HAPPY READING
Diluar semua karyawan sibuk memesan makanan, sedangkan Aghni dan Jihane di selimuti kecanggungan di dalam ruangan Aghni. Jihane duduk di sofa dan aghni duduk di kursi nya.
Karena tak mau canggung berlama-lama, aghni memulai bertanya sesuatu kepada Jihane.
"Sebelum nya aku minta maaf yah karena aku sudah lancang tadi di makam shani" ragu aghni
"...."
"Emm....kenapa kamu ga mau lanjut modeling lagi"
"Fokus sama anak, soalnya ngurus sendiri" aghni sedikit tersindir disini, namun tetap bersikap biasa saja
Jihane melihat ke sebelah rak kamera milik aghni. Disana masih terpajang rapi dan bersih sebuah foto.
"Kapan kamu taro foto itu di ruangan kamu" tanya jihane
"Setelah kita sah bercerai. Aku taro di sini biar di setiap aku datang ke studio, aku selalu merasa ada kamu disini. Ya...walaupun aku jarang datang ke studio. Mungkin aku datang hanya satu bulan sekali"
"Kenapa" tanya jihane yang masih menatap bingkai foto diri nya dan aghni waktu terakhir di Bali.
"Kenapa apa nya"
"Kenapa harus foto itu"
"Itu foto terakhir kita di Bali, aku hanya ingin mengenangnya saja"
Jihane melihat jam tangan nya, ini sudah waktu nya dia untuk menjemput Irza pulang sekolah.
"Kita jemput Irza sekarang" ucap jihane
"Iya"
Mereka keluar dari ruangan, disana tepat dengan datang nya pesanan para karyawan nya.
"Ni, uang loe mana sini, gue mau bayar ini semua" ucap Abi
"Berapa semuanya" tanya aghni
"2,5jt"
"Loe tuh ya, sekali nya pesen ga tanggung-tanggung. Yaudah nih, ini gue kasih tiga juta terserah mau loe apain sisanya"
"Asiikk, makasih bos aghni" ucap Abi
"Gue pergi dulu, yang urusan studio, loe langsung hubungi gue "
"Siiaapp. Guys ayo makan, pesenan kalian udah Dateng" teriak Abi
**
Aghni dan Jihane sudah selesai menjemput Irza pulang sekolah. Ini waktunya aghni dan Irza bermain, aghni membawa Irza ke taman belakang yang ada di rumah jihane.
"Kita main petak umpet dulu mau ga Irza" tanya aghni
"Mau mau. Tapi kenapa cuma kita berdua mami, ajak nenek sama bunda juga"
"Kita coba ajak mereka"
"Bundaa....nenek.... Ayo kita main petak umpet" teriak Irza memanggil sang bunda dan nenek nya
"Ada apa sih cucu nenek yang ganteng" tanya Windy
"Kita main petak umpet yuk nek, ajak bunda juga"
"Irza main aja berdua yah, kasian nenek nya" ucap jihane yang baru dari dapur
"Ga seru bunda kalau cuma berdua"
"Tapi nenek nanti kecapean sayang, udah ya main berdua aja"
"Yaudah sama bunda aja, nenek ga usah"
"Bunda harus..."
"Udah sana, anak kamu ngajak main itu lho"
"Iya iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.