HAPPY READINGAghni dan Jihane selesai mandi, Jihane membantu mengeringkan rambut aghni kemudian mengambilkan baju untuk untuk Aghni.
Aghni mengambil ponselnya yang ada di atas kasur, aghni terheran dengan 5 panggilan tak terjawab dari Abi dan 3 chat.
"Kamu kenapa"
"Ngga, ini Abi telfon aku tapi ga ke angkat sama aku"
"Telfon balik aja, siapa tau ada yang mau di bahas"
"Aku balas chat nya aja, males yang mau telfon"
Abi~
"Woy, loe dimana""Kenapa telfon gue ga di angkat"
"Wahh, pasti lagi berduaan loe ya"
Tidak ada chat lanjutan dari Abi untuk aghni. Aghni pun membalas chat dari Abi.
Aghni~
"Gue lagi nonton terus ketiduran" bohong aghni"Emangnya ada apa"
Kemudian Abi membalas ~
"Kita mau ajak loe sama Jihane ngumpul, tapi percuma kita udah pulang""Telat loe"
Aghni~
"Ngumpul buat apa, emangnya ada yang mau kalian bahas"Abi~
"Iya, lagi bahas studio yang kebakar"Aghni~
"Udah ga usah di pikirin lagi, gue udah nyuruh orang gue buat ngurus semuanya. Kita fokus aja buat benerin studio, karena masih karyawan kita butuh studio itu"Abi~
"Iya juga sih, kasian juga. Penghasilan mereka kan dari studio"Aghni~
"Lanjut lagi nanti, gue mau makan"Abi~
"Haha, kasian si bayi di paksa makan terus. Awas gendut loe, nanti ga sixpack lagi"Aghni~
"Bac*tt loe"Tak ada balasan lagi dari Abi dan aghni langsung meletakkan ponselnya di atas nakas.
Jihane masih menata rambutnya di depan meja rias. Aghni menatap jihane, betapa cantik istrinya itu. Aghni melangkah mendekati jihane, perlahan aghni memeluk jihane dari belakang, menurunkan sedikit bathrobe jihane hingga terlihat pundaknya. Kemudian Aghni mengecup lembut pindah jihane berkali kali membuat jihane sedikit mendesah.
"Sshhh.... Sayang, yang tadi masih belum puas"
Aghni tersenyum manis "kamu terlalu cantik sayang"
"Udah lama ga ngegombal ya" jihane tertawa kecil
"Ngga, kan istri aku memang beneran cantik" aghni memeluk erat jihane
"Sayang, lepasin dulu aku belum selesai"
"Bentar lagi, aku masih nyaman kayak gini"
"Bentar lagi harus makan siang lho" jihane berusaha melepaskan pelukan aghni
"Iihhh, tunggu dulu"
Jihane di buat semakin gemas dengan tingkah aghni. Dengan lembut jihane mengusap pipi Aghni dengan Aghni yang masih memeluknya.
"Udah belum"
"Belum" jawab aghni manja
"Udah ya, aku mau lanjut pakai baju dulu"
"Bentar lagi"
"Kamu udah lama loe peluk aku kayak gini"
"Ok, udah" aghni melepaskan pelukannya, jihane hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya heran karena tingkah aghni
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND
Randomcinta yang tak terbalas menjadi sebuah dendam, mungkin menurutnya membuat mereka menderita perlahan adalah sebuah kepuasan untuknya pribadi.