HAPPY READING
Keesokan hari nya aghni, jihane dan yang lain nya tengah bersiap untuk peresmian studio baru aghni untuk sang anak.
Jihane tengah heboh memilihkan baju untuk sang anak, aghni yang melihat nya hanya geleng kepala. Aghni juga mencoba memberi saran untuk baju yang akan di kenakan Irza namun jihane selalu menolak saran dari aghni.
"Ya terus ini anak mau pake baju apa kalau semuanya ga cocok buat kamu" ucap Aghni
"Pokok nya Irza harus terlihat perfect sayang, dia harus kayak kamu harus terlihat perfect"
"Ya tapi aku ga segitu nya juga kan, yang ada aja gapapa kok. Kalau udah di pakai Irza pasti sudah terlihat perfect sayang. Kasian Irza kelamaan nunggu, toh ini juga cuma peresmian studio"
"Yaudah, yang ini aja deh" jihane memakaikan baju untuk Irza, Irza menghela nafas kalau bisa di terjemahkan helaan nafas Irza adalah "hufftt, akhirnya pakai baju juga"
"Woww, anak mami keren banget, ganteng juga and...perfect. tuh kan, udah aku bilang Irza mau di pakein baju apapun akan cocok" jihane hanya memutar bola matanya malas
"Ayo bunda, mami cepetan kita berangkat sekarang" Irza menarik tangan Aghni dan Jihane
"Iya sayang, sabar dong" ucap jihane
"Hai, pagi cucu nenek. Ganteng banget sih cucu nenek" sapa Windy saat aghni, jihane dan Irza turun dari tangga
"Mamah sama papah udah lama nunggu nya" tanya aghni
"Ngga kok. Yaudah ayo berangkat sekarang" ucap Windy
"Ga nunggu calon besan dulu nih" ucap Doni
"Ga usah pah, Daddy langsung ke studio katanya"
"Yaudah, ayo berangkat sekarang"
Mereka menuju mobil masing-masing, Windy bersama dengan Doni dan aghni bersama dengan jihane dan Irza.
Aghni melajukan mobil nya lebih dulu kemudian Doni mengekor di belakang.
"Ini hadiah sekaligus kado pertama untuk ulang tahun Irza, dan untuk kado yang lain akan nyusul pas nanti Irza ulang tahun" ucap Aghni
"Tapi mami ada kan pas Irza ulang tahun"
Aghni dan Jihane saling tatap-tatapan, aghni bingung harus menjelaskan bagaimana kepada Irza.
"Emm, gini sayang. Mami kan harus kerja dan itu di luar kota, jadi kemungkinan mami ga bisa datang ke acara ulang tahun Irza" ucap jihane menjelaskan
"Kok gitu bunda, Irza mau nya ada mami di ulang tahun Irza" rengek Irza
"Sayang, kalau mami ga kerja nanti siapa yang beliin Irza mainan lagi" ucap Aghni
"Kan ada opa" jawab Irza, dan aghni langsung terdiam
"Iya juga sih" gumam Aghni , sedangkan jihane hanya senyum-senyum menahan tawa.
"Gini aja, biar nanti mami usahakan bisa datang ke ulang tahun Irza yah. Jadi Irza ga boleh sedih-sedih, ok??"
"Iya" jawab Irza pelan
"Sayang" panggil jihane
"Iya, kenapa"
"Kenapa rumah Shani rumah disita" tanya jihane setelah mereka melewati jalan rumah Shani
"karena sejak Shani meninggal. dan orang tua nya baru tau kalau Shani sedang terlilit hutang yang sangat banyak"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.