HAPPY READING
Kini aghni dan jihane tengah menunggu Irza pulang, sudah ada beberapa murid yang pulang.
"Maaf nona aghni, nona jihane" ucap salah satu Miss
"Iya Miss" ucap Aghni
"Irza sedang ada di UKS dia terjatuh saat bermain tadi. Jadi saya suruh dia untuk istirahat di UKS"
"Jatuh?! Kok bisa" tanya jihane khawatir
"Nona jihane jangan khawatir, Irza sudah di obati luka nya. Mari saya antar ke UKS "
Aghni dan Jihane mengikuti Miss itu, setelah sampai di UKS jihane langsung menghampiri dan memeluk Irza.
"Irza kok bisa jatuh sayang"
"Tadi main sama temen bunda, terus jatuh"
"Mangkanya hati-hati dong sayang kalau main"
"Irza gapapa kok Bun, Irza kan kuat tapi ada sakit nya sedikit"
"Mana yang luka lagi"
"Ga ada bunda, cuma lutut aja"
"Kita kerumah sakit yah, takut luka nya infeksi"
"Jangan berlebihan sayang" ucap Aghni kepada Jihane
"Aku ga berlebihan, aku cuma takut aja luka nya infeksi"
"Kan udah di obatin sama Miss nya"
"Iya bunda, kita langsung pulang aja Irza ga mau di bawa kerumah sakit"
"Tuh, anak kamu aja ngerti"
"Yaudah kita pulang sekarang. Terimakasih Miss udah di obatin kaki nya Irza"
"Sama-sama nona jihane"
Aghni menggendong Irza menuju parkiran mobil, kemudian setelah sampai Aghni memberikan Irza kepada Jihane agar jihane memangku Irza.
"Irza ga boleh main dulu yah, Irza istirahat aja di rumah"
"Yahh....kok ga boleh main sih Bun"
"Kaki Irza masih luka, jadi Irza ga boleh main dulu"
"Terus boleh main lagi kapan"
"Kalau luka nya udah sembuh"
"Kamu kenapa sih, jangan terlalu over gitu. Biarin dia main, toh itu cuma luka kecil" ucap Aghni sambil fokus menyetir
"Luka sekecil apapun tetap aja luka, dia ga boleh main nanti luka nya lama sembuh nya"
"Ok terserah kamu, aku ngerti perasaan kamu. Tapi aku itu cuma mau ngajarin Irza biar ga manja"
"Apa aku terlalu berlebihan sama Irza"
"Kalau boleh jujur sih iya. Kamu ga ngasih Irza kebebasan, kamu terlalu ngatur Irza harus ini itu, ga boleh ini ga boleh itu. Ga semua anak suka di perlakukan seperti itu"
"Jadi aku gimana"
"Biarkan dia bebas, tapi masih dalam pengawasan kita. Jadikan ini pengalaman untuk Irza agar dia lebih berhati-hati lagi"
"Kamu benar, harus nya aku ga terlalu over dalam mengurus Irza"
"Jangan merasa bersalah gitu, aku tau kamu mau yang terbaik buat anak kita"
*
Sampai di rumah, jihane menyuruh Irza untuk tidur dulu dan boleh bermain setelah bangun tidur.
"Tidur dulu ya sayang, nanti boleh main"
"Iya bunda"
Jihane mengganti baju Irza ke baju tidur nya, kemudian menemani Irza tidur. Irza pun tertidur, aghni yang sedang duduk di sofa kamar memanggil jihane pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.