HAPPY READING
Jihane~
Temui saya di taman dekat rumah saya, nanti saya sharelock alamat nyaSend, jihane mengirim pesan
Perlahan jihane turun dari tempat tidur, sebisa mungkin tak mengeluarkan suara apapun yang membuat mereka terbangun.
Jihane mengambil jaket milik aghni yang tergantung dan memakainya, perlahan jihane membuka pintu. Sebelum dia benar-benar keluar dia menatap aghni beberapa detik kemudian melanjutkan menutup pintu kamar.
Entah kenapa jihane harus memilih menemui seseorang selarut ini.
Jihane berjalan menuju taman di dekat rumah nya yang tak begitu jauh.
Setelah sampai, jihane duduk di kursi taman sambil menunggu seseorang. Malam ini memang cuacanya cukup dingin, untung jihane memakai jaket milik aghni.
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menitan, seseorang yang di tunggu jihane pun datang.
Dia berjalan menghampiri jihane yang sedang duduk di bangku taman.
"Malam" ucap nya
Jihane masih diam, tapi dia tau kalau orang yang dua tunggu sudah datang.
Orang itu menghela nafas "kenapa kamu meminta saya datang kesini"
Jihane berdiri kemudian berbalik menghadap orang itu sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Kenapa harus kembali" tanya jihane
"Maksudnya" bingung sunyi
"Iya, kenapa kamu kembali lagi, bukankah kamu sudah berjanji tidak akan kembali lagi"
"Itu urusan saya dan hak saya"
"Hak apa yang kamu bicarakan"
"Hak saya untuk kembali menemui aghni"
"Kenapa harus sekarang, kenapa tidak dari awal saya dan aghni pisah dulu" ucap jihane sambil sedikit menahan emosi
Dari kejauhan seseorang tengah memantau jihane dan sunyi.
"Itu terserah saya kapan saya akan menemuinya kembali. Saya tau kamu pasti takut aku rebut dia dari kamu lagi kan"
"Tunggu,, kapan kamu merebutnya dari saya. Seingat saya kamu hanya sebagai pelampiasannya saja"
Sunyi terlihat kesal dengan ucapan jihane, namun dia menahannya agar jihane tak terlalu senang melihat nya kesal
Sunyi mendekat ke arah jihane dan berbisik "tapi saya sudah merasakannya, dan dia juga terlihat menikmatinya" kemudian kembali menatap jihane
Ya, tentu jihane juga semakin kesal, dia mengepalkan tangan nya erat.
"Jaga mulut kamu! Kamu hanya pelampiasannya saja dan ga lebih. Dan tolong jauhi aghni atau kamu akan tau akibatnya" jihane menunjuk wajah sunyi dengan emosi
"Terserah kamu mau bilang saya sebagai pelampiasan nya, yang jelas aghni menikmatinya dan dia juga menyukai sentuhan saya. Bisa saja saya merebutnya dari kamu"
"Kamu!!__" ucapan jihane terhenti begitupun tangannya yang ingin menampar sunyi.
"Jangan kotori tangan loe dengan nampar dia" ucap Alex sambil menahan tangan jihane kemudian melepaskannya, sedangkan sunyi kaget karena Alex ternyata juga ada disini.
"Gue ga suka sama omongannya, dia terlalu frontal sebagai orang asing di hidup gue dan aghni"
"Maaf, saya bukan orang asing. Saya teman kak aghni waktu, jadi saya bukan orang asing untuk kak aghni"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.