jihane, apa benar ini tempat nona jihane" ucap orang tersebut
"Iya benar itu saya, tapi saya tidak merasa memesan sesuatu. Atau ada yang mengirimkannya untuk saya"
"Iya, ini dari nona aghni untuk nona jihane"
Jihane menatap mata orang itu, sepertinya jihane tidak asing dengan mata dan suara pengantar paket tersebut. Pikir jihane dia pernah bertemu sebelumnya, atau mungkin hanya perasaannya saja.
"Mohon di terima nona"
"Baiklah, terimakasih" jihane mengambil box tersebut dan membawanya kedalam
Pengantar paket tersenyum getir setelah memberikan paket tersebut.
Jihane mencoba membuka box itu karena sangat penasaran dengan isinya. Apa yang Aghni kirimkan untuk dirinya, kenapa harus pakai pengantar paket, kenapa ga langsung diberikan kepadanya saja pertanyaan yang ada di kepala jihane.
Saat membuka, jihane membulatkan matanya lalu dengan segera menjauh dari box tersebut.
"Aaaaaa" teriak jihane histeris membuat aghni yang baru selesai mandi langsung menghampiri jihane
"Kenapa sayang kok kamu teriak gitu" ucap Aghni khawatir
"Kenapa kamu kirim aku gituan" jihane terlihat kesal dan juga ketakutan
"Kirim apa sih" bingung aghni
"Tuh liat sendiri" jihane menunjuk ke arah box
Aghni mendekati box itu dan melihat isi dari box tersebut. Aghni sedikit kaget melihat isi dari box itu.
Ternyata isi box itu adalah kepala manekin yang berlumur bercak merah dan ada satu kertas bertuliskan kalimat yang sama persis saat mereka di hotel di london.
"Kalian tidak akan pernah bahagia"
"Sayang, aku ga ngirim itu ke kamu" ucap Aghni
"Tapi tadi pengantar paketnya bilang itu dari kamu" jihane semakin ketakutan sambil menangis
"Kamu tenang ya, ada aku disini" aghni memeluk jihane agar lebih tenang
"Tapi ada satu kertas yang isinya sama persis dengan yang kita dapat pas di hotel di London" ucap jihane
"Kertas" tanya aghni
"Iya"
"Kamu disini dulu aku ambil kertasnya"
Aghni mengambil kertas itu, kemudian berjalan ke arah jihane dan duduk di samping jihane.
"Ini aneh sayang" ucap Aghni
"Kan aku sudah bilang, kamu aja yang ga percaya sama aku"
"Iya kan aku kira itu cuma iseng, ya aku juga ga tau akan ada kayak gini lagi"
"Pokoknya kamu harus cari tau siapa orang itu, aku makin ga nyaman sayang"
"Iya, kamu tenang aja aku akan cari tau siapa pelakunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.