PART 20

530 78 4
                                    


HAPPY READING

Jihane tengah membantu bi Ijah untuk memasak, padahal ni Ijah sudah mengatakan tidak perlu di bantu namun jihane tetap saja memaksa.

Saat tengah memotong bawang, aghni tiba-tiba memeluknya dari belakang membuat jihane terperanjat dan kesal, kenapa Aghni tidak memanggilnya ketika ingin turun ke bawah.

"Sayang, kenapa ga bilang kalau mau turun"

"Ga mau ngerepotin kamu aja"

"Nanti kalau ja__"

"Lihat aku, aku gapapa kan sekarang. Jadi ga usah terlalu khawatir, aku hanya ingin melakukannya seperti biasa. Sudah aku bilang jatuh itu biasa, kalau jatuh ya bangun lagi"

"Iya aku ngerti, tapi kalau kamu terluka gimana"

"Ya di obatin dong"

"Susah ngomong sama batu"

"Susah jelasin sama orang cerewet"

"Sayang iihh" kesal Jihane memukul pundak aghni

"Aawwsshhh" ringis aghni bohong

"Aduh, maaf sayang" jihane merasa bersalah kemudian mengusap pundak aghni yang dia pukul

"Hei, lihat aku. Kamu jangan terlalu khawatir, aku akan baik-baik saja" ucap Aghni lembut, menatap mata jihane dalam

"Bawang nya mana non" ucap bi Ijah sengaja agar mereka menghentikan aktifitasnya

"Oh, iya Bu sebentar" ucap jihane

"Tunggu ya, aku masak dulu kamu tunggu di meja makan dulu. Mau aku antar"

"Ga usah aku bisa sendiri" ucap Aghni sambil mengusap lengan jihane

"Yaudah"

**

Setelah selesai memasak, bi Ijah yang di bantu jihane menata makanan yang sudah matang di meja makan.

Setelah semua selesai, jihane duduk di samping aghni. Dengan telaten jihane mengambilkan nasi dan juga lauk untuk Aghni, kemudian jihane menyuapi aghni. Akhir-akhir ini Jihane memang memanjakan aghni ketika makan dengan cara menyuapi aghni. Tentu aghni tidak keberatan, memang itu yang aghni inginkan, Mendapat perhatian kecil dari Jihane walaupun ada yang sedikit berlebihan menurut aghni. Menurut aghni disuapi jihane membuat makanannya lebih enak.

"Selesai makan nanti aku ambilkan obat kamu, terus kamu minum"

"Iya" ucap Aghni setelah menelan makanannya

****

"Sayang, kamu udah selesai" tanya aghni

"Udah, yuk berangkat"

Sekarang sudah jam 9, aghni akan cek up ke rumah sakit bersama dengan jihane. Aghni menyarankan untuk pakai supir namun jihane tidak mau, karena dia hanya ingin berdua saja dengan Aghni.

Sampai di rumah sakit, jihane menuju lobby utama. Jihane memberikan catatan medis kepada petugas, kemudian menunggu sebentar untuk di panggil. Cukup lama menunggu, akhirnya mereka di panggil.

"Aghni Gatra" panggil sang petugas

"Ini, silahkan anda ke ruang saraf kemudian berikan kepada Dr. Zidan" lanjut nya

"Baik, terimakasih" ucap jihane

"Sama-sama"

Mereka berjalan mencari ruang saraf, dan ternyata ruang saraf ada di paling ujung. Jihane mengetuk pintu yang terbuka kemudian masuk ke dalam diikuti oleh Aghni

Tok

Tok

"Permisi" ucap jihane

"Silahkan masuk" Dr. Zidan mereka masuk ke dalam

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang