PART 18

564 91 6
                                    


HAPPY READING

Hari ini adalah hari kepulangan aghni dari rumah sakit, lima hari aghni di rumah sakit untuk pemulihannya. Berbicara sudah lancar walaupun badannya masih sedikit lemah, aghni diperbolehkan untuk pulang. Aghni harus menjalani rawat jalan untuk melihat perkembangan tubuhnya. Harusnya tiga hari lagi Aghni di perbolehkan pulang, namun aghni memaksa untuk keluar lebih awal karena bosan di rumah sakit.

Dengan perlahan jihane membantu aghni berdiri dan mendudukkannya di kursi roda. Reza, Doni dan Windy sudah menunggu kepulangan mereka di penthouses. Mereka memilih menunggu di penthouses karena tidak mau terlalu ramai menjemput aghni, itu akan membuat orang disana menatap aneh mereka. Secara disana adalah Korea dan bukan indonesia, culture  disana mungkin saja berbeda. Cukup satu bodyguard saja yang mendampingi anak-anak mereka.

Jihane mendorong kursi roda aghni  sedangkan kyku membawakan tas yang berisi sedikit baju milik jihane dan aghni.

"Kyk, loe kasih tas nya ke bodyguard gue aja, kasian loe pasti capek" ucap Aghni

"Gapapa,ini mah enteng buat gue"

"Sayang" panggil Aghni

"Iya"

"Kamu belum cerita apa-apa lho sama aku" lanjut Aghni

"Di penthouses Aja yah, biar ngobrolnya lebih enak" aghni hanya mengangguk pelan

"Tolong bantu aghni untuk masuk ke dalam mobil" ucap jihane kepada sang bodyguard

Kyku berada di kursi kemudi, jihane dan aghni di kursi penumpang sedangkan sang bodyguard menaiki mobil lain.

Sang bodyguard berada di depan mobil mereka untuk menunjukkan jalan. Di dalam mobil, jihane menggenggam erat tangan Aghni seakan tidak ingin aghni pergi darinya lagi. Cukup sudah, ini yang terakhir kalinya aghni pergi darinya dan jangan ada lagi yang bisa memisahkan dirinya dengan Aghni.

Masih menggenggam, jihane dengan manja menyenderkan kepalanya di pundak aghni. Perlahan aghni mencoba mengangkat tangannya untuk mengelus pipi Jihane yang berada di sampingnya. Dengan lembut aghni mengusapnya memberi kasih sayang.

"Cukup, jangan lagi" ucap jihane pelan

Aghni tersenyum "aku janji ini yang terakhir"

"Udah, tangannya turunin nanti kamu nya capek. Kamu masih lemah sayang" ucap jihane lembut membawa tangan Aghni turun dan menaruhnya di paha aghni

"Aku ga lemah kok, aku kuat"

"Yaaa, terserah kamu. Percuma ngomong sama kamu, batu  kalau di bilangin" ucap jihane dengan suara manja dengan posisi kembali bersandar di pundak aghni

"Kalau aku berat atau kamu nya capek kalau aku di pundak kamu, kamu ngomong aja ya. Aku pengen manja sama kamu"

"Ngga kok. Ini ga akan buat aku capek sayang"

"Berasa nyamuk gue disini" gumam kyku namun terdengar oleh mereka berdua

"Mangkanya, buka hati loe buat Andre. Kasian dia nunggu loe lama, berikan dia kesempatan kyk" ucap jihane

Mendengar itu, kyku langsung diam tak berniat menjawab ucapan jihane.

"Banyak yang terjadi yah selama aku ga ada" tanya aghni

"Banyak"

"Oh ya" jihane mengangguk

20 menit perjalanan, merekapun sampai di penthouses. Bodyguard nya langsung sigap membantu aghni untuk turun dari mobil dan mendudukkan aghni di kursi roda.

"Terima kasih" ucap Aghni

"Sama-sama nona"

"Tolong bawakan tas kita" ucap jihane

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang