HAPPY READINGAghni duduk bersandar di headboard dengan ponselnya. aghni sangat serius menatap layar ponselnya.
Chat
Abi ~
"Ni, gedung studio kita kebakar separuh"Aghni~
"Eh! Yang benar loe, jangan bercanda bi, ga lucu tau ga" kesal aghniAbi~
"Beneran ni, nih liat" Abi mengirim foto studio nya yang terbakarAghni~
"Anjir! Ini beneran?!"Abi~
"Astaga, iya beneran dong ni"Aghni ~
"Loe tau siapa yang bakar"Abi ~
"Ngga, soalnya cctv nya error' ga bisa di buka""Astaga" gumam Aghni geram, kemudian Aghni langsung menghubungi Abi
"Kok bisa sih"
"...."
"Pas gue di sana ga ada yang mencurigakan kan"
"...."
"Ok, bentar lagi gue kesana" aghni langsung mematikan ponselnya dan buru-buru mengambil jaket dan memakainya.
"Sayang, kamu mau kemana" tanya jihane yang baru keluar dari kamar mandi
"Studio aku kebakar"
"Hah?! Kok bisa" kaget jihane
"Cerita nya panjang"
"Bentar, aku harus ikut, kamu ga boleh sendirian"
"Nunggu kamu lama sayang"
"Bentar aja, kasih aku lima menit aja. Aku mau ganti baju aja ga usah make up"
Aghni pasrah "ok"
Setelah kurang lebih lima menit "yuk berangkat"
"Iya"
**
Mereka sampai di studio, aghni dan Jihane langsung melongo melihat studio nya yang hampir hangus. Aghni kalut karena yang terbakar adalah bagian ruang editor dan tempat barang untuk photoshoot. Ketika mereka tiba, api sudah padam.
Aghni menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangannya kemudian meremas kecil rambutnya.
Jihane yang melihat kekalutan aghni mencoba untuk menenangkan aghni dengan mengusap pundak aghni.
"Kenapa harus di bagian ruangan itu yang terbakar"
"Ni" ucap Abi yang baru keluar dari studio untuk mengecek keadaan di dalam
"Masih ada yang bisa di selamatkan kan" tanya aghni
"Semua hangus ni. komputer, peralatan photoshoot Dan yang lainnya hangus terbakar hanya ruangan loe dan gudang yang ga ikut kebakar"
"Aarrghh!! Gue mulai ini dari nol dan sekarang hangus gitu aja. Bangs*at! Siapa sih yang bakar studio gue?!" emosi aghni
"Sayang, kamu tenang jangan emosi. Aku tau kamu sangat susah payah ngebangun semua ini dari nol, kamu ingat kan kata dokter kamu ga boleh capek. Kalau kamu emosi kayak gini nanti malah lebih capek karena marah-marah"
"Gimana aku ga emosi dan marah...." Nafas aghni tersengal karena terlalu emosi
"Dengerin aku, kamu harus tenang dan kita cari jalan keluarnya"
"Ini bukan karena masalah rugi nya, itu ga masalah buat aku. Aku ngebangun ini dari uang aku sendiri tanpa campur tangan Daddy, dan Semua barang yang kebakar itu dari hasil keringat aku sendiri dan teman yang lain hilang gitu aja ga bersisa"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.