HAPPY READING
Sampai di rumah, aghni langsung masuk ke dalam kamar untuk menidurkan Irza lebih dulu.
"Gesh, loe temenin jihane sebentar dulu yah" ucap Abi
"Iya" jawab Agesh mengerti "ji, gue mau ngomong bentar sama loe bisa ga" ucap Agesh menghampiri jihane yang Baru masuk ke dalam rumah
"Ngomong apa gesh, gue lagi ga mood ini"
"Bentar aja kok, boleh kan"
"Okey"
"Kita ngobrol di kolam renang aja"
Di pinggir kolam renang agesh dan Jihane duduk sambil merendam kedua kakinya ke dalam kolam.
"Loe mau ngomong apa gesh"
"Ji, gue boleh tebak ga, loe pasti ketemu sama dia yah" ucap Agesh sedikit ada rasa takut dan ragu
"Maksud loe siapa gesh"
"Narez"
Jihane langsung menatap agesh, heran sekaligus bingung.
Jihane mencoba melihat sekitar takut ada aghni yang melihat dan mendengar ucapan agesh barusan.
"Kenapa loe bisa ngomong kalau gue ketemu sama dia, loe tau darimana"
"Ga penting gue tau dari mana, tapi bener loe ketemu sama dia secara ga sengaja"
"Iya" jihane mengangguk
"Aghni tau soal dia"
"Tau"
"Loe ketemu dia dimana"
"Dia partner bisnis aghni, dia juga ikut andil proyek yang sedang aghni kerjakan sekarang"
"Aghni tau kalau dia narez"
"Kayaknya ngga deh, soalnya tadi dia kayak keliatan bingung gitu ngeliat gue diam dan ga banyak ngomong"
"Terus loe mau terus terang sama aghni kalau dia itu adalah narez mantan loe"
"Kayaknya ngga dulu deh, mungkin sampai proyeknya selesai baru gue kasih tau dia"
"Kalau dia tau duluan sebelum loe kasih tau gimana"
"Semoga aja ngga"
~
Di tempat lain, masih di rumah aghni
Abi dan aghni tengah duduk berdua di depan rumah.
"Loe yakin itu beneran dia" tanya Abi
"Gue yakin bi, gue udah tebak waktu dia kasih tau nama lengkapnya. Awalnya gue mikir mungkin kebetulan aja namanya sama, nama dia kan ga mungkin satu bi, pasti juga banyak yang pakai nama itu"
"Jadi loe semakin yakin kalau itu dia karena tadi jihane diam ketika melihat cowok itu"
"Iya, dia kayak syok gitu liatnya dan kayak ada rasa marah juga"
"Tapi kenapa ga loe bilang aja kalau loe tau kalau dia itu narez"
"Gue ga mau dia khawatir bi. Soalnya gue pernah bilang sama dia kalau cowok itu datang ke hadapannya gue akan buat cowok itu ga bisa liat dia lagi. Gue juga udah di wanti sama Jihane kalau gue jangan sampai melakukan itu, dia takut kejadian dulu terulang lagi sama gue"
"Terus loe masih mau pura-pura ga tau"
"Mungkin"
Flashback ON
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.